Terkait Penggerebekan Dugaan Mesum Anggota DPRD Nias; Korban dan Keluarganya Lapor BK
Gunungsitoli – Terkait penggerebekan mesum anggota DPRD Nias berinisial PN asal Dapil V yang dilakukan polisi, Sabtu (16/1) siang di salah satu hotel di Gunungsitoli.
Teman mesumnya NZ bersama keluarganya secara tertulis menyampaikan laporan kepada Ketua DPRD Nias c.q Badan kehormatan DPRD tanggal 18 Januari 2010.
Salah seorang anggota BK DPRD Nias Yulius Lase, SE dari fraksi P.DIP kepada wartawan mengaku, BK telah menerima surat pengaduan lawan dugaan mesum salah seorang anggota DPRD itu.
Pihaknya mengaku menggelar rapat internal terkait masalah itu. Kesimpulannya, kasus itu harus ditindaklanjuti BK DPRD Nias dengan memanggil korban dan saksi-saksi termasuk PN, selanjutnya pihaknya juga akan melakukan peninjauan ke lokasi hotel yang diduga tempat mereka melakukan meseum yakni hotel WS,dijadwalkan sekitar Selasa (2/2) mendatang, karena jadwal BK masih ada kegiatan di Jakarta dalam satu minggu kedepan.
Dalam laporan tertulis itu, berisi tentang keberatan korban dan orangtuanya serta keluarga besar dari korban NZ atas perbuatan amoral PN terhadap anak mereka, sesuai dengan pengakuan NZ kepada pihak keluarganya, terjadi perbuatan mesum akibat dari pengaruh PN dan iming-iming sejumlah materi dari PN, hingga korban menuruti seluruh kehendak PN.
Mengkritik
Salah satu anggota keluarga dari NZ yang enggan ditulis namanya kepada wartawan mengatakan, tindakan PN mencoreng nama baik keluarga kami sebagai keluarga terhotmat, hingga kami sangat mengharapkan DPRD Nias memfasilitasi penyelesaian kasus ini, menyegerakan investigasi untuk pelaksanaan sidang paripurna perihal pelanggaran kode etik anggota DPRD, merekomondasikan pergantian PN selama proses penyelidikan demi keberlangsungan pemeriksaan yang adil didepan hukum.
Memfasilitasi penyelesaian kasus ini melalui norma-norma adat yang berlaku di masyarakat dalam penyelesaian perkara di luar pengadilan serta memberikan sanksi yang setimpal bagi anggota DPRD itu berdasarkan hati nurani dan peraturan yang berlaku.
Dalam laporan pengaduan tertulis itu turut ditandatangani ibu kandung korban, SZ, saudara kandung korban YSZ, Paman korban TZ, AZ dan SZ.
Sementara PN yang dikonfirmasi wartawan melalui telepon selulernya, Rabu (20/1) mengatakan terima kasih atas pemberitaan dan berencana akan menuntut balik atas pemberitaan itu.
Terkait dengan pengaduan dan keberatan dari pihak keluarga korban NZ dan keluarganya, PN membenarkan hal itu, menurutya laporan itu disampaikan kepada BK, Senin (18/1).
Menurutnya beberapa waktu lalu setelah kejadian itu pihak Komisi A juga datang ke Polres Nias untuk mempertanyakan hal itu. PN mengaku sebenarnya ia yang meminta bantuan Polres Nias untuk datang ke Hotel WS karena saat itu ia merasa terancam.
Ia mengaku, mereka bukan digerebek tetapi ia yang meminta polisi untuk datang karena mereasa terganggu dan sekarang ini ia sedang mengumpulkan berita koran untuk melaporkan seluruh wartawan dan LSM yang menuduh ia berbuat mesum. (Analisa, 25 Januari 2009)
ga tau malu lu anggota DPRD nias, dah jelas2 bersama dengan wanita lain yang bukan istri anda di hotel, tapi masih juga berusaha mengelak. Anda adalah orang Nias yang mempunyai adat yang kuat tetapi engkau membuat kehormatan dan derajatmu berada di bawah kakimu sendiri, bener2 ga tau malu
Sebagai anggota Dewan yg dipilih oleh rakyat, smstinya jgn jd pecundang, hadapi scra gentelmen dan bertanggungjawab. Koreksi dong pak….!
Bila berita itu benar..,” Bertobatlah..! Semoga Tuhan Sudi Mengampuni Segala Salah Dan Dosa Kalian…,Amin
Ya’ahowu! Sungguh suatu perbuatan yg tercela..memiliki gelar anggota dewan yg terhormat tetapi memiliki moral yg buruk.ada baiknya BK tdk harus menunggu laporan korban tetapi lgsg menangani kasus ini krn sdh merupakn suatu pelanggaran.
mesum se boleh aja….
orang pak PN jg normal kok…
tp jangan smpai ktauan pak PN, bikin malu masyarakat….
gedung DPR bukan tempat anda pak…. tuh sana hotel prodeo…
bikin malu anak, istri bapak aja…
pecat aja….
klo gak dpecat berarti DPRD memberi contoh, ya kita ikutin dunk sebagai ono mbanua…hahahahahha
seneng semalam, sengsara seumur hidup cuyyy.
enak sendri, anak, istri sengsara…..
makan tuh>>>>>>>
Kalau bebuat mesum, memang itu adalah pekerjaan anggota dewan dan pejabat. Bukan hanya di Nias tetapi survey bahwa 90 % anggota dewan dan pejabta kerjanya main perempuan.
Saya berani sumpah anggota dewan dan pejabat dari Nias banyak lho kalau disebut satu persatu malu, ah. dari Nias Selatan juga banyak.
Praduga tak bersalah, bukan membela tapi perlu didalami karena jebakan juga bisa terjadi kpd org2 terhormat. Mahon jgn divonis karena ini juga blm tentu benar.