Kita dan Jaringan Sosial Dunia Maya
Jaringan sosial di dunia maya telah menjerumuskan kita semua ke dalam penyebaran berbagai informasi yang tidak kita sadari sekarang akan membawa akibat yang tak terbayangkan di masa mendatang. Jaringan sosial telah membuat kita yang terperangkap di dalamnya secara sadar atau tidak ‘menelanjangi diri’ dengan memberikan terlalu banyak informasi tentang diri kita kepada dunia luar, informasi yang sebenarnya hanya pantas diketahui oleh diri sendiri, atau paling banter teman terdekat dan terpercaya.
Eric Smith, Chief Executive Officer perusahaan raksasa Google mengkuatirkan bahwa kini terlalu banyak informasi dibagikan di internet, dan meramalkan bahwa di masa depan seseorang mungkin harus menukar namanya dan menciptakan jati dirinya yang baru hanya untuk menghindari masa lalu digital mereka yang memalukan dalam bentuk berbagai informasi yang tersebar di dunia maya. Demikian diberitakan oleh Reuter (18/8).
Jaringan sosial dunia maya lewat situs-situs jaringan seperti facebook, myspace, friendster dan twitter memiliki banyak keuntungan seperti memungkinkan terhubungkannya kita kembali dengan sahabat yang sudah lama kehilangan kontak, dan menawarkan fasilitas berbagi informasi agar tetap bisa berkomunikasi. Aspek waktu-ril peremajaan informasi di situs-sitsu jaringan semacam itu juga telah memungkinkan kita mengandalkannya untuk menemukan informasi terbaru seperti berita terkini dan sebagainya.
Masalah utama adalah perangkat jaringan sosial dunia maya ini bisa menjadi alat yang paling efektif untuk mempermalukan dan menghancurkan reputasi seseorang dalam skala global dan dalam skala waktu abadi. Begitu sebuah informasi tertayang di dunia maya, maka ia akan tersebar ke seluruh dunia maya dalam hitungan detik, dan dapat diakses oleh berbagai generasi sesudahnya.
Gambar mesum sepasang insan yang tersebar di dunia maya hampir dapat dipastikan tak akan pernah bisa dihapuskan lagi dari dunia maya, karena ia menyebar ke mana-mana dalam waktu yang relatif singkat. Ia akan diakses oleh generasi-generasi berikutnya dari pasangan itu.
Informasi yang disengaja untuk menjatuhkan reputasi seseorang juga mengalami penyebaran yang sama dalam skala dahsyat, dan dibutuhkan waktu dan usaha yang luar biasa untuk meluruskannya.
Para pengguna situs jaringan sosial seperti facebook dan myspace secara tidak sadar seringkali menjadikan ‘dinding’ (wall) sebagai ajang ‘berbagi informasi’ yang terkadang sangat sensitif, yang tidak seharusnya ditayangkan di sana. Mereka tidak sadar bahwa sekali tertayang, jejak informasi itu akan tetap hadir secara abadi di sana.
Ada istri yang mengeluh tentang suaminya yang sudah lama tidak pulang ke rumah; atau suami yang menceritakan berbagai kelemahan istrinya.
Seorang perwira militer yang memajangkan foto-fotonya ketika menandatangani kerjasama militer dengan negara lain dalam digolongkan ke dalam kelompok orang yang kurang bijak dalam memanfaatkan situs jaringan sosial.
Ada guru yang menggambarkan perasaannya ketika tidak meluluskan salah seorang muridnya yang berprestasi di bawah rata-rata. Dia tidak tau bahwa teman-temanya bisa menyebarluarkan informasi ini lewat dinding-dindingnya masing-masing. Dia tidak sadar bahwa informasi ini bisa membawa akibat yang luar biasa di kemudian hari kepada murid yang disebutkan dalam kisah itu. Dia tidak sadar bahwa informasi ini bisa dibaca oleh sang murid atau sang orang tua murid yang juga bisa memiliki akses ke jaringan itu.
Hal yang sama bisa dikatakan tentang jaringan sosial para alumni sebuah sekolah atau perguruan tinggi; misalnya ketika mereka membicarakan kejadian-kejadian masa lalu, yang bisa saja menyangkut nama baik salah seorang atau beberapa dari teman mereka, dalam berbagai bentuk: kisah tentang masa pacaran, mantan-mantan kekasih dan sebagainya.
