Wah.. Serunya Bawa Motor Besar ke Pulau Nias

Friday, March 12, 2010
By borokoa

Oleh: Salimin Djohan Wang

Keinginan Bikers IMBI Medan untuk menjajal jalanan di Pulau Nias awalnya hanya dipandang sebelah mata. Mendengar Pulau Nias saja kadang masih awam di telinga. Termasuk bagi kami. Apa sebenarnya keistimewaan dari pulau ini?

Untuk membuktikannya, kami pun sepakat untuk menjelajah pulau eksotis tersebut. Apalagi kami sudah pernah menjelajah hampir semua provinsi di Sumatera. Dari Aceh sampai Lampung, bahkan rute Jawa-Bali. Pulau Nias-lah yang belum kami lewati. Dan ternyata perjalanan itu tidak sia-sia. Seru, asyik dan menantang.
Perjalanan pun kami mulai. Tepat tanggal 25 Februari lalu, dengan mengendarai 16 motor besar dan 1 unit mobil sweeper, kami berangkat dari Kota Medan menuju Sibolga. Perjalanan dengan motor besar di pagi hari selalu menyenangkan. Jalanan sepi, angin semilir dan sejuk, udara bersih, memberikan kenikmatan dalam perjalanan jauh ini.

Berbekal briefing sehari sebelum perjalanan dan aturan mematuhi peraturan jalan raya. Kami melaju dengan kecepatan sedang dan sesekali kecepatan tinggi menyusuri jalanan kota demi kota menuju Sibolga. Titik perberhentian kami yang pertama adalah Parapat. Pukul 9 pagi pagi kami sudah bisa melihat Danau Toba dari pinggir jalan raya di sepanjang jalan menuju objek wisata ini.

Kami sempatkan beristirahat sejenak di pinggir jalan, sambil menikmati sarapan pagi di sebuah warung makan tepat di samping Danau Toba. Baru pada jam 10 perjalanan kami lanjutkan kembali menuju Tarutung. Melewati Tarutung menuju Sibolga pada siang hari merupakan tantangan yang berat bagi sebagian bikers. Jalanan di rute yang berjarak 65 km ini dipenuhi tikungan kiri dan kanan yang tidak henti-hentinya. Dibutuhkan pengalaman dan kehati-hatian dalam mengambil jarak dan memilih jalan yang baik. Sebagian jalan memang rusak cukup parah, sehingga perjalanan menjadi sulit dan membutuhkan waktu tempuh yang agak panjang.

9 Jam Arungi Lautan
Tiba di Sibolga, kami istirahat dan menikmati tepi pantai Sibolga. Sambil menunggu kapal Ferry RO RO KMP Barau yang akan membawa kami menyeberangi laut menuju Pulau Nias. Jarak Sibolga dan Nias sekitar 80 km. Dengan kapal Ferry RO RO ini membutuhkan waktu sekitar 9 jam perjalanan. Jam 8 malam, bersama dengan motor, kami pun memasuki perut kapal KMP Barau.

Tidak terbiasa tidur di kapal yang mengapung di laut dan mengayun, membuat sebagian bikers tidak bisa tidur dengan nyenyak. Namun risiko tidak nyaman di perjalanan sudah kami antisipasi. Dan ini merupakan bagian dari kenikmatan jalan-jalan bersama motor besar.

Setelah semalam tidur di atas kapal, akhirnya pagi yang indah menyapa kami. Sambil bercengkerama di atas geladak kapal, kami menikmati bekal sarapan yang kami bawa dari Medan. Dari kejauhan sudah terlihat pulau yang kami tuju. Sesuai dengan jadwal, kapal yang kami tumpangi akan merapat di dermaga Gunung Sitoli, Nias.

Dapat Sambutan Hangat
Setelah kapal merapat, satu per satu dari kami keluar dari kapal. Kami disambut oleh beberapa teman yang juga warga Gunung Sitoli. Dia akan menemani perjalanan kami selama di Pulau Nias. Setelah makan pagi di salah satu rumah makan di Gunung Sitoli. Jadwal kami selanjutnya adalah city tour. Melewati jalanan Kota Gunung Sitoli menuju Teluk Dalam. Tak disangka, perjalanan ini mendapat sambutan hangat dari warga sekitar.

Jarak Gunung Sitoli ke Teluk Dalam berjarak 90 km dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 2,5 jam. Menurut penduduk di sana, jalan yang ada sekarang jauh lebih baik dibanding sebelum gempa beberapa tahun lalu. Pembangunan pascagempa mulai terasa di berbagai sudut kota. Gedung baru mulai bermunculan dan kota lebih ramai dibanding sebelumnya.

