Informasi Pemakaian Masker dari WHO

Nias Online – Bersadarkan informasi dari situs web Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemakaian masker oleh masyarakat hanya diperlukan apabila seseorang sedang menderita batuk, demam, atau kesulitan bernafas.
Orang yang sehat sebaiknya hanya menggunakan masker apabila sedang merawat orang yang dicurigai atau sudah tertular Covid-19.
Selanjutnya, WHO menekankan, pemakaian masker hanya efektif apabila dikombinasikan dengan tindakan sanitasi lainnya seperti mencuci tangan dengan cairan berbasis alkohol atau sabun dan membuang masker bekas pada tempatnya.

Sementara itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan pemakaian penutup muka bagi publik bila berada di tempat-tempat umum untuk memperlambat penyebaran Covid-19. Penutup muka dari kain itu harus terasa nyaman di muka, diikat dengan baik sehingga tidak mudah lepas, terdiri dari beberapa lapis, memungkinkan bernafas secara bebas dan nyaman, dan mudah dicuci tanpa menjadi rusak.
Rekomendasi CDC itu bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19 dari orang-orang asimptomatik (orang-orang yang tertular Covid-19 tetapi tanpa gejala).
Di Australia, pemakaian masker tidak (belum) dianjurkan. Keterbatasan ketersediaan masker dan juga potensi bahaya penggunaannya menjadi pertimbangan utama. Menurut Profesor Paul Kelly, Deputi Pejabat Utama Medis Australia, penggunaan masker secara tidak benar justru bisa menimbulkan isu baru. Orang yang tidak biasa menggunakan masker bisa tidak nyaman memakainya dan bisa merasakan gatal-gatal pada permukaan muka yang ditutupi masker. Hal ini justru beresiko yang bersangkutan menggaruk mukanya dengan tangan yang mungkin saja membawa virus korona. (brk/*)