Paus Fransiskus: Reformasi Ekonomi dan Keadilan Sosial Harus Seimbang
NIASONLINE – Paus Fransiskus mengatakan Uni Eropa harus mencari keseimbangan antara reformasi ekonomi dan keadialan sosial.
Paus menekankan pentingnya memperhatikan kaum pekerja dalam setiap rancangan kebijakan.
“ … harus ada cara-cara baru untuk mempertemukan fleksibilitas pasar dengan kebutuhan akan kestabilan dan jaminan di pihak para pekerja; hal ini penting bagi pembangunan kehidupan merekaâ€, kata Paus di depan para anggota parlemen Eropa dalam arahannya di Parlemen Eropa, Strasbourg, Perancis, Selasa (25/11) seperti disiarkan oleh situs Vatikan.
Paus juga mengkritik institusi-institusi Eropa yang menurut beliau “tuaâ€, “terisolasiâ€, letih dan lemah, yang menumbuh-kembangkan rasa saling tak percaya dalam masyarakat melalui kebijakan-kebijakan yang sungguh-sungguh membahayakan.
Sejak menjadi Paus, Fransiskus dikenal sangat vokal mengkritik kebijakan pengetatan yang diterapkan di Eropa dan mengecam ketamakan korporat dan budaya konsumerisme.
Paus juga mengecam perlakuan Eropa terhadap para pengungsi dan migran.
“Kita tidak boleh menjadikan Mediterania sebagai kuburan luas. Perahu-perahu yang tiba setiap hari di pantai-pantai Eropa berisikan manusia-manusia yang membutuhkan penerimaan dan uluran tangan,†kata Paus. (brk*/vatican.va).
Kemarin BBC Radio 4 menayangkan diskusi tentang pernyataan Paus di Parlemen Eropa. Yang menarik:
Seorang peserta humanis tidak senang bahwa Paus sebagai pemimpin satu agama berbicara di forum sekular seperti itu. Tokoh religius seyogyanya tidak punya tempat dalam institusi sekular.
Namun peserta diskusi lainnya, kendati bukan Katolik atau Kristen dan bahkan ada ateis, menyambut baik pernyataan Paus yang menurut mereka merupakan pendapat independen (artinya bukan dari kaum politisi) yang perlu dipertimbangkan dan ditanggapi.
Nampaknya pernyataan Paus ini menggema bahkan dalam hati mereka yang tidak beragama sekali pun.