Siapa teman anda di jaringan ?
Karena umumnya situs jaringan macam itu memberikan kemudahan untuk menambahkan siapa saja menjadi teman, maka seharusnya anda siap-siap untuk menghadapi kenyataan bahwa dari banyak teman itu – yang tidak jarang menyamarkan nama dan indentitas lainnya, termasuk jenis kelaminnya – bisa saja ada suami, istri, anak, pimpinan atau bawahan anda di kantor. Bayangkan apabila Anda berbagi informasi senstif tentang pekerjaan Anda di kantor kepada teman-teman yang di antaranya adalah atasan Anda sendiri. Bayangkan kalau atasan Anda membaca bahwa sebenarnya Anda tidak menyukai pekerjaan atau bahkan membenci atasan Anda.
Ketika Anda melamar pekerjaan, Anda harus siap-siap diintai oleh perusahaan tempat Anda melamar dalam jaringan sosial tempat Anda bergabung. Profil, tulisan-tulisan di dinding tentang Anda, bagaimana Anda menampilkan diri dalam jaringan itu akan dijadikan bahan untuk menilai lamaran Anda.
Bila seorang pemuda mencari tahu informasi tentang gadis yang sedang diincarnya, selain ia mencari tahu lewat yang bersangkutan dan teman-temannya, ia juga bisa melacak informasi lewat jaringan sosial dunia maya.
Kiat Menghindari “Bahaya”
Berikut ini diberikan beberapa kita menghindari ‘bahaya’ yang bisa mempermalukan dalam jaringan sosial dunia maya.
1. Kuasai cara mengatur lalu lintas informasi
Anda harus menguasai cara mengatur lalu lintas informasi )setting) situs jaringan sosial tempat Anda bergabung. Anda harus bisa mengatur mana informasi yang boleh dibaca oleh umum, oleh teman, dan yang khusus bagi Anda pribadi.
2. Jangan sembarang menyetujui permintaan pertemanan.
Sebaiknya Anda tidak sembarang menyetujui permintaan pertemanan dari seseorang yang Anda tidak kenal. Anda sebaiknya mengecek dengan sesama siapa dirinya yang sebenarnya: nama, alamat atau nomor telepon untuk memungkinkan mengontaknya. Siapa tau ia seseorang yang sedang menyamar untuk menambang berbagai informasi tentang Anda di dunia maya.
3. Hindari kebiasaan menulis secara ‘spontan’ di dinding
Anggota jaringan sosial di dunia maya umumnya ingin aktif menuliskan pikiran dan perasaannya dan ingin dindingnya diramaikan oleh tulisan teman-temannya. Hal ini sah-sah saja. Akan tetapi hendaknya selalu disadari bahwa begitu sebuah informasi Anda tayangkan hampir dapat dipastikan tidak bisa Anda menariknya kembali. Maka ‘berhemat’lah dalam menulis, apalagi kalau informasi yang Anda tulis cukup senstif.
4. Jaringan sosial dunia maya bisa menjadikan Anda ‘selebriti’ Siapkah Anda ?
Dengan menjadi anggota sebuah jaringan sosial dunia maya, Anda berpotensi menjadi ‘selebriti’, orang yang dikenal luar seperti artis, tokoh politik dan sebagainya.
Potensi itu berada di tangan Anda. Sama seperti selebriti sungguhan, Anda pun bisa menjadi selebriti dadakan melalui informasi yang Anda tayangkan di dunia maya. Apakah Anda mau dikenal oleh publik secara luas? Kalau ya, silahkan Anda mengumbar informasi tentang siapa Anda: nama, tempat dan tanggal lahir, suami/istri, anak-anak, pendidikan, mantan kekasih/suami/istri, pandangan politik, nomor telepon dan sebagainya. Jangan lupa juga mengumbar informasi tentang pendapat Anda tentang sesuatu hal dalam bentuk tulisan atau komentar di dinding, dan tentu saja foto-foto tentang Anda.
Kalau belum ingin (siap) menjadi selebriti, maka Anda sebaiknya membatasi akses kepada informasi tentang diri Anda dalam jaringan sosial dunia maya. (brk)
kasih tau penyebab dunia maya yang lain donk….