GMNI demo dugaan malpraktik, Nias positif terjangkit DBD

Friday, May 22, 2009
By Berkat

GUNUNGSITOLI – Kabupaten Nias positif terjangkit demam berdarah dangue (DBD) dalam kurun waktu sebulan terakhir  ini sudah tiga warga menjalani perawatan intensif, namun Dinas Kesehatan menyatakan belum termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB).

Pernyataan itu disampaikan Direktur Rumah Sakit Umum Gunungsitoli, Yulianus Mendrofa. Pada kesempatan itu, dr Efori Gea, Sp.A, yang menangani beberapa pasien DBD mengakui sebelumnya tidak berani mengeluarkan pernyataan  Nias terjangkit DBD.. Namun setelah beberapa pasien menjalani perawatan di RSU Gunungsitoli melalui pemeriksaan intensif ternyata positif  DBD yang sumber nyamuknya ada di Nias.

Kasus DBD ini menurut Efori Gea telah dilaporkan secara tertulis kepada Dinas Kesehatan Kab Nias untuk dilakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang serius.

Sedangkan Direktur RSU Gunungsitoli,  Yulianus Mendrofa  pada penjelasannya tentang demo soal dugaan malpraktik oleh tim dokter di lembaga yang dipimpinnya mengatakan, pihaknya telah melakukan penanganan sesuai prosedur medis terhadap pasien atas nama Aprianus Hulu warga Desa Anaoma, Kec. Tugala Oyo.

Diungkapkan, Aprianus Hulu saat menjalani perawatan dan pemeriksaan di RSU Gunungsitoli dinyatakan penyakit usus buntu telah pecah dan mengalami penanahan dan harus dioperasi. Namun si pasien dan keluarganya justru tidak mau diopname dan pulang. Tiga hari kemudian keluaraga Aprianus Hulu kembali membawa korban ke RSU Gunungsitoli. Setelah diperiksa kembali dan dilakukan tindakan operasi oleh tim dokter dari UGM Jogyakarta ternyata penyakit pasien bukan usus buntu justru tumor ganas di bagian usus.

Yulianus Mendrofa membantah dokter dari UGM Yogyakarta yang bertugas di RSU Gunungsitoli dan menangani pasien tersebut telah melakukan kesalahan dalam penanganan medis (malpraktik). Namun menurut Yulianus pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak UGM Yogyakarta dan menyatakan mereka akan mengklarifikasi dan mempertanggungjawabkan sesuai prosedur medis soal penanganan pasien yang akhirnya meninggal dunia belum lama ini.

Secara terpisah Kadis Kesehatan Kab Nias, Julianus Dawolo yang dikonfirmasi soal laporan dari tim dokter RSU Gunungsitoli menyatakan di Nias positif terjangkit DBD mengaku telah menerima laporan dan telah menurunkan tim untuk investigasi dan selanjutnya melakukan fofging di radius 100 meter dari rumah penderita DBD itu.

Namun demikian Julianus Dawolo mengungkapkan kasus DBD yang terjadi tersebut belum termasuk kejadian luar biasa (KLB).

Sejumlah kalangan menyesalkan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Nias yang terkesan lamban dalam melakukan tindakan pencegahan yang serius apalagi dikaitkan alasan untuk menghemat dana sehingga fogging (penyemprotan) hanya dilakukan di tempat tertentu. Untuk mencegah lebih banyaknya korban DBD, masyarakat meminta pemerintah daerah segera melakukan fogging di rumah penduduk termasuk sekolah-sekolah. (Sumber : www.waspada.co.id, 21/5/2009)

2 Responses to “GMNI demo dugaan malpraktik, Nias positif terjangkit DBD”

  1. Restu

    Iya sangat disayangkan..bisa terlambat penanganan pasiennya… Tolong jangan mencari kambing hitam…..

    NB: Judulnya GMI demo……
    Setelah saya baca berkali-kali, tidak ada kalimat yang menyatakan sesuai judul diatas…atau saya yang salah lihat atau mengerti…

    Salam
    Restu

    #8481
  2. karsa

    y y y
    ni berita gk ada kaitan nya ma Judul di Atas..
    ni orank sakit yg memberi berita…

    hehehe…….

    ya’ahowu
    Karsa Stone

    #22398

Leave a Reply

Kalender Berita

May 2009
M T W T F S S
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031