465.682 Warga Sumut Kekurangan Pangan
Medan – Data Ketahanan Pangan yang dikeluarkan Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara mencatat 465.682 warga di daerah itu mengalami kekurangan makanan setiap hari.
Data yang terungkap pada rapat Gerakan Masyarakat Mandiri Pangan (Gema Pangan) Sumut 2010 di Medan, seperti dilansir Antara, Rabu (24/3), menunjukkan, indikasi itu terlihat dari rendahnya asupan kalori yang didapat dari makanan, yang kurang dari 70 persen dari kebutuhan standar sebesar 2.000 kalori per kapita per hari.
Jumlah 465.682 warga yang terangkum dalam 104.744 rumah tangga miskin (RTM) yang mengalami kekurangan makanan itu terdapat di 21 kecamatan di 12 kabupaten di Sumut.
Disebutkan, sebanyak 49.151 jiwa atau 9.434 RTM berada di Kecamatan Gunung Sitoli dan Kecamatan Batomuzõi, Kabupaten Nias.
Kemudian, 44.933 jiwa (10.189 RTM) di Kecamatan Lahusa, Kecamatan Gomo, Kecamatan Amandraya dan Kecamatan Teluk Dalam di Kabupaten Nias Selatan, serta 41.454 jiwa (9.400 RTM) di Kecamatan Bahorok, Kecamatan Selapian, dan Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat.
Selanjutnya, di Kabupaten Samosir (28.528 jiwa), Tanah Karo (28.896 jiwa), Madina (26.994 jiwa), Tapteng (21.034 jiwa), Tapsel (13.946 jiwa), Pakpak Bharat (9.877 jiwa), Taput (6.823 jiwa), Dairi (3.867 jiwa), dan Simalungun (15.531 jiwa).
Ketika diwawancarai di sela-sela rapat tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut RE Nainggolan mengatakan, kondisi rawan pangan dan kekurangan makanan itu menjadi fokus utama untuk diselesaikan.
Mantan Bupati Tapanuli Utara itu mengakui masih adanya masyarakat di Sumut yang mengalami kekurangan asupan gizi dan kalori di daerahnya.
Kondisi itu, kata RE Nainggolan, disebabkan belum tersedianya bahan makanan yang cukup, distribusi makanan yang tidak merata dan kurangnya konsumsi pangan masyarakat.
Karena itu, pihaknya memanggil seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dari 33 kabupaten/kota di Sumut untuk membahas masalah yang dapat menimbulkan instabilitas di tengah-tengah masyarakat tersebut.
“Jangan sampai seluruh SKPD terkait menganggap sepele masalah ini,” katanya didampingi Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumut, S Purwadi. (www.nusantara.tvone.co.id – 24 Maret 2010)