Akhir Tahun 2006: Sebuah introspeksi, ajakan dan harapan

Sunday, December 31, 2006
By nias

Akhir Tahun 2006

Saudara-saudara, tidak terasa waktu terus mengalir dari menit ke jam,dari hari ke minggu, dari bulan ke tahun. Sebentar lagi kita akan berpisah dari tahun 2006.Kita telah menjalani tahun ini selama 365 hari atau dua belas bulan lamanya. Dalam tahun ini tentu banyak hal telah terjadi dalam perjalanan hidup kita . Hidup kita dalam waktu diwarnai oleh kesulitan dan kemudahan, suka dan duka, keberhasilan dan kegagalan, dan lain sebagainya.

Setiap perjalanan yang sudah kita jalani pastilah ada bekas dan pesannya bagi kita. Hal itu bisa masih jelas bagi kita, tapi mungkin juga sudah hampir lupa. Karena itu, pada akhir tahun 2006, kami mengajak kita sejenak bertanya pada diri sendiri.

Bagaimana saya hidup ?

  1. sebagai orang yang bekerja. Apakah saya telah bekerja dengan gembira, tekun , teliti, jujur, setia dan bertanggungjawab?
  2. Sebagai orang yang mempunyai usaha. Apakah saya telah menjalankan usaha dengan baik sehingga menjadi berkat bagi saya dan bagi sesama ?
  3. Sebagai orang yang hidup bersama dengan orang lain. Apakah aku telah berusaha mengajak sesamaku berbuat yang benar dan baik? Apakah saya melihat sesamaku sebagai berkat bagiku sehingga aku senang bekerja sama dengan mereka, atau sebaliknya sebagai saingan yang harus kukalahkan ?
  4. Sebagai orang beragama. Apakah aku semakin percaya bahwa Tuhanlah rajaku dan penyelamatku? Apakah aku mentaati perintah-Nya? Apakah, aku melaksanakan tugas dan kewajibanku dalam semangat imanku ? Adakah aku bersyukur atau hanya bersungut-sungut dan berbantah-bantah ?

Saudara-saudara, beberapa tahun yang lalu seorang temanku pernah menceritakan sebuah cerita. Pada saat ini saya ingat kembali ceritanya itu dan saya mau menceritakannya lagi. Ceritanya sebagai berikut:

Seorang pemuda bermimpi. Ia bermimpi bahwa pada suatu malam yang terang ia berjalan dengan Tuhan di pinggir pantai. Sementara di langit, terbentanglah seluruh riwayat hidup pemuda itu, bagaikan sebuah film.

Pada setiap penggal hidup, kelihatan jejak-jejak di atas pasir. Tetapi kadang-kadang ia melihat bahwa jejak-jejak itu hanya dari satu orang, bukan dari dua orang. Dan dia terkenang bahwa justru pada saat itu, dia mengalami hidup yang paling getir dan tertekan. Ia lalu bertanya kepada Tuhan: Tuhan, saya lihat bahwa justru dalam masa-masa yang paling sulit dalam hidup saya, hanya ada jejak dari satu orang. Pada hal Tuhan sudah berjanji untuk selalu menyertai saya dalam setiap langkah hidup. Mengapa justru dalam kesulitan hidup, ketika saya sangat membutuhkan Tuhan, Tuhan membiarkan saya sendiri? Saya tidak mengerti ! Tuhan menjawab: “Anak-Ku, saya mencintai engkau, dan tidak pernah meninggalkan kamu sendirian. Pada waktu kesulitan itu, di mana kamu sangat membutuhkan Aku, justru waktu itu Aku memikul kamu di atas pundak-Ku. Karena itu, maka hanya ada satu jejak dari satu orang. Dan itulah jejak-Ku sendiri ! Demikian ceritanya.

Tuhan ternyata tidak pernah meninggalkan kita. Justru pada saat yang paling sulit dan memberatkan, Dia mendekatkan diri pada kita. Haturkanlah syukur pada-Nya.

Pada penghujung tahun ini banyak hal bisa kita ingat kembali, banyak hal juga masih perlu kita sadari, teristimewa, bagaimana kualitas hidup kita sebagai manusia ? Tentulah sangat disayangkan kalau dalam tahun 2006 ternyata banyak sekali waktu telah kita sia-siakan atau tidak menggunakannya dengan baik untuk meningkatkan kwalitas hidup kita sebagai manusia.

Tahun 2007

Setuju tidak setuju tahun 2006 akan berlalu dan tahun 2007 akan tiba. Peralihan ini bisa jadi mengharukan atau menyukakan; mencemaskan atau menumbuhkan harapan baru. Yang jelas tahun 2007 adalah tahun yang baru, suatu rentangan waktu yang panjang. Banyak hal di dalamnya belum bisa kita ketahui saat ini, terutama, apa yang akan terjadi ? Hidup yang bagaimana akan kita alami ? Namun sebagai manusia yang hidup dalam peziarahan di dunia ini, sebaiknya, kita bisa mengatakan kemana arah dan tujuan hidup kita dalam tahun yang baru ini ? Kita tuju arah maju ke depan, arah kemajuan dan peningkatan.

Tahun 2007 adalah tahun anugerah Tuhan bagi kita. Mari kita sambut dengan gembira dan mengisinya semaksimal mungkin untuk:

  • Memikirkan yang baik dan melestarikan damai sejahtera.
  • Mengusahakan hal-hal yang bisa menjadi berkat bagi kita sendiri dan bagi orang lain.
  • Mengerjakan pekerjaan yang bisa menambah kemajuan, kebaikan dan meningkatkan kwalitas hidup kita sebagai manusia.

Akhirnya, kita berharap dalam doa: Semoga dalam Tahun 2007, Tuhan selalu bersama kita dan memberkati segala upaya dan pekerjaan kita . SELAMAT TAHUN BARU. YA’AHOWU ITA FEFU.

P. Metodius Sarumaha, Ofm Cap. – Frakfurt Jerman

Leave a Reply

Comment spam protected by SpamBam

Kalender Berita

December 2006
M T W T F S S
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031