Josef Mohr, Franz Xaver Gruber: “Stille Nacht! Heilige Nachtâ€
Misa Tengah Malam di Gereja Santu Nikolas desa Oberndorf, Austria pada malam Natal tahun 1818 mencatat satu peristiwa penting dalam perjalanan umat Kristiani di seluruh dunia. Pada Misa itulah lagu “Stille Nacht! Heilige Nacht” (Silient Night, Holy Night, Malam Kudus) berkumandang untuk pertama kalinya. Dengan iringan gitar Pastor Josef Mohr (1792-1848), kedua sahabat karib: Pastor Josef Mohr sendiri dan Franz Xaver Gruber (1767-1863) memperkenalkan lagu Natal baru yang nantinya menjadi lagu yang paling dikenal dalam Gereja Kristiani di seluruh dunia. Pada setiap bait dari seluruh enam bait lagu itu (syair lengkap diberikan pada akhir tulisan ini), paduan suara mengulang kedua baris terakhir dalam harmoni empat bagian.
Pada malam Natal itulah, sebuah lagu terlahir, lagu yang kini melekat di hati jutaan bahkan miliaran orang di seluruh dunia. Lagu tersebut, yang telah diterjemahkan ke dalam ratusan bahasa dunia, dinyanyikan setiap bulan Desember, tepatnya pada masa Natal, di berbagai gereja, baik yang kecil (kapel) maupun gereja-gereja besar dan katedral-katedral di seluruh dunia.
Kata-kata bahasa Jerman untuk ke enam stanza (satuan puisi besar) dari lagu yang kita kenal sebagai lagu: “Bongi No …â€, “Malam Kudusâ€, “Holy Night, Silent Nightâ€, “Stille Nacht! Heilige Nacht“, ditulis oleh Josef Mohr pada tahun 1816, ketika beliau masih seorang imam muda yang diperbantukan pada gereja peziarah di Mariapfarr, Austria. Puisi ini dibawa Mohr ke Oberndorf ketika dia dipndahkan ke sana setahun kemudian (1817).
Pada tanggal 24 Desember 1818, Josef Mohr berkunjung ke rumah musisi dan guru Franz Gruber yang tinggal di sebuah apartemen di asrama di Arnsdorf. Mohr memperlihatkan puisi ciptaannya kepada Gruber sahabatnya dan memintanya menambah sebuah melodi dan iringan gitar sehingga lagu itu nanti bisa dinyanyikan pada Misa Tengah Malam. Alasan Mohr untuk menginginkan sebuah lagu natal baru tidak diketahui. Ada yang menduga hal itu mungkin karena organ rusak, yang lain memperkirakan bahwa pastor pembantu yang masih muda itu – yang sangat menyenangi musik gitar – hanya ingin sebuah lagu baru untuk Natal.
Malam itu juga, kedua orang bersahabat itu, didukung oleh anggota paduan suara gereja, berdiri di depan altar utama Gereja Santu Nikolas dan menyanyikan “Stille Nacht! Heilige Nacht!” untuk pertama kalinya. Keduanya tentulah tak pernah membayangkan pengaruh besar komposisi mereka pada perayaan Natal umat Kristiani sejak itu hingga kini di seluruh dunia.
Karl Mauracher, seorang ahli membuat dan memperbaiki organ dari Lembah Ziller, pergi ke Oberndorf untuk memperbaiki organ gereja itu beberapa kali pada tahun-tahun berikutnya. Sewaktu sedang bekerja di Gereja Santu Nikolas, Karl Mauracher memperoleh sebuah salinan dari komposisi itu dan membawanya pulang. Lagu sederhana tadi memulai perjalanannya ke seluruh dunia sebagai sebuah Lagu Rakyat Tyrol (Tyrolean Folk Song).
Strassers – dua keluarga penyanyi musik rakyat dari Lembah Ziller – memasukkan lagu tersebut dalam koleksi lagu mereka. Menurut koran Leipziger Tageblatt, Strassers menyanyikan lagu itu dalam konser mereka di Leipzig pada bulan Desember 1832. Dalam kurun waktu inilah beberapa not musik lagu itu diubah; lagu itu mengalami evolusi dalam melodinya hingga melodi yang kita kenal sekarang. Dalam kesempatan lain, menurut suatu plakat sejarah, keluarga penyanyi Rainer menyanyikan lagu Natal itu di depan audiens, termasuk di antaranya Kaisar Franz I dan Tsar Alexander I. Pada tahun 1939, Rainers menyanyikan “Stille Nacht” untuk pertama kalinya di Amerika, di monumen Alexander Hamilton di luar Gereja Trinitas kota New York.
