Meski Sederhana, Natal Fornisel Berlangsung Khidmat
Ratusan warga Nias di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) menghadiri acara itu. Tidak hanya warga Nias Selatan di Jabodetabek, juga warga Nias yang berlatarbelakang dari Kabupaten Nias, Kota Gunungsitoli, Nias Barat dan Nias Utara.
Acara dilangsungkan di Aulta Ratna Cartier Bresson Vincentius Putra, Jakarta Pusat. Acara itu dilangsungkan di bawah tema “Bangsa yang Berjalan di Dalam Kegelapan, Telah Melihat Terang yang Besar†yang didasarkan pada Yesaya 9:1a. Sementara subtema, yakni, “Dengan melihat terang yang besar, marilah kita menjalani hidup yang bersahaja.†Renungan Natal disampaikan oleh Romo Laurentius Tueng berdasarkan Matius 5:13-15.
Dalam acara tersebut, beberapa perwakilan komunitas masyarakat Nias mempersembahkan puji-pujian, baik dalam bentuk vocal group maupun koor. Perayaan Natal Tahun Baru kali ini, merupakan yang kedua digelar oleh Fornisel yang merupakan wadah masyarakat asal Kabupaten Nias Selatan di-Jabodetabek tersebut.
Pada sesi perayaan, diadakan pelantikan pengurus Fornisel periode 2011-2013 yang harusnya dilakukan tahun lalu. Pelantikan dilaksanakan oleh Penasehat Fornisel Folo’öziduhu Nehe. Acara kemudian ditutup dengan pagelaran tarian massal khas Nias, maena.Acara seperti ini, tidak hanya sekedar menjalankan ritual gerejawi yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Nias. Acara-acara seperti ini, juga menjadi ajang untuk melepas kangen, bertemu keluarga maupun teman yang sama-sama hidup di perantauan, di sekitar Jabodetabek.
Selamat buat FOrnisel. Selamat Hari Natal buat masyarakat Nias Selatan se-Jabodetabek (EN)
Ada satu hal menarik ketika kt menyanyikan lagu nias TANO NIHA amat bagus tp tdk seperti biasanya.
alangkah baiknya kalau dinyanyikan seperti umum agar menjadi pelajaran buat anak2 dan adik kita yang lama hidup dijakarta.krn anak2 itu suka meniru gaya yang lebih tua.
bila suatu saat mereka disuruh menyanyikan lagu TANONIHA Apa jdnya klu dinyanyikan seperti dinatal FORNISEL. Tahun kemarin juga sama waktu diUKI.
Sebagai warga nias saya prihatin melihat hal ini.Saohagolo
Ya’ahowu….
setuju dengan Pak Yusman, lagu Tanö Niha akan lebih hikmad kalau kita nyanyikan sesuai dengan aransemen aslinya,bisa dikatakan bahwa lagu Tanö Niha sama dengan penghargaan kita pada Lagu Indonesia Raya tentu dalam konteks yg lebih kecil yaitu Fabanuasa.
Saohagölö