Gunungsitoli Hanya Dapat Dijangkau Melalui Udara dan Laut
Sibolga – Nias merupakan salah satu wilayah yang berada di kawasan Pantai Barat Sumatera Utara, yang hanya dapat dijangkau dengan menggunakan jalur udara dan laut. Seiring dengan Otonomi Daerah serta ada pemekaran Daerah di kawasan Pulau Nias memacu pergerakan ekonomi dan pembangunan di daerah ini.
Sibolga yang letak geografisnya tepat berseberangan dengan Pulau Nias menjadi Kota Pelabuhan menghubungkan antara Pulau Sumatera dengan Pulau Nias.
Hal ini dikatakan Manajer PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Sibolga Sihar Sihite SH,MM pada upacara peresmian Perusahaan Pelayaran PT Wira Jaya Logitama Line di Jalan S.Parman Sibolga, Senin (1/3) lalu disaksikan Direktur PT Wira Jaya Logitama Line Sibolga Sugiharto, Adpel Sibogla diwakili Tonggo Siahaan dari Perbankan serta Camat Sibolga Kota Abdul Thoyib Siregar S.Sos.
Dikatakan,peluang-peluang bisnis sangat banyak melalui Pelabuhan Sibolga, karena itu marilah kita masing-masing memajukan daerah ini lebih maju lagi.
Sementara Direktur PT Wira Jaya Logitama Line Sugiharto mengatakan, seiring dengan otonomi daerah serta ada pemekaran daerah di kawasan Pulau Nias memacu pergerakan ekonomi dan pembangunan di daerah kepulauan itu. Geliat struktur dan infrastruktur dalam daerah-daerah yang baru dimekarkan serta meningkatnya perekonomian masyarakat dan hasil bumi yang melimpah sudah barang tentu membutuhkan transportasi yang mengimbangi pergerakannya. Kabutuhan mobilisasi transportasi penyeberangan yang cepat itu, mendorong kita untuk mengoperasikan kapal penyeberangan Sibolga-Pulau Nias.
“Kami telah berbuat sejak dimulai pasca bencana alam Gempa Bumi 28 Maret 2005 merobohkan sejumlah besar bangunan di Pulau Nias, hingga baik Pemerintahan melalui Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) bekerja sama dengan PBB Palang Merah Internasional maupun NGO (Non Government Organitation) Asing serta LSM Nasional bahu membahu membantu membangun kembali Pulau Nias.
Pada waktu itu, sejumlah barang bantuan angkutan truk yang seogianya dikirim ke Pulau Nias banyak menumpuk di Pelabuhan Sibolga sampai berminggu-minggu baru bisa menyeberang ke Pulau Nias, demikian sebaliknya. “Melihat kondisi itu, kami telah mengoperasikan kapal penyeberangan yang akhirnya dapat membantu memperlancar bantuan ke Pulau Nias,” katanya.
Banyak lagi yang dilakukan seperti menyeberangkan 2100 unit rumah bantuan ke Lahewa dan UNHCR menyeberangkan 500 unit rumah bantuan ke Sinabang Pulau Simeuluwe Aceh.
Untuk itu, dipandang perlu kekuatan yang ada ini harus tetap terjaga dalam menegemen yang kuat beralaskan profesional dalam satu atap yang berpondasikan kebersamaan yang diberi nama PT Wira Jaya Logitama Line.
Akhir acara digelar penyantunan 25 orang anak yatim dan makan bersama. (Analisa, 4 Maret 2010)