Suster Klara Cari Dokter Tangani Pak Dalisökhi Gea di Jakarta
JAKARTA – Suster Klara Duha saat ini sedang mencari informasi dokter di Jakarta yang bisa menangani pengoperasian penyakit gondok yang diderita Pak Dalisökhi Gea. Pak Dalisökhi sendiri saat ini sudah berada di Laverna, Gunungsitoli dan akan berada di sana sampai penyakitnya selesai diobati. Suster Klara sendiri berada di Jakarta dalam rangka membawa Yarni Halawa, penderita kebocoran kantung kemih untuk dirawat di RS Atmajaya Jakarta.
“Ya, kami sudah tiba di Jakarta dan langsung ke RS Atmajaya. Selama di Jakarta, saya juga sambil mencari informasi dokter untuk menangani Pak Dalisökhi,” ujar Suster Klara kepada Nias Online di Jakarta, Kamis (10/3/2011).
Sebelumnya, Suster Klara telah menyanggupi untuk memfasilitasi pengumpulan bantuan pengobatan untuk Pak Dalisökhi yang menderita gondok yang menggantung pada bagian dagu dan leher hingga ke pinggangnya. Penyakit yang telah diderita selama sekitar 30 tahun tersebut diperkirakan mencapai berat 5 kg. Pak Dalisökhi sendiri sempat meminta bantuan dari rumah ke rumah di Gunungsitoli.
Bantuan untuk pengobatan Pak Dalisökhi, dapat disalurkan melalui dua rekening milik Suster Klara. Yaitu, Bank Danamon Gunungsitoli nomor rekening 00094848207 atas nama Klara OSF Izanulu Duha atau Yulita S, Sr atau melalui Bank BCA KCU Medan no. 0222015969 atas nama Sr Klara OSF Izanulu Duha. Setiap bantuan diberi keterangan “Bantuan Untuk Pasien Gondok.†Suster Klara juga dapat dihubungi pada nomor 081361459779. (EN)
Sebagai masyarakat Nias, salut atas perjuangan Sr. Klara Duha untuk membantu orang yang tak berdaya tanpa pamrih, semoga perjuangan Suster dapat kekuatan dari Tuhan, sebenarnya orang seperti Suster ini yang banyak dibutuhkan di Nias. Karena di Nias masih banyak yang butuh pertolongan seperti Bapak Dalisokhi Gea.
Sebenarnya yang lebih berperan disini adalah orang-orang yang membidangi kesehatan di Nias seperti dinas kesehatan. Tapi kenyataannya mata dan hatinuraninya telah tertutup oleh ke egoisan mereka sendiri yang lebih mementingkan jabatan dan pemasukan keuangannya dari pada memperhatikan hal-hal yang penting seperti dibuat Sr. Klara. Semoga dengan kejadian ini akan membuka mata para pejabat di Nias yang hanya berlomba-lomba untuk mendapatkan kedudukan atau jabatan tanpa mempedulikan nasib masyarakat yang tak berdaya.