Ketua Apindo Sumut: Tarif Pesawat Nias-Medan Terlalu Mahal
Gunungsitoli, WASPADA Online
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba mengatakan, tarif tiket pesawat rute Medan-Gunungsitoli sudah tidak wajar, terlalu mahal. Dia meminta pengusaha pesawat udara Merpati AirLines dan PT SMAC menurunkan tarif harga tiket antara Rp300 ribu sampai Rp400 ribu.
Parlindungan Purba, yang juga Anggota Dewan Perwakilan Daerah asal pemilihan Sumut mengatakan itu kepada wartawan di Gunungsitoli, Jumat (6/7), menyikapi tingginya tarif transportasi udara Medan-Gunungsitoli-Medan.
Dia mengakui, pertumbuhan ekonomi di Nias pasca bencana semakin baik, terbukti meningkatnya jumlah pengguna jasa trasportasi udara dari Medan-Gunungsitoli.
“Kita menyayangkan kedua perusahaan penerbangan, baik Merpati AirLines dan PT SMAC melakukan monopoli dalam harga tarif tiket pesawat, sehingga sangat membebani masyarakat pengguna jasa transportasi udara,” ujarnya.
Dengan tarif terjangkau, akan membawa dampak positif pada sektor pengembangan ekonomi, dimana para pengusaha dari luar yang hendak melirik Nias tidak ragu menanamkan investasi.
Parlindungan yakin banyak peluang usaha yang dapat di kembangkan di Nias, yang selama ini belum dimanfaatkan dengan optimal. Seperti hasil karet cukup menjanjikan, kakao, ikan dan juga bidang pariwisata.(a35) (wns)
Sumber: Waspada, 8 Juli 2007
Ya’ahowu…
Saya kaget dengan berita di atas yang meminta penurunan harga tiket ke maskapai Merpati dan SMAC. Padahal, berdasarkan berita tentang pemeringkatan tingkat comliances maskapai pada aspek keselamatan (safety), SMAC tidak boleh lagi terbang karena tidak memenuhi syarat.
Selain itu, sebagai konsekuensinya telah dibekukan operasi atau izin terbangnya. (baca berita terkait [Juni 06): Pemeringkatan Maskapai Penerbangan, SMAC Dibekukan; Tabel Pemeringkatan Maskapai: Kategori Kepatuhan AOC 121 dan AOC 135)
Mohon klarifikasi dari teman-teman, khususnya Medan, Aceh dan Nias, dimana ketiga wilayah itu umumnya diterbangi SMAC.
Terima kasih.
Ya’ahowu