Mayoritas Cagubsu yang Muncul Belum Dapat Sentuh Hati Masyarakat Nias
Gunungsitoli, (Analisa)
Ketua Perjuangan Hukum dan Politik (PHP) Kabupaten Nias Hamdan Telaumbanua,SH menilai mayoritas calon Gubernur Sumatera Utara yang muncul belum dapat menyentuh hati masyarakat Nias.
Hal itu diungkapkannya kepada Analisa di kantornya Jalan Diponegoro Gunungsitoli, Jumat (11/1) menyikapi mulai dekatnya pelaksanaan Pilgubsu pada April mendatang.
“Bagaimana masyarakat nantinya dapat memilih sementara mereka masih apatis dan ragu, hingga terkesan masyarakat Nias tidak percaya dengan para calon gubsu yang muncul untuk menjadi pemimpin Sumut ke depan,†imbuh Hamdan
Hal itu disebabkan, kata Hamdan mayoritas Cagubsu yang muncul untuk menjadi orang nomor satu di Sumatera Utara belum pernah melakukan yang terbaik kepada masyarakat Nias, dari berbagai aspek.
Terbukti hingga saat ini, wilayah kepulauan Nias masih dikenal daerah yang terisolir di antara kabupaten lain yang ada di Sumut.
“Inikan terbukti, jika tidak ada BRR dua tahun belakangan di Nias, mana ada pembangunan yang signifikan di Nias, terlebih Nias merupakan satu daerah kepulauan,†ujarnya.
Selain itu, dari berbagai program yang ditawarkan kepada masyarakat Sumut tidak ada satupun program atau pemikiran yang signifikan yang dapat menyentuh kepentingan masyarakat Nias untuk kemajuan pembangunan, terutama Nias saat ini sedang dalam tahap eehabilitas dan rekonstruksi.
Ditambah lagi, kata Hamdan saat telah berakhirnya kegiatan rehabilitas dan rekonstruksi yang tentunya berbagai persoalan muncul meliputi pemeliharaan sarana prasarana yang ada, pengangguran yang muncul dimana-mana serta tindak kriminal yang akan tinggi akibat kesulitan ekonomi.
Karena itu, Hamdan menilai, Cagubsu yang muncul harus mampu merangkul dan memikirkan bagaimana untuk menyentuh kepentingan serta hati masyarakat Nias, terutama dalam hal kemajuan masyarakat Nias ke depan dengan kebijakan pembangunan yang berbasis kepulauan, hingga jarak Nias dengan pemerintahan provinsi tidak lagi menjadi isu yang sakral kepada masyarakat Nias dan terlepas dari keterisoliran.
Selain itu, Cagubsu yang muncul harus mampu melakukan validasi data terutama dalam hal data kemiskinan yang menurut pemantauan pihaknya, masih banyak masyarakat Nias yang masuk dalam kategori miskin, akibatnya muncul berbagai gejolak sosial di tengah masyarakat Nias seperti, bantuan beras Raskin, bantuan BBM dan berbagai hal lainnya. (kap) (Analisa, 14 Januari 2008)