Paska Gempa 8,5 SR, Omo Sebua di Desa Bawömataluo Tak Alami Kerusakan
Gempa tersebut juga dilaporkan tidak menyebabkan kerusakan pada rumah-rumah tradisional di desa itu, termasuk Omo Sebua.
“Gempanya terasa kuat sekali. Tapi, tidak menyebabkan kerusakan pada rumah. Itolo So’aya (Tuhan menolong, red),†ujar Ama Ana (Mo’a Wau) kepada Nias Online melalui telpon selulernya, Rabu (11/4/2012).
Omo Sebua merupakan bangunan tradisional berukuran raksasa yang telah berusia beberapa abad. Kondisi bangunan itu cukup rapuh, terutama karena faktor usia.
Kemudian, tahun lalu, atap rumah raja di desa yang menjadi kandidat warisan dunia di Unesco tersebut juga sempat rusak berat dihajar puting beliung.
Dengan selamatnya Omo Sebua tersebut dari keruntuhan akibat gempa, sekaligus mencatatkan rekor baru kekuatan bangunan antigempa itu menaklukan gempa dahsyat.
Setidaknya, dengan dua gempa hari ini dengan kekuatan di atas 8 SR, maka Omo Sebua telah melewati dan mampu bertahan menghadapi empat kali gempa dahsyat.
Dua gempa dahsyat lainnya adalah gempa Aceh pada 2004 dengan magnitude 9,2 SR dan tiga bulan setelah itu, yakni gempa Nias pada 2005 dengan magnitude 8,7 SR. (EN)