Pacific Royale Airways Bidik Penerbangan ke Nias
Maskapai yang dipimpin oleh Mantan Direktur Utama maskapai Riau Airlines, Samudera Sukardi tersebut, fokus pada pelayanan full service untuk layanan jarak dekat maupun jarak jauh.
Dalam siaran persnya akhir pekan lalu, maskapai tersebut mengumumkan kedatangan unit kedua pesawat Fokker-50 dengan registrasi PK-PRB di Bandara Hussein Sastranegara Bandung, Jawa Barat.
Pesawat pertama diterima pada 7 Januari 2012 registrasi PK PRA dari Fokker Aircraft, Belanda. Selanjutnya, kedua unit pesawat itu menjalani pengecatan badan serta pemasangan kursi dan karpet. Selanjutnya, akan menjalani uji terbang yang biasa disebut proofing flight oleh Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Kementerian Perhubungan.
Untuk tahap awal, kedua pesawat itu, ujar Samudera Sukardi, akan melayani rute Surabaya, Semarang, Bandung, Batam, Pekanbaru, Jambi, Padang dan sejumlah destinasi di Kalimantan.
Maskapai sendiri telah menandatangani pembelian lima unit Fokker 50. Juga akan dilengkapi dengan empat uni pesawat jenis Airbus A320 dan satu unit A330.
Samudera menjelaskan, untuk tahap pertama, rute-rute domestic yang akan diterbangi adalah Batam, Jambi, Kerinci, Padang, Jakarta, Semarang, Surabaya, Pangkalanbun, Bandung, Balikpapan, Makassar dan Pekanbaru serta rute internasional seperti Singapura, Hong Kong dan Kuala Lumpur.
Sedangkan pada tahap kedua, akan memperluas jangkauannya menerbangi kota-kota kecil di Indonesia seperti Gunung Sitoli (Pulau Nias), Meulaboh, Pulau Matak, Pulau Natuna, Dumai, Pangkal Pinang, Banyuwangi, Jember, Madiun dan Solo serta rute internasional yakni India dan Australia. (EN/*)
Having a new airline that connect Nias Islands and other parts of Indonesia or capitals of neighboring countries is something like a stimulant that could encourage to boost the coming of foreign investments and of course, foreign tourist to Nias Islands. However, the new infra-stucture is not enough without having professional human resources with a wide national and international network. Therefore, Nias governments especially the new autonomy regions should improve the quality of its human resources to fulfill the expectations of Nias people heading to a modern or “New” Nias. This effort could be done by sending more Nias students or scholars to study at leading national or foreign universities. This could be realized through the signing of MoUs with many national or foreign universities. The potential students, of course, should have high scores of TOEFL or IELTS to allow them be accepted in their preferred institutions.