Guru Honor SMA Negeri 2 Mandrehe Nias Barat Aniaya Siswi Sampai Pingsan
* Sekda Nias Barat akan Panggil Pelakunya
Nias Barat – Guru honor di SMA Negeri 2 Mandrehe di Kabupaten Nias Barat menganiaya siswi kelas XII IPA. Getini Gulö (17) Jumat (8/10) sampai pingsan di hadapan siswa/i SMA negeri 2 Mandrehe.
Setelah kejadian korban dibawa ke puskesmas terdekat, namun karena puskesmas tidak mampu, korban dirujuk ke RSU Gunungsitoli dan dirawat sejak 11 Oktober 2010 hingga 14 Oktober 2010.
Dokter RSU Gunungsitoli yang dikonfirmasi Jumat (15/10) mengakui siswi SMA Negeri 2 Mandrehe diopname RSU Gunungsitoli sejak 11 Oktober 2010 hingga 14 Oktober 2010. “Kami tidak bisa memberitahukan kepada siapapun tentang masalah yang diderita korban kecuali pihak kepolisian meminta visum melalui RSU Gunungsitoli. Yang jelasnya korban sudah diobati berdasarkan rujukan Puskesmas Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias Barat,†kata dokter.
Sementara Kepala Desa Iraono Gambö ketika ditanya SIB Jumat (15/10 ) melalui telepon selulernya tentang langkah yang sudah dilakukan terkait penganiayaan siswi SMA Negeri 2 Mandrehe yang merupakan warga desanya mengatakan, setelah kejadian pihaknya melapor kepada pihak yang berwajib secara lisan dan anggota Polsek Mandrehe telah turun di TKP dan korban langsung dibawa ke Puskesmas untuk menyelamatkan korban dan karena tidak dapat diobati oleh pihak puskesmas maka korban dirujuk ke RSU Gunungsitoli.
“Atas penganiayaan tersebut pelaku dan orangtua pelaku (Yaebesi Hia SH) telah membuat pernyataan bahwa segala biaya pengobatan korban sampai dia sembuh ditanggulangi oleh pelaku dan orangtuanya sehingga kami sebagai kepala desa dan orangtua korban fokus untuk memikirkan bagaimana supaya korban bisa sembuh secara fisik maupun traumatisnya akibat penganiayaan oleh gurunya sendiri,†kata kades.
Harapan masyarakat terhadap penegak hukum agar diterapkan Undang – Undang Perlindungan Anak kepada pelaku penganiayaan.
Kalau nanti ada perdamaian antara korban dan pelaku itu hanya untuk meringankan hukuman bukan berarti menghapuskan tindak pidananya. Diharapkan kepada Kepala Dinas Pendidikan agar memecat guru honor itu karena sebelumnya sudah pernah melakukan penganiayaan yang sama kepada siswa lainnya.
Kadis Pendidikan Kabupaten Nias Barat melalui telepon selulernya kepada SIB mengatakan, belum ada laporan Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Mandrehe. “Mohon maaf saya berada di atas mobil ke Kota Gunungsitoli dan tunggu penjelasan berikutnya biar saya cek ke sekolah tersebut,†kata Kadis.
Kapolsek Mandrehe AKP Kalvinus Gulö melalui telepon selulernya membenarkan adanya peristiwa penganiayaan terhadap siswi di SMA Negeri 2 Mandrehe. “Namun belum ada laporan secara resmi dari pihak orangtua korban sehingga kita belum melakukan proses sebagaimana mekanisme yang berlaku dan informasi yang kita peroleh pihak pelaku dan orangtua pelaku telah berjanji bahwa semua biaya sampai korban sembuh ditanggulangi mereka dan kita juga menunggu kalau sudah sembuh korban meminta keterangan dan baru kepada pihak pelaku karena hingga saat ini belum ada surat perdamaian antara pihak korban dan pelaku,†kata Kapolsek.
Sementara itu, sekretaris Daerah Kabupaten Nias Barat Zemi Gulö SH, akan memanggil kepala sekolah dan pelakunya untuk diminta penjelasan terkait adanya pemukulan siswi, karena hal itu melanggar UU perlindungan anak.
Menurut Sekda, dia sudah mendengar ada guru honor memukul siswi bahkan polisi telah datang ke sekolah menangkap pelakunya. “Mungkin ada perjanjian pelaku Guru Honor dengan jaminan orang tua pelaku maka Polisi tidak jadi menangkapnya katanya pada SIB diruang kerja kamis (21/10 ) ketika ditanya SIB bahwa Guru honor di Kab Nias barat membuat resah orang tua karena takut atau trauma terhadap guru honor yang melakukan pemukulan terhadap siswi dan siswa. (www.hariansib.com – 31-10-2010)
mohon maaf bwt semuanya klo saya ikut coment.karna
saya juga Alumni SMA N2 Mandrehe,`07.
saya sarankan bwt Guru2 khususnya SMAN2 Mand.mengertilah keadaan siswa/i-mu,jangan karna udh jdi Guru,sewenang2/seenaknya Main pukul,
skg bukan jamannya.untuk itu jadilah GURU yg baik yg menjadi contoh dan teladan bagi murid2 yang kamu ajarkan,
jangan menjadi Guru yg jdi tidak baik,klo ada masalah pribadi jgn bawa2 di sekolah,jgn lampiaskan kemarahanmu dgn muridmu.
dan jg bwt pimpinan Sekolah,tolong di didik Guru2 yg mengajar di sekolah,supaya mereka ada komunikasi timbal balik antara guru dan siswa.
dan juga guru2 yg mengajar harus mrk membuktikan klo mrk bisa/pantas bwt mengajar.jgn karna family diterima2 aja,kita liat dulu kualitasnya,
tapi walau tdk mempunyai kualitas sbgi guru yg pintar,tpi kita saling mengerti bwt belajar bersama.sehingga apa yg guru gk ngerti dia bisa belajar dan juga siswa apa yg dia gk ngerti dia juga bisa belajar dgn gurunya.
jika tidak bisa 22nya,kita pecahkan bersama masalahnya utk mjd kemajuan kita kedepan.
untuk itu bwt GURU saya SMAN2 mandrehe kita saling mengerti,kenakala,kepintara,kepandaian,dll,tentang semua siswa,
karna bapak/i juga udah pernah duduk di bangku sekolah.
maju trus SMAN2 Mandrehe jgn pernah menyerah.
salam rindu buatmu
Nemfadil P.Gulo(FT SIPIL UKI Jakarta 2011)
Memukul bukan satu-satunya cara menyelesaikan masalah. jadilah gembalah domba yang rela meninggalkan 99 ekor dombanya hanya demi mendapatkan kembali domba yang sudah hilang.
wah,,,, wah,,,, wah,,,,