Joseph Bletzacher, penyanyi Court Opera dari Hannover, melaporkan bahwa pada dekade 1940an, lagu tersebut sudah sangat dikenal di Lower Saxony. “Di Berlin,â€, katanya, “lagu ini secara khusus dipopulerkan oleh Paduan Suara Katedral Kerajaan. Lagu ini ternyata juga menjadi lagu Natal favorit Raja Prussia, Frederick William IV, yang sangat apresiatif terhadap lagu-lagu Natal dan yang biasanya meminta Paduan Suara Natal menyanyikan lagu-lagu Natal di hadapannya pada masa Natal setiap tahun.
Ketika lagu itu telah sangat terkenal di selurh Eropa, Josef Mohr sudah meninggal dan komposer (pembuat melodi)-nya tidak diketahui. Meskipun Franz Gruber menulis kepada otoritas musik di Berlin bahwa ia yang membuatnya, melodi lagu tersebut masih dianggap hasil karya Haydn, Mozart, atau Beethoven pada berbagai masa dan anggapan ini bahkan masih hidup sampai abad 20 yang lalu. Kontroversi baru berakhir pada tahun 1994 ketika aransemen “Stille Nacht” yang telah lama hilang yang ditulis Josef Mohr dibuktikan keasliannya. Pada bagian atas kanan aransemen tersebut, Mohr menulis: “Melodie von Fr. Xav. Gruber.” (Melodi dari Fr. Xav. Gruber.)
Selama hidupnya, Franz Xaver Gruber menghasilkan sejumlah aransemen orkestra hasil komposisinya. Aransemen gitar asli hilang, tetapi lima naskah lain lagu Natal komposisi Gruber tersebut masih ada. Naskah Josef Mohr (bertahun 1820) adalah untuk iringan gitar dan barangkali merupakan naskah terdekat dari aransemen dan melodi yang dinyanyikan pada Misa Tengah Malam 1818 itu.
Belakangan hari, keluarga Gruber pindah ke Hallein, kini lokasi Museum Franz Xaver Gruber. Museum ini memiliki beberapa kamar dengan berbagai perlengkapan yang merupakan kamar-kamar asli dalam rumah Gruber. Dalam Museum itu dipamerkan berbagai barang yang berkaitan dengan sejarah lagu “Malam Kudus†itu, termasuk gitar Josef Mohr. Kuburan Gruber berada di luar rumah (museum) itu dan pada setiap bulan Desember selalu dihiasi dengan sebuah pohon Natal.
Tempat peristirahatan P. Josef Mohr adalah resor skin Alpen, Wagrain. Pastor Josef lahir dari keluarga miskin di Salzburg pada tahun 1792. Ia juga meninggal di Wagrain pada tahun 1948 tanpa meninggalkan harta apapun, ketika beliau ditugaskan sebagai imam di gereja di kota itu. Semua uangnya dia sumbangkan untuk keperluan orang-orang lanjut usia dan anak-anak di daerah itu. Monumen kenangan beliau dari penduduk kota kecil itu adalah Sekolah Josef Mohr yang terletak sekitar 100 m dari kuburannya. Pengurus Sekolah Josef Mohr, dalam laporannya kepada Uskup melukiskan Mohr sebagai seorang “sahabat andal manusia – kepada orang miskin, seorang bapak yang lemah lembut dan penolong.â€
Pada tahun 1998 diketahui bahwa Josef Mohr tidak lahir dalam bangunan yang dulunya dianggap tempat kelahirannya di 9 Steingasse di Salzburg. Penelitian terhadap catatan-catatan sensus menunjukkan bahwa Mohr dan ibunya tinggal di 31 Steingasse. Pada waktu yang sama Gubernur Salzburg, Franz Schausberger, mengumumkan suatu prakarsa baru untuk mempromosikan situs-situs budaya yang berhubungan dengan lagu Natal tersohor itu dan kedua penciptanya: Josef Mohr dan Franz Xaver Gruber. Agaknya Austria pada akhirnya menyadari bahwa “harta karun†bangsanya memiliki arti khusus dan penting di luar bangsa tempat kelahirannya dan telah menjadi “Lagu Yang Terdengar di Seantero Duniaâ€
Barangkali inilah mukjizat dari lagu “Malam Kudusâ€. Kata-katanya mengalir dari imajinasi seorang imam yang bersahaja. Melodinya diciptakan oleh seorang musisi yang tidak dikenal di desanya. Tidak ada penyanyi selebriti yang menyanyikannya pada pertunjukkan pertamanya di muka bumi ini. Namun pesan damai surgawinya yang amat kuat telah melintasi semua batas-batas negeri dan bahasa dan telah menaklukkan hati jutaan penggemarnya di mana-mana.
