Obesitas Resmi Dinyatakan Sebagai Penyakit
Pasalnya, sebuah kesimpulan dan keputusan terbaru dikeluarkan oleh Asosiasi Ahli Kesehatan Amerika Serikat (The American Medical Association/AMA) yang menyatakan dan mengategorikan obesitas (kegemukan) sebagai penyakit.
The American Medical Association’s House of Delegates menandatangani aturan yang berisi pengakuan tersebut pada 18 Juni 2013.
Keputusan AMA yang diumumkan pada pertemuan tahunannya tersebut, diharapkan dapat mendorong pendanaan riset tentang obesitas dan juga membantu para penderita obesitas memeroleh tanggungan asuransi bagi perawatan mereka.
Sampai saat ini, seperti dilansir VoAIndonesia.com, setidaknya hingga keputusan AMA itu diterbitkan, perusahaan-perusahaan asuransi umumnya tidak menjamin layanan gizi atau dokter untuk merawat penderita obesitas.
AMA menjelaskan, butuh intervensi medis bagi perawatan dan pencegahan obesitas.
“Pengakuan bahwa obesitas merupakan penyakit akan membantu mengubah cara ahli-ahli kesehatan menanganani isu rumit yang menimbulkan dampak pada 1 dari 3 warga Amerika ini,†ujar Dr. Patrice Harris dari AMA.
Obesitas bukan sekedar kelebihan berat badan dari yang sewajarnya. Obesitas juga terkait dengan penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke, tekanan darah tinggi dan diabetes tipe-2. Bahkan, obesitas juga bisa meningkatkan risiko kanker.
Di Amerika Serikat sendiri, berdasarkan data Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit CDC, selama 1997-202, jumlah penderita obesitas di negara itu mengalami kenaikan hampir 50%. Masih dari data lembaga yang sama, hampir 40% orang dewasa di Amerika menderita obesitas. Sedangkan di kalangan anak-anak, peningkatan penderita obesitas meningkat lebih dari dua kali dalam 30 tahun terakhir.
Sedangkan secara global, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, sekitar 2,8 juta orang meninggal dunia setiap tahun di seluruh dunia akibat kelebihan berat badan.
Berdasarkan kesimpulan para pakar kesehatan yang dipulikasikan pada Jurnal Kesehatan The Lancet pada 2011, jumlah pengidap obesitas di seluruh dunia mengalami peningkatan luarbiasa, terutama di Amerika Serikat dan Inggris.
Penelitian yang dilansir jurnal itu menyebutkan, sekitar 1,5 miliar orang dewasa mengalami kelebihan berat badan dan 500 juta orang lainnya menderita kegemukan.
Sedangkan jumlah anak-anak yang menderita obesitas di seluruh dunia mencapai 170 juta orang.
Para peneliti juga memerkirakan, bila kecenderungan itu terus terjadi, pada 2030, sekitar setengah dari pria dan wanita Amerika Serikat akan menderita obesitas.
Menurut para peneliti, peningkatan penderita obesitas dipicu perubahan dalam sistem pangan global yang memproduksi lebih banyak bahan makanan olahan dan lebih terjangkau harganya daripada sebelumnya. Bersamaan dengan itu, oleh ekonomi pasar memicu terjadinya konsumsi berlebihan. Faktor peningkatan gaya hidup dan kurang olahraga turut bertanggungjawab juga atas fenomena itu.
Karena itu, para pakar mendesak para pemerintah di berbagai negara agar melakukan langkah signifikan mengatasi epidemi obesitas. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah, dengan intervensi kebijakan pada kelompok-kelompok masyarakat yang terimbas. Salah satu bentuknya, dengan menetapkan pajak bagi makanan dan minuman yang tidak sehat dan tentu saja berkontribusi pada terjadinya obesitas.
Tapi, tentu saja, solusi awal terbaik adalah mengendalikan apa yang Anda makan dan minum. Mulailah dari sekarang. (EN/*)
wooouw…