Dipandu seorag local guide, kami memulai perjalanan menuju Teluk Dalam. Dengan kecepatan sedang kami menyusuri jalanan yang sepi dan sesekali berpapasan dengan mobil. Keindahan alam dan panorama tepi laut dengan ombak besar dan terpaan angin membuat para bikers merasa seperti bukan ada di Indonesia. Karena di sepanjang Pulau Sumatera, sulit mendapatkan perjalanan yang melewati jalanan di tepi laut, dan yang lebih menakjubkan lagi, Pulau Nias memiliki pantai yang indah. Berkarang, sehingga air yang berada di tepi pantai tersebut jernih dan bersih.

Siang itu matahari lumayan panas. Suhu udara berkisar 35 derajat Celcius. Membuat bikers cepat lelah dan dehidrasi. Untuk menyiasatinya, kami sengaja singgah di rumah penduduk yang berada di tepi pantai. Sambil menikmati segarnya kelapa muda yang tumbuh di halaman rumah penduduk.

Akhirnya tiba juga kami di Teluk Dalam. Kami menginap di daerah Sorake, yang terkenal akan wisata baharinya. Menjadi tempat unjuk kebolehan bagi yang suka surfing/berselancar. Bahkan peselancar dunia sering mengunjungi tempat ini. Konon ombaknya bisa mencapai 6 meter pada musim angin di bulan Juni sampai September.

Pemandangan yang Memukau
Menikmati sun set di tepi pantai merupakan hal yang diinginkan bagi bikers yang telah menempuh ratusan kilometer dari Medan. Keindahan alam Nias mampu membayar kelelahan perjalanan kami. Setelah bermalam di Sorake, keesokan harinya kami berencana untuk kembali ke Gunung Sitoli. Jam 8 pagi para bikers sudah siap kembali menuju Gunung Sitoli melewati sisi Pantai Timur Pulau Nias.

Karena kami harus sampai di Sibolga pada pukul 2 siang, kami bergegas untuk mencapai Gunung Sitoli sebelum pukul 12 siang. Perjalanan ke Gunung Sitoli kami lakukan dengan kecepatan sedang. Pasalnya, masih banyak terdapat hewan yang menyeberang jalan secara tiba tiba. Dan ini bisa membahayakan rombongan yang mengendarai motor dengan konvoi.

Sayangnya, setelah tiba di Gunung Sitoli, terjadi perubahan jadwal kapal, oleh karena hujan di laut dan terjadi badai. Pihak Ferry kapal cepat membatalkan jadwal keberangkatan kapal pada pukul 2 siang dan setelah itu tidak ada lagi jadwal selain kapal ferry RO RO malam hari. Dan berarti kami harus menginap kembali di atas kapal.

Setelah menunggu beberapa jam di dermaga, kami akhirnya kembali menyeberang dengan kapal Ferry KMP Belanak pada pukul 9 malam. Bermalam kembali di kapal merupakan pengalaman yang cukup berat buat bikers, karena tidak adanya fasilitas tempat tidur. Kamipun harus tidur di kursi dan sebagian terpaksa tidur di lantai kapal yang dingin.

Keesokan harinya sekitar pukul 6 pagi, kapal sudah merapat di Pelabuhan Sibolga dan kami bersiap keluar dari kapal menuju Kota Sibolga untuk persiapan kembali ke Medan. Perjalanan kembali ke Medan ditempuh dengan waktu sekitar 9 jam. Perjalanan yang cukup melelahkan sekaligus terbayar sudah impian untuk bisa menikmati keindahan bumi Nias. Kami pulang membawa kenangan yang indah selama perjalanan. Sebelum berpisah, saya ingin mengutip salam khas orang Nias, “Yaahowu”. (Harian Global – www.harian-global.com, 12 Maret 2010)

2 Responses to “Wah.. Serunya Bawa Motor Besar ke Pulau Nias”

  1. 1
    novul waruwu Says:

    tingkatkan terus pariwisata nias…yaahowu

  2. 2
    yamo telaumbanua Says:

    pariwisata nias bisa jauh lebih hebat lagi…..
    dan dapat menyaingi hawai, jika pemerintah memang betul2 mengalokasikan dana pembangunan daerah wisata,,

    tpi apa yng terjadi….?
    biarkan mereka menjawab dengan sendirinya…..

Leave a Reply

Comment spam protected by SpamBam

Kalender Berita

March 2010
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031