Berikut adalah Syair Lagu Malam Kudus Versi aslinya dalam Bahasa Jerman dan versi Inggris.
DEUTSCH
Music: Franz Xaver Gruber, 1818
Words: Joseph Mohr, 1816/1818
Stille Nacht, heilige Nacht,
Alles schläft; einsam wacht
Nur das traute hochheilige Paar.
Holder Knabe im lockigen Haar,
Schlaf in himmlischer Ruh!
Schlaf in himmlischer Ruh!
Stille Nacht, heilige Nacht,
Hirten erst kundgemacht
Durch der Engel Halleluja,
Tönt es laut von fern und nah:
Christ, der Retter ist da!
Christ, der Retter ist da!
Stille Nacht, heilige Nacht,
Gottes Sohn, o wie lacht
Lieb’ aus deinem göttlichen Mund,
Da uns schlägt die rettende Stund’.
Christ, in deiner Geburt!
Christ, in deiner Geburt!
Heute singt man nur die Strophen 1, 6 und 2 (oben) von der originellen Joseph-Mohr-Version (1816)
ENGLISH
Music: Franz Xaver Gruber, 1818
Words: John Freeman Young, 1863
Silent night, holy night
All is calm all is bright
‘Round yon virgin Mother and Child
Holy infant so tender and mild
Sleep in heavenly peace
Sleep in heavenly peace
Silent night, holy night,
Shepherds quake at the sight.
Glories stream from heaven afar,
Heav’nly hosts sing Alleluia;
Christ the Savior is born
Christ the Savior is born
Silent night, holy night,
Son of God, love’s pure light.
Radiant beams from Thy holy face,
With the dawn of redeeming grace,
Jesus, Lord, at Thy birth
Jesus, Lord, at Thy birth
Today only verses 1, 6 and 2 (above) from the original Joseph Mohr version (1816) are sung.
Terjemahan bebas “SILENT NIGHT: The Song Heard ‘Round The World†oleh Bill Egan, Christmas Historianhttp://silentnight.web.za/history/index.htm. Melodi MIDI Silent Night: http://rosemck1.tripod.com/jukebox-christmas.html). Gambar naskah asli tulisan Josef Mohr dari: http://www.stillenacht.at/en/text_and_music.asp
Saya senang, selalu mendapat informasi terkini, tks
hmm..
mantap..
[…] “Pasukan SS(Schutzstaffel) dan Wehrmacht di Bavaria akan dikumpulkan di Munich pada waktu dekat ini, benarkan Helmer?†tanya Ernst. “ ya, komandan ku berkata seperti itu, tapi mengapa kami harus ke munich? Kami tidak tahuâ€. Setelah itu kami sama sekali tidak berbicara apa-apa. Eva tampak sangat berbeda dengan tadi, tadinya ia tertawa begitu keras, begitupun ibu, ayah, dan Ernst. Lalu tiba-tiba Eva berkata, “ aku takut semua yang aku punya akan hilang kembali! setelah perang yang lalu telah merenggut orang tuaku, sekarang aku tidak ingin lagi kehilangan keluargaku†dia berkata sambil berlinang air mata. Ibu segera menghampiri Eva dan memeluknya, “semua akan baik-baik saja, apa pun yang terjadi, mari kita lanjutkan perayaan malam natal kita dengan gembiraâ€, ayah berbicara dengan senyum dan mengangkat gelas birnya. Lalu kami pun kembali berusaha mencairkan suasana dengan menyanyikan lagu Heilige Nacht. […]