Bayi Vincensius Gulö Meninggal Dunia

Suster Klara dan Bayi Vincensius usai diterima di Balai Pengobatan St. Margaretha, Laverna, Gunungsitoli. (Foto, Dokumentasi Suster Klara Duha)
“Bayi Vincensius telah meninggal dunia tadi pagi, sekitar pukul 4.30 Wib. Tepat saat kami sedang berkemas,†ujar Suster Klara Duha yang juga Kepala Balai Pengobatan Santa Margaretha, Laverna, Gunungsitoli, kepada Nias Online di Jakarta, Selasa (19/4/2011).
Saat dihubungi melalui telepon selulernya, Suster Klara baru saja memasuki pesawat Wings Air di Bandara Binaka, Gunungsitoli. Suster Klara tetap melanjutkan perjalanan ke Jakarta untuk menjemput Bapak Dalisökhi Gea yang sudah menjalani operasi gondok di RS Atmajaya, Pluit, Jakarta Utara.
Suster Klara menjelaskan, bayi Vincensius telah dibawa oleh Ibunya yang kebetulan terus mendampingi selama di Balai Pengobatan Laverna, ke kampungnya di Desa Sifaoro’asi, Kecamatan Afulu, Nias Utara, pagi ini.
Suster Klara langsung merespons dengan menghubungi dokter spesialis di salah satu rumah sakit di Semarang. Tiket penerbangan Nias-Medan-Jakarta-Semarang untuk penerbangan untuk hari ini, juga langsung dipesan untuk tiga orang. Semula, Suster Klara optimistik bayi Vincensius akan bertahan hingga ke Semarang, karena terlihat kuat. Tapi, akhirnya semua berakhir subuh hari ini. (EN)
Catatan Redaksi:
Atas nama redaksi Nias Online, kami mengucapkan turut berdukacita. Kiranya, Bapa di Sorga yang kepada-Nya Vincensius terkasih menghadap, memberi kekuatan dan penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan melewati masa kedukaan ini. Tuhan memberkati.
Tanpa mengurangi rasa hormat dan penghargaan atas usaha kemanusiaan Sr. Klara, saya hanya ingin bertanya: apakah Rumah Sakit Umum Gunungsitoli tidak bisa menangani operasi semacam itu? Atau sekurang-kurangnya mengusahakan pertolongan pertama sebelum dibawa ke dokter spesialis di Semarang?
Berita di atas memberi kesan Sr. Klara tidak melihat kemungkinan kemampuan dokter di RSU Gunungsitoli untuk menangani operasi itu.
Pertanyaan kedua, optimisme Sr. Klara bahwa bayi itu bisa bertahan beberapa hari didasarkan atas penilaian selaku tenaga mediskah?