Kuis Televisi – Kontestan sebagai Penyiksa
Ketaatan tanpa syarat :
Percobaan menunjukkan, seberapa jauh seseorang akan bertindak dalam siaran televisi.
Para peneliti di Perancis merekayasa kuis televisi untuk sebuah eksperimen. Peserta kuis yang tak sadar mengikuti percobaan harus memberikan sengatan listrik. Jalannya percobaan bisa dilihat sebagai film dokumenter.
Paris. Dengan sorot lampu yang menyilaukan, kamera, pembawa acara muda, penontonyang bersorak-sorai, kuis La Zone Extreme (Daerah Berbahaya) mirip dengan acara kuis lainnya. Namun kuis ini bukan kuis biasa. Bedanya, jika kontestan Jean-Paul tidak memjawab dengan benar, ia akan mendapat hukuman dari kontestan lain. Hukuman sengatan listrik dimulai dengan daya 20 Volt, sampai tanpa ampun lagi, 460 Volt. Jean-Paul terjengat dan menjerik kesakitan setiap mendapatkan sengatan hebat. Ia mulai berteriak, memohon agar kuis dihentikan, atau malahan tak bersuara lagi. Jaman baru kuis televisi?
Sampai Akhir yang Pahit
Kuis “” tak pernah ada. Kuis itu hanya eksperimet para peneliti dari Prancis. Sengatan listrik pada kenyataannya tak pernah ada dan Jean-Paul pun sebenarnya hanya seorang aktor yang bersandiwara kesakitan. Pembawa acara televisi terkenal Tania Young menuntun jalannya kuis dan tindakan peserta kuis lainnya. Peserta kuis berpikir bahwa memberikan sengatan listrik untuk jawaban kuis yang salah adalah format acara kuis yang baru tersebut. 81 % dari peserta kuis memberikan sengatan listrik sampai tingkat akhir, jauh melewati batas sengatan yang menyiksa.
Ide awal untuk percobaan berawal dari produser film Christophe Nick yang mendokumentasikan percobaan ini dalam film “Le jeu de la mort“ (Permainan Kematian). Untuk ini Nick menggunakan hasil percobaan Psikolog-Sosial Stanley Milgram. Pada awal tahun 1960-an Milgram meneliti apakah manusia mau taat pada autoritas sehingga mapu melakukan hal yang tak menusiawi. Dalam percobaan ia membuat peserta percaya, untuk keberhasilan penelitian ilmiah mereka harus memberikan sengatan listrik ke peserta lain. Ketaatan mayoritas peserta percobaan, mengagetkan publik pada masa itu.
Televisi Berkuasa
Produser Film Nick menerapkan percobaan Milgram tersebut ke dunia televisi masa kini. Ia mencoba menjawab pertanyaan, seberapa jauh televisi mampu memanipulasi manusia. Kesimpulannya dari hasil penelitian: “Televisi bisa membuat orang melakukan apa saja. Besarnya kuasa ini mengejutkan.” Bahkan pada jaman sekarang sudah ada siaran televisi di berbagai negara yang menunjukkan bagaimana orang mau melakukan apa saja, termasuk hal yag berbahaya dan yang merendahkan orang lain atau diri sendiri. Psikolog Jean-Leon Beauvois, yang memimpin tim televisi, menggambarkan dalam film tersebut tentang “massa individu-televisi”, di mana sejumlah besar individu menonton iklan yang sama, sinetron yang sama, dibentuk oleh kuis dan acara realitas yang sama. Hasilnya, apa yang mereka tonton akan terungkap lagi dalam pikiran dan tindakan mereka. “Ini merupakan suatu bentuk totalismus.” 80 orang peserta yang mengikuti percobaan kuis tersebut tak diperlihatkan oleh Nick. “Orang lihat bahwa sebenarnya mereka tak mau melakukan itu. Mereka melakukan semua cara untuk membuat pembawa acara menghentikan kuis.” Namun demikian: “Mereka taat dan ikut serta sampai akhir.” Menurut Nick, yang bertanggung jawab untuk penyiksaan itu menurut Nick adalah seluruh lingkungan studio: Kamera, pemirsa dan pembawa acara. “Para peserta mengungkapkan: saya berada dalam siaran televisi, saya harus melakukan apa yang diharapkan dari saya.”
sumber: afp
Potongan film bisa dilihat di www.youtube.com/watch?v=4DPXcoYxfgs
Informasi tentang percobaan ketaatan dari Stanley Milgram:
www.youtube.com/watch?v=y6GxIuljT3w&feature=related
www.nexusnexia.com/It-Pin-Arifin/teknik-persuasi-otoritas.html
en.wikipedia.org/wiki/Milgram_experiment