Ia serius, ini Jorge Bergoglio …
Kardinal Jorge Bergoglio dikenal sebagai seorang yang sederhana. Ia memasak makanan sendiri, dan ia tinggal di apertemen sederhana, menghindari berdiam di istana kardinal di Buenos Aires. Ia sering terlihat berada di atas bis bersama dengan kerumunan orang banyak. Singkatnya, ia mengusahakan sendiri keperluan pribadinya dan tidak mengandalkan para pembantunya yang sebenarnya tersedia untuknya sebagai tokoh tertinggi Gereja Katolik di Argentina.
Setelah terpilih menjadi Paus, para wartawan mengabadikan bagaimana ia kembali ke hotel tempat ia menginap selama masa konklaf untuk membayar langsung biaya hotelnya. Dan ia naik taksi ke mana-mana ketimbang menaiki mobil yang jauh lebih mewah yang disediakan pihak Vatikan. Segera setelah terpilih menjadi Paus ia juga terlihat naik bis dan duduk bersama para kardinal ketimbang menaiki mobil kepausan.
***
Daniel Del Regno adalah seorang pemilik kios surat kabar di Buenos Aires. Daniel memiliki seorang langganan ‘spesial’, siapa lagi kalau bukan Jorge Bergoglio, Uskup Agung Buenos Aires dan Kardinal sederhana itu. Secara reguler Daniel atau ayahnya, Luis Del Regno, mengantarkan koran ke apartemen sederhana di mana Kardinal Jorge Bergoglio tinggal.
Maka, ketika Daniel mendapat panggilan telefon dari seseorang yang mengaku bernama Jorge Bergoglio tidak lama setelah Paus baru terpilih, ia tidak begitu saja percaya. Dalam percakapan itu, si penelpon meminta Daniel untuk menghentikan pengantaran surat kabar ke apartemennya karena tidak mungkin kembali ke Buenos Aires dalam waktu dekat. Daniel berpikir ini pastilah ulah seseorang yang iseng mempermainkannya. Hal ini diungkapkan Daniel dalam percakapannya dengan orang yang ‘mencurigakan’ itu.
“Ia serius, ini Jorge Bergoglio. Saya menelpon anda dari Roma.”
Daniel mengusap air matanya dan selama berberapa saat tidak mampu berbicara. Ia akhirnya percaya, sebab memang ia mengenal suara yang menelponnya.
“Beliau mengucapkan terima kasih karena selama ini kami mengantarkan koran ke apartemennya. Ia mengirimkan salam dan berkat untuk keluarga saya,” tutur Daniel kepada surat kabar harian Argentina La Nacion sebagaimana dikutip harian The Telegraph.
Sebelum Jorge Bergoglio ke Roma untuk menghadiri konklaf (pertemuan para kardinal untuk memilih Paus, Red.) Daniel sempat bertemu dan berbincang-bincang dengannya. Bahkan Daniel sempat bertanya mengenai kans Jorge Bergoglio untuk dipilih.
“Beliau menjawab: ‘Ini terlalu panas untuk disentuh. Kita jumpa 20 hari lagi, dan teruskan mengantar koran (ke apartemen saya). Sisanya adalah sejarah.’,” tambah Daniel.
Ayah Daniel, Luis Del Regno, mengungkapkan bahwa Jorge Bergoglio dikenal sangat ‘pelit’.
Luis Del Regno, setiap bulan koran-koran tadi dikembalikannya ke kiosnya, dalam keadaan rapi.
Setiap hari Minggu Kardinal Jorge Bergoglio “datang ke Kios kami sekitar jam 5.30 pagi dan membeli koran La Nacion. Beliau ngonbrol-ngobrol dengan kami sebentar lalu naik bis ke Lugano untuk menyajikan teh untuk para muda-mudi dan orang-orang sakit, tambah Luis Del Regno seperti diberitakan the Catholic News Agency (CNA).
Kesederhanaan Paus Fransikus tentu saja kontras sekali dengan praktek-praktek kehidupan para pejabat Gereja di Vatikan. Bahkan juga kontras dengan kehidupan para biarawan di berbagai biara di berbagai belahan dunia yang sering terkesan sebagai rumah-rumah mewah ketimbang rumah di mana para pelayan Tuhan berdiam. (brk/* – The Telegrah – CNA – AP – The Huffington Post)
Ketegrangan Gambar:
(1) Kardinal Jorge Bergoglio (kedua dari kiri dalam kereta api bawah tanah di Buenos Aires
(2) Paus Franciskus sedang membayar biaya hotelnya di Roma, setelah terpilih jadi Paus.
(3) & (4) Paus Francis dalam bis bersama para kardinal
Hamble….., semoga Tuhan memberi umur yang panjang, doa umat katolik sedunia menyertaimu.
Catatan Redaksi: Ke depan, Redaksi akan menghapus setiap komentar yang berasal dari orang-orang yang mengatasnamakan suatu organisasi, misalnya saja Kesatuan Mahasiswa Nias Selatan … seperti penulis komentar ini. Agak aneh mengatasnamakan suatu organisasi ketika memberikan sebuah opini pribadi.
Mohon menjadi perhatian para pengunjung NO dan pemberi komentar.
Pesan untuk Redaksi NO. saudara sangat diskriminatif sekali, ngak fear itu namanya, mungkin saja yang bersangkutan bagian informasi, dari Kesatuan Mahasiswa NIAS SELATAN, Adapa gerangan saudara redaksi tidak setuju denganCOMENT-COMENT,KMN NISEL??? sPERTINYA risih kalu atau dah masuk angin….??? YA’AHOWU….!!!
Catatan Redaksi:
Bisa jadi benar seperti yang anda tulis. Tapi janggal sekali kalau dia mengatasnamakan suatu organisasi kalau memberikan komentar yang bersifat pribadi, seperti komentarnya dalam tulisan ini. Pendapat pribadinya tidak mungkin selalu sama dengan pendapat orang lain yang tergabung dalam organisasi yg diatasnamakannya.
Maksud anda ‘fear’ atau ‘fair’ ?
Lain kali … alamat email anda, palsu sekali pun hendaknya mencerminkan sesuatu yang positif, jangan terkesan angker seperti ‘pembunuh_bayaran@…..’