Seorang Penginjil Disekap dan Diperas di Gunungsitoli
JAKARTA, Nias Online – Yohana Mardianti, seorang ibu rumahtangga menjadi korban penculikan, penyekapan dan pemerasan oleh lima orang yang saat ini masih dalam pengejaran oleh aparat Polres Nias. Penyekapan berlangsung sekitar 10 jam dan menguras tabungan korban sekitar Rp 55 juta.
Penyekapan dan pemerasan Yohana yang juga seorang penginjil di Nias tersebut merupakan kasus pertama di Gunungsitoli pada tahun ini. Kejadian itu bermula ketika pada Rabu (30/3/2011) pukul 10.00 wib, Yohana berada di depan ATM BNI Gunungsitoli untuk mengambil uang untuk kebutuhan belanja.
Kemudian, ketika sedang dalam antrian, seperti dituturkan suami korban, Hardi Suseno kepada para wartawan pada Kamis (31/3/2011), tiba-tiba seorang wanita yang sebelumnya pernah berkenalan dengan korban dua bulan sebelumnya, mendatanginya. Lalu menyapa dan mengajak korban berkenalan dengan teman-temannya yang sedang menunggu di mobil kijang warna putih.
Yohana kemudian mendatangi mobil itu dan disuruh masuk ke dalam mobil. Ternyata, sesampai di dalam mobil, matanya langsung ditutup dan dibawa pergi. Korban merasa kaget dan tak berdaya sehingga tidak bisa berbuat apa-apa atas perlakuan yang dialaminya.
Dengan mata tertutup, korban dibawa keliling ke luar kota Gunungsitoli. Korban sendiri tidak tahu ke arah mana dia dibawa sampai kemudian tiba di sebuah rumah. Dengan suasana rumah yang gelap, korban diancam akan dibunuh dimana para pelaku mengacungkan sebuah golok. Para pelaku juga meminta korban menghubungi yayasan tempatnya bekerja untuk memberi tebusan sebesar Rp 75 juta.
Terungkapnya kasus ini atas laporan keluarga korban ke aparat kepolisian setelah mendapat kabar dari korban bahwa dia di culik dan disekap di sebuah kamar gelap. Korban juga memberitahu kalau para penculiknya meminta uang tebusan. Atas informasi itu, Andreas langsung meluncur ke Polres Nias dan membuat laporan.
Aparat Polres Nias langsung turun dan melakukan penyisiran hingga akhirnya menemukan korban pada sore harinya di kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias atau sekitar 30 kilometer dari kota Gunungsitoli. Tabungan keluarga korban sebesar Rp 55 juta berhasil dikuras oleh para pelaku setelah korban menyerahkan kartu ATM beserta PIN-nya kepada para pelaku yang mengancamnya.
Sampai saat ini, korban masih trauma dan merasa tertekan dengan kejadian yang menimpanya. Sampai saat ini, aparat Polres Nias masih memburu para pelaku dan menilai kejadian itu sebagai kejadian kriminal murni. Meski begitu, ada juga kalangan yang menduga penyekapan dan pemerasan itu dilakukan secara terencana dengan target yang terarah. (OH/EN)
April 2nd, 2011 at 4:11 PM
Saya cukup prihatin dengan kejadian yg di hadapi oleh ibu yohana,sy turut berdoa semoga pelaku penculikan dan penguras tabungn ibu yohana cepat tertangkap.TUHAN YESUS PASTI TURUT CAMPUR TANGAN SEMANGAT YA IBU,SYALOM
April 4th, 2011 at 11:05 PM
Terkutuk yang melakukan hal itu pd ibu Yohana,semoga pelaku dpt sadar dan cepat ditangkap.Sabar ya bu Yohana,Tuhan Yesus pasti tak menyia-nyiakan hasil jerih payah ibu.Syalomm…
April 6th, 2011 at 5:10 PM
Kriminalitas…
Ini betul-betul bejat. seorang penginjil di daerah mayoritas Orang Kristen bisa di culik dan di rampok…
Perlu kita hati-hati saat berkenalan. Tips sederhana disaat berkenalan:
1) Beritahu bahwa anda orang baik dgn sikap baik anda.
2) Bila ada kecurigaan, jgn berusaha mendekat coba menjaga jarak.
3) Usahakan ada orang kedua selain anda untuk menemani anda saat berpergian.
4) Jangan pergi ketempat yang mengundang perhatian spt:Bank,Atm,Mall, pasar..dengan seorang diri saja.
April 6th, 2011 at 9:03 PM
Ibu Yohana, tabahlah. Serahkan hal ini kepada Tuhan. Semoga pihak Kepolisian berhasil menangkap para pelaku. Tuhan memberkati.