Suster Klara Tangani Bayi Gizi Buruk dan Penderita Tumor Ganas

JAKARTA, Nias Online – Suster Klara Duha, Kepala Balai Pengobatan Santa Margaretha Suster Klara, kembali menerima beberapa orang yang membutuhkan pertolongan. Kemarin, kata Suster, pihaknya menerima seorang bayi dengan gizi buruk atas nama Refenia Gulö. Refenia dibawa oleh ayahnya Ratakan Gulö (26 tahun) dari Desa Jujundrao, Mandrehe, Nias Barat.

“Meski telah berusia empat tahun, Refenia hanya memiliki berat badan 6 kg, dan baru mampu duduk. Ayahnya Refenia sendiri mengalami lumpuh. Katanya, sejak usia 7 tahun, kena polio. Sekarang Refenia kami rawat di sini. Kami beri susu dan makanan bergizi. Dia bisa makan,” ujar Suster Klara dalam perbincangan dengan Nias Online di Jakarta, Sabtu (30/4/2011).

Beberapa hari sebelumnya, kata Suster Klara, pihaknya juga menerima Bapak Fao’aro Gea (48 tahun) yang menderita tumor ganas pada bagian leher/bahu. Saat ini, Bapak Fao’aro yang berasal dari Desa Hilifanikha/Humene, Kecamatan Idanoi, Kabupaten Nias, tersebut belum bisa diberikan tindakan medis seperti operasi. Sebab, tumornya tidak bisa hanya ditangani dengan operasi, melainkan juga harus dengan kemoterapi.

“Itu biayanya besar sekali. Sampai sekarang, kami belum temukan dokter yang bisa tangani. Selain itu, tumornya itu sudah ‘matang’ dan perlu berhati-hati menanganinya. Efek sampingnya luar biasa banyak. Untuk sementara kami rawat di sini sambil mencari dokter yang bisa tangani,” kata Suster Klara.

Selain itu, kata dia, Bapak Fao’aro juga membutuhkan donor darah bila akhirnya harus dioperasi. Suster Klara juga akan membawanya ke Rumah Sakit Gunungsitoli untuk memeriksakan darah untuk keperluan pencarian donor darah sebagai persiapan bila diperlukan.

Bayar Rp 85 Juta

Suster Klara juga mengungkapkan, hari ini dia mentransfer biaya operasi tiga orang yang dirawat di RS Atmajaya, Pluit, Jakarta. Ketiganya yakni, Bapak Dalisökhi Gea yang menderita gondok dan saat ini sudah kembali ke Nias. Dua lainnya adalah Yarni Halawa dan Manila Waruwu yang menderita masalah pada saluran kemih dan membutuhkan beberapa kali operasi.

“Rp 85 juta itu untuk biaya dua kali operasi untuk Bapak Dalisökhi. Kemudian, biaya operasi Yarni dan Manila. Itu belum termasuk biaya operasi lanjutan untuk Yarni dan Manila,” papar Suster Klara.

Suster Klara juga menjelaskan, hasil pemeriksaan dokter, ternyata masalah yang dialami Yarni lebih berat dari dugaan semula. Oleh dokter, Yarni diperkirakan bisa menjalani operasi sampai 8 kali. Sedangkan, Manila, mungkin hanya perlu dua kali operasi. Saat ini, tim dokter RS Atmajaya sedang berusaha maksimal menangani masalah Yarni tersebut.

Suster Klara menuturkan, Rp 85 juta tersebut hanya kebutuhan penanganan di rumah sakit. Belum termasuk biaya perjalanan dari dan ke Nias. Dia mengungkapkan, dana yang terkumpul itu, merupakan kontribusi berbagai pihak yang tergerak membantu. Di antaranya, beberapa koleganya, sejumlah dokter dan juga dari Kelompok Bakti Kasih Kemanusiaan milik Gereja Katolik.

Suster Klara mengatakan, khusus untuk menangani Yarni dan Manila saja, masih butuh ratusan juta. Suster Klara juga minta dukungan kepada mereka yang memiliki kemampuan membantu. Sebab, penanganan penyakit keduanya tidak mungkin dihentikan di tengah jalan. Meski dana belum ada, Suster Klara memutuskan untuk tetap maju hingga penanganan medis keduanya kelar. “Bagi yang ingin membantu, kami sangat harapkan. Biar kecil, tapi ada, itu sangat membantu,” kata dia.

Bila Anda tergerak untuk membantu, bantuan dapat disalurkan melalui rekening Bank Danamon Gunungsitoli no. 00094848207 atas nama Klara OSF Izanulu Duha atau Yulita S, Sr atau melalui Bank BCA KCU Medan no. 0222015969 atas nama Sr Klara OSF Izanulu Duha. Suster Klara juga bisa dihubungi di 081361459779. (EN)

This entry was posted on Saturday, April 30th, 2011 at 3:14 PM and is filed under Berita Lain Lain. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed.