Kerusakan Atap “Omo Sebua” di Bawömataluo Selesai Diperbaiki
Ahli waris yang juga tinggal di Omo Sebua itu, Mo’a Wau (Ama Ana) menjelaskan, untuk mencegah kerusakan lebih berat, pihaknya mengambil inisiatif untuk membeli bahan dengan cara berhutang.
“Biaya itu kami tanggulangi saja sementara dengan cara berhutang. Bahannya kami ambil dan kami janji akan bayar kemudian. Kami lakukan itu agar perbaikan dapat dilakukan dengan cepat,†jelas dia.
Dia mengungkapkan, sampai saat ini, janji pemerintah daerah kabupaten Nias Selatan (Nisel) untuk membiayai perbaikan itu belum terealisasi. Sejak Bupati Nisel Idealisman Dachi memerintahkan aparat Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan dinas terkait lainnya pada Selasa (1/11/2011) untuk meninjau langsung ke lokasi, sejak itu juga tidak ada lagi tindaklanjut.
Dia menjelaskan, sesuai penjelasan tim pemda Nisel yang datang pada hari itu juga, pihaknya sudah menyampaikan rincian biaya perbaikan tersebut.
“Hanya sekali itu saja mereka datang. Mereka juga tidak memberi apa-apa. Kecuali mengatakan, agar rincian pengeluaran untuk perbaikan itu nanti dilaporkan kepada mereka dan akan diganti. Kami sudah melaporkannya kepada mereka Selasa
(08/11/2011) lalu tapi sampai sekarang belum realisasi dari mereka,†papar dia.
Bahkan, saat itu, Bupati Idealisman memerintahkan agar saat yang sama semua bahan yang diperlukan dibawa ke Bawömataluo. Respons itu sendiri diberikan setelah empat hari kerusakan terjadi dan warga Bawömataluo mengeluh mengenai lambannya respons pihak terkait di Pemda untuk menyelamatkan situs bersejarah tersebut.
Atap Omo Sebua mengalami kerusakan berupa bolong besar akibat sengnya diterbangkan angin puyuh pada Sabtu (30/10/2011) dinihari. Akibatnya, hujan yang terus mengguyur selama beberapa hari ini, langsung masuk ke dalam rumah. Hal itu dikuatirkan melemahkan banyak bagian konstruksi rumah yang selama ini sudah rapuh dan beberapa di antaranya sudah rusak berat.
Empat rumah yang berada sejajar dengan Omo Sebua juga menjadi korban karena tertimpa seng dan kayu-kayu reng yang terbawa angin. (EN)
sabar lah pak…utk mengeluarkan uang di pemda bukan seperti mengambil dikantong ada prosedurnya.
yang penting pak bupati sdh merespon cepat utk menyelesaikan itu, krn kl aturannya tunggu uang keluar baru dikerjakan.
perlu jg kita sampaikan apresiasi utk pak Bupati