Depkes RI Turunkan Tim Evaluasi KLB Rabies di P Nias
Medan – Guna penyelidikan Kejadian Luar biasa (KLB) Rabies di Nias, Gunung Sitoli dan Pulau Nias, Depkes RI dan Dinas Kesehatan Sumut turunkan tim penyelidik epidemologi dan evaluasi KLB Rabies, tim juga membawa 75 kuur, vaksin anti rabies guna menindaklanjuti kasus rabies yang mengakibatkan tewasnya Christian Zai Apt (40) Plt Kepala Dinas Kesehatan Nias Utara.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr Candra Syafei SpOG didampingi Kasie Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang, Suhardiono SKM, MKes, Senin ( 8/3) menjelaskan bahwa KLB di Nias merupakan kasus baru karena selama ini Nias dinyatakan bebas Rabies.
Tim Depkes RI juga membawa vaksin anti rabies 75 kuur, dan sebelumnya Dinas Kesehatan Sumut juga telah mendrop 30 kuur virus anti rabies untuk persedian dalam kasus KLB Rabies Nias.
Bahkan menyikapi kasus KLB rabies di Nias, kata Suhardiono Dinas Kesehatan Sumut sesuai petunjuk Kepala Dinas Kesehatan Sumut dalam waktu dekat di Medan, Sumut akan dilaksanakan rapat kordinasi dengan materi rabies di Sumut dengan menghadirkan pejabat Depkes RI, Deptan RI, WHO Jakarta serta Kadis Kesehatan se-Sumut.
Hingga Februari 2010, 108 Kasus
Sementara menurut data, hingga Februari 2010 di Sumut telah ditemukan 108 kasus gigitan dengan 5 penderita positif rabies dan meninggal dunia, seluruhnya di Nias.
Sedang untuk tahun 2009, ditemukan 2386 kasus gigitan dengan 22 kematian, dengan demikian kasus rabies 2010 termasuk kasus yang cukup besar dan perlu mendapat perhatian semua pihak, tegas dr Candra Syafei menjawab SIB.
Khusus untuk kasus rabies di Nias, kata Suhardiono sesuai laporan dari daerah bahwa di Nias banyak ditemukan anjing yang tidak punya pemilik sehingga sulit dikendalikan untuk dilakukan vaksin, dan bahkan sejak dulu kasus rabies khusus di Nias kurang mendapat perhatian karena selama ini belum pernah dilaporkan bahkan selama ini Nias dinyatakan bebas rabies.
Angka Kematian Rabies 100 persen
Angka kematian akibat rabies 100 persen, dan jika virus rabies telah sampai ke otak biasanya penderita tidak dapat diselamatkan, kata Suhardiono.
Untuk gejala rabies, penderita yang telah digigit binatang seperti anjing, kucing dan monyet yang mengidapat rabies akan mengalami gejala, demam, kebas-kebas, sulit menelan, keluar air liur, takut cahaya, takut air dan takut mendengar suara, dikuatirkan akan mengakibatkan kematian.
Bahkan gejala akibat gigitan rabies, bisa saja 1 minggu, namun bisa saja sejak digigit dari 2 minggu sampai 2 tahun baru ditemukan gejala rabies, untuk itu diperlukan perhatian yang serius dan sebaiknya menghindari bila menemukan anjing yang ganas, agresif menggigit semua yang ditemukannya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Nias Barat, dr Batuhot Sitompul yang dihubungi SIB, mengatakan kasus gigitan di Nias Barat telah ditemukan 15 kasus dan untuk mengantisipasi Pemkab Nias Barat melalui Dinas Kesehatan Nias Barat telah mengusulkan permintaan vaksin anti rabies ke Dinkes Sumut agar didrop VAR khusus ke Nias Barat. (SIB, 10 Maret 2010)