Danau Toba Berpeluang Gempa
* Terjadi Proses Pengumpulan EnergiMedan, WASPADA Online
Pakar geologi yang tergabung dalam Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumut-NAD mengatakan, kemungkinan ada potensi gempa di Danau Toba, Sumut. “Hanya saja saat ini kita tidak bisa memprediksikan kapan gempa itu akan terjadi,” kata Dewan Pakar IAGI Sumut-NAD Ir. Jonathan Tarigan didampingi Ketua IAGI Ir.Gagarin Sembiring dan Humas Eddy Maulana Barus, kepada Waspada, Jumat (16/3).
Jonathan mengatakan, Danau Toba kini dalam proses terkompresi (tertekan), sehingga sangat mungkin di danau tersebut terjadi proses pengumpulan energi. Karena berada pada jalur patahan renun, tambah Jonathan, maka proses gempa di danau terbesar di Indonesia itu juga dapat terpicu, apabila terjadi gempa pada jalur patahan itu.
Jonathan mengatakan, potensi gempa Danau Toba saat ini tidak terpantau karena tidak pernah ada data tentang sejarah gempa di sana. Namun, lanjutnya, pada daerah-daerah yang tidak ada data tentang gempa seharusnya juga diteliti apakah daerah tersebut terdapat seismic gap atau aseismic.
Dijelaskannya, seismic gap adalah daerah yang sedang mengalami proses penimbunan energi. Dan pada suatu waktu tertentu yang jaraknya sangat panjang, energi yang terkumpul tadi akan dilepaskan dalam wujud gempa bumi. Sedangkan aseismic adalah daerah yang benar-benar tidak ada potensi gempa.
Jonathan menambahkan, cara untuk mengetahui apakah Danau Toba daerah seismic gap atau tidak, dengan cara meletakkan seismograf (alat pengukur getaran) untuk memantau gerak-gerik gempa di kawasan danau itu. “Paling tidak dibutuhkan 50 seismograf,” ujarnya.
Lebih jauh Jonathan menjelaskan, sebenarnya hampir seluruh kawasan danau di Indonesia mempunyai karakteristik potensi gempa bumi, seperti Danau Singkarak di Padang, yang berada di patahan Sianok dan Sumani. Perbedaannya Danau Toba dalam kondisi terkompresi, sedangkan Singkarak dalam kondisi meregang (tarik-pisah). Namun dua-duanya tetap berpotensi terjadi gempa.
“Danau Singkarak mirip dengan Danau Great Salt Lake di Utah, Amerika Serikat, yang sering terjadi gempa. Sedangkan potensi gempa di Danau Toba lebih dashyat daripada kedua danau tersebut,” katanya. Karena itu kata Jonathan, potensi gempa Danau Toba juga dapat dibandingkan dengan siklus gempa yang mengguncang Danau Singkarak. Danau di Sumbar itu pernah diguncang gempa pada 1822, 1926, dan 2007. Sedangkan Patahan Renun di Sumut, gempa terakhir 1936. “Berarti waktunya sudah dekat,” kata Jonathan.
Berpeluang terjadi Seiche
Jonathan menambahkan, apabila terjadi gempa di atas tujuh Skala Richter di kawasan Renun/Danau Toba, maka ada peluang terjadi Seiche (mirip tsunami) di danau tersebut. Ditambahkannya, Seiche yang terjadi bisa mencapai ketinggian dua meter, dan akan mengenai seluruh pinggiran danau toba.
“Prinsipnya seperti baskom yang dipenuhi air di goyang, maka airnya akan tumpah ke segala arah,” katanya. Karena itu, Jonathan mengingatkan kepada seluruh pemerintah kabupaten (Pemkab) yang ada di pinggiran Danau Toba untuk melakukan mitigasi kepada masyarakat di daerahnya. (cnol)
(am)
Sumber: Waspada Online, 17 Maret 2007