Deklarasi Wina 2006 tentang Jaringan Riset Pulau Nias
Catatan Redaksi: Pada tgl 30-31 Oktober 2006 berlangsung Konferensi Internasional tentang seni dan arsitektur Nias yang dihadiri oleh pakar dari berbagai disiplin ilmu. Pada akhir konferensi para peserta sepakat membentuk Jaringan Riset Pulau Nias (Nias Research Network). Apa misi dan misi jaringan ini ? Visi dan Misi NRN dapat dilihat dari deklarasi para peserta dengan judul: “The Vienna Declaration 2006“ yang diterjemahkan secara bebas oleh Redaksi Yaahowu.
Deklarasi Wina 2006[1]
Peserta konferensi Wina tentang Seni dan Arsitektur Pulau Nias menyatakan ketertarikan dan keprihatinan mereka tentang warisan budaya dan kesejahteraan penduduk Pulau Nias.
Secara bersama-sama kami memutuskan membentuk sebuah jaringan untuk mendukung karya semua orang yang telah dan sedang berkarya untuk Nias dan penduduknya. Nama dari jaringan itu adalah: Nias Island Research Network (Jaringan Riset Puau Nias).
Selama konferensi Wina kami mendiskusikan dalam kelompok internasiomal para pakar berbagai disiplin (arsitektur, survei, antropologi, sejarah seni, arkeologi, fotografi, ilmu genetika, teologi, karya kemanusiaan) tentang masa lalu, masa kini dan masa depan warisan budaya nias dan usaha-usaha rekonstruksi di Pulau Nias setelah bencana dahsyat tahun 2004 dan 2005.
Kami mencatat kesulitan dan kerumitan tugas ini dan memposisikan kami pada pemberian informasi dan konsultasi kepada pihak-pihak dan organisasi-organisasi yang sedang terlibat dalam pemberian bantuan dan pekerjaan rekonstruksi.
Tradisi hidup yang mengejawantah dalam kultur megalit dan arsitek tradisional masih menjadi kehidupan kontenporer orang Nias.
Kami berharap bahwa semangat ingin bekerja sama dan belajar dari yang lain akan mendorong para pembuat kebijakan untuk memberikan perhatian pada keprihatian akan keunikan berbagai prestasi kebudayaan yang unik.
Kami ingin mendistribusikan hasil-hasil karya kami kepada masyarakat Nias dan mengundang mereka untuk ambil bagian dalam inisiatif ini. Melalui cara ini, kami ingin mendukung masyarakat Nias untuk melestarikan dan menghargai warisan budaya mereka.
• Dominik Bonatz, profesor arkeologi, Berlin
• Peter Fattinger, arsitek, Vienna
• Jerome Feldman, profesor sejara seni, Hawaii
• Petra Gruber, arsitek, Vienna
• Johannes Hämmerle, imam Katolik, tinggal di Nias[2]
• Ulrike Herbig, surveyor, Vienna
• Uwe Hummel, teolog, Wuppertal
• Ingo Kennerknecht, profesor ilmu genetika manusia, Münster[3]
• Jani kuhnt-Saptodewo, antropolog, Vienna
• Erich Lehner, profesor “extra-european architecture”, Vienna
• Wolfgang Marschall, antropolog, Bern
• Johannes Melbinger, arsitek, Vienna
• Reinhold Mittersakschmöller, antropolog, Vienna
• Jesper Kurt-Nielsen, sejarawan dan fotografer, Copenhagen
• Andrea Rieger-jandl, arsitek, Vienna
• Alain Viaro, arsitek, Geneva
• Christian Warta, arsitek, Vienna
• Bente Wolff, antropolog, Copenhagen
• Arlette Ziegler, antropolog, Geneva
Catatan: Traian Popescu, yang tidak tercatat dalam nama-nama deklarator di atas juga masuk dalam daftar jaringan tesebut.
- Sumber: Situs Nias Research Network.
- P. Johannes ikut dalam deklarasi dan menyaikan sebuah makalah dalam Konferensi itu berjudul: Society and Culture in Nias.
- Wawancara Nias Portal dengan Prof. Ingo Kennerknecht ditayangkan kembali dalam Situs Yaahowu.
Di sini saya sampaikan fungsi peran Misisonaris RMG dari sejak L.E.Denninger hingga Synode I BNKP ….
Redaksi telah memindahkan komentar ini menjadi sebuah artikel dengan judul: “Fungsi Peran Misisonaris RMG dari sejak L.E. Denninger hingga Synode I BNKP”.
Penulis yang ingin mengirim tulisan, sebaiknya mengirim ke Redaksi melalui: nias.online@gmail.com. (Redaksi)