Modal Membangun Daerah
Abner Nones, S.Pd berasal dari Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara dan saat ini sedang bekerja sebagai guru di suatu yayasan pendidikan di Halmahera. Sewaktu menjadi guru antara 1998-2004, dia berhasil menjadi guru teladan.
Pria lulusan FKIP program studi Biologi Universitas Kristen Indonesia (UKI) pada 1996, berhasil membawa murid-murid binaannya meraih juara pertama Olimpiade Biologi se-Provinsi Maluku Utara pada 2002 dan berhak maju ke olimpiade tingkat nasional di Pontianak.
Selain memperoleh ilmu, penerima beasiswa pada 1992 ini juga mendapatkan beberapa soft skill dari pengalamannya mengikuti seminar dan pelatihan-pelatihan di kampus. Pengetahuan tersebut berguna ketika Abner terjun ke bidang usaha koperasi kredit yang dibangunnya bersama teman-temannya, Koperasi ini menjadi koperasi terbaik di Maluku Utara.
Elistriani Nur Amas Gea yang berasal dari Nias, juga tengah menikmati hasil pendidikan di perguruan tinggi. Walau sempat ragu, apakah bisa menyelesaikan kuliahnya di UKI, kini ia membuktikan bahwa UKI adalah tempat yang tepat untuk menimba ilmu dan sekarang dirinya bekerja sebagai staf di sebuah bank di Nias.
Abner dan Elistriani bukti mahasiswa dari daerah tertinggal mampu berprestasi di dunia akademik. Dan setelah menyelesaikan pendidikan mereka pulang ke kampung halaman untuk membangun daerahnya. Â
Perguruan tinggi bisa berperan aktif dalam memberikan akses masyarakat dibidang pendidikan. Daerah-daerah terpencil sebenarnya punya banyak sumberdaya manusia potensial, hanya mereka belum ada kesempatan untuk mengembangkan potensi diri.
UKI merupakan salah satu universitas yang secara terus menerus memberikan perhatian khusus kepada masyarakat dari daerah tertinggal di Indonesia seperti di Nias, Mentawai, Tapanuli Utara, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Selatan dan Papua.
Melalui pemberian beasiswa dengan menggandeng pihak donatur. antara lain Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Ikatan Alumni UKI, dan Yayasan Pelayanan Kasih A.A Rahmat, program yang dimulai sejak 1990 hingga kini telah mendidik lebih dari 500 mahasiswa sebagai bukti komitmen UKI dalam mendukung mencerdaskan bangsa.
Sekitar 13 tahun lalu, UKI bekerjasama dengan PGI mendidik 350 pemuda dari berbagai daerah untuk menjadi guru di daerah tertinggal. Sedangkan bagi korban gempa tsunami di Nias sekitar 6 tahun lalu, diberikan beasiswa kepada pelajar untuk melanjutkan pendidikan di UKI pada berbagai program seperti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sastra dan Fakultas Teknik. (Dewi Retno) (www.tempointeraktif.com – 12 November 2010)