Pesan-Pesan Utama Kongres Ilmiah Internasional tentang Perubahan Iklim
Catatan Redaksi: Dari tanggal 10 – 12 Maret 2009 berlangsung Kongres Ilmiah Internasional tentang Perubahan iklim dengan tema: Global Risks, Challenges & Decisions dan dihadiri lebih dari 2000 perutusan dari 80 negara. Kongres menerima 1600 kontribusi ilmiah dari para peneliti dari lebih dari 70 negara. Berikut adalah pesan-pesan pendahuluan yang disiapkan oleh Tim Penulis Ilmiah Kongres tersebut. Simpulan pertemuan diserahkan kepada Perdana Menteri Denmark Anders Fogh Rasmussen. Denmark akan menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim PBB yang akan diselenggarakan pada bulan Desember 2009.
Pesan-Pesan Utama Kongres Ilmiah Internasional tentang Perubahan Iklim
Pesan 1: Tren (Kecenderungan) Iklim
Pengamatan terkini menegaskan bahwa dengan laju emisi yang tinggi trayektori skenario terburuk (bakhan lebih) yang disusun IPCC semakin nyata. Untuk banyak parameter kunci, sistem iklim telah bergerak di luar pola-pola perubahan alami yang telah memberikan kemakmuran bagi masyarakat dunia. Parameter-parameter ini termasuk suhu rata-rata global permukaan laut, kenaikan ketinggian permukaan laut, dinamika lautan dan lempengan es, asidifikasi lautan, dan peristiwa-peristiwa iklim yang ekstrim. Ada resiko besar bahwa banyak dari tren itu akan mengalami percepatan yang membawa resiko yang semakin besar: terjadinya pergeseran iklim yang tiba-tiba dan tak dapat diperbaiki (ireversibel).
Pesan 2: Kekacauan Sosial
Informasi semakin banyak datang dari komunitas penelitian untuk mendukung diskusi-diskusi tentang ‘perubahan iklim yang berbahaya’. Pengamatan-pengamatan terakhir menunjukkan bahwa masyarakat-masyarakat dunia sangat rentan bahkan terhadap level perubahan iklim yang moderat, di mana negara-negara miskin menjadi sasaran resiko terdepan. Kenaikan suhu di atas 2°C akan menyulitkan masyarakat-masyarakat dunia masa kini untuk menghadapinya dan akan meningkatkan gangguan iklim sepanjang abad ini.
Pesan 3: Strategi Jangka Panjang
Untuk menghindari “perubahan iklim berbahaya” dibutuhkan mitigasi yang cepat, berkelanjutan dan efektif yang didasarkan atas aksi global dan regional yang terkordinasi – terlepas dari bagaimana hal ini didefinisikan. Sasaran yang lebih lemah untuk tahun 2020 akan meningkatkan resiko kita mencapai titik di mana perubahan iklim tak dapat dikendalikan lagi dan membuat tugas kita mencapai sasaran 2050 lebih sulit. Pengunduran waktu untuk memulai usaha mitigasi yang efektif akan secara signifikan meningkatkan biaya sosial dan ekonomi jangka panjang adaptasi dan mitigasi.
Pesan 4: Dimensi-Dimensi Ekuitas
Perubahan iklim sedang dan akan mempunyai dampak pada masyarakat-masyarakat suatu negara, antar negara dan benua, atas generasi sekarang dan yang akan datang, dan atas masyarakat manusia dan alam. Jaringan keamanan yang efektif dan didanai secara cukup dibutuhkan bagi mereka yang sulit mengatasi dampak perubahan iklim, dan strategi bersama tetapi yang khusus dibutuhkan untuk melindungi kalangan miskin dan yang sangat rentan terhadap dampak itu.
Pesan 5: Tak Berbuat Apa-apa Tak Termaafkan
Tiada maaf bagi ketiadaan aksi. Kita sudah memiliki banyak perangkat dan pendekatan ‘ekonomi, teknologi, tingkah laku dan manajemen’ untuk menghadapi tantangan perubahan global. Tetapi semua ini harus diimplementasikan secara dinamis dan meluas untuk mencapai transformasi masyarakat yang dibutuhkan untuk menciptakan sistem ekonomi bebas karbon. Berbagai keuntungan akan mengalir dari upaya-upaya bersama yang terkordinasi untuk mengubah ekonomi energi kita sekarang ini, termasuk pertumbuhan lapangan kerja di bidang energi berkelanjutan, berkurangnya biaya kesehatan dan ekonomi perubahan lingkungan dan pemulihan sistem ekologi dan revitalisasi jasa-jasa ekosistem.
Pesan 6: Menghadapi Tantangan
Untuk mencapai transformasi masyarakat yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, kita harus mengatasi sejumlah kendala serius dan memanfaatkan berbagai kesempatana krusial. Ini termasuk mengurangi inersia dalam sistem-sistem sosial dan ekonomi; memafaatkan meningkatnya hasrat publik agar pemerintah masing-masing bertindak atas perubahan iklim, menghilangkan subsidi-subsidi implisit dan eksplisit; mengurangi pengaruh kelompok-kelompok kepentingan yang meningkatkan emisi dan mengurangi ketahanan; memungkinkan pergeseran dari kekuasan yang tak efektif dan institusi-institusi yang lemah menjadi kepemimpinan inovatif dalam pemerintahan, sektor swasta dan masyarakat sipil; dan melibatkan masyarakat dalam proses transisi ke norma-norma dan praktek-praktek yang mendukung sustainabilitas.
Sumber: Congress Key Messages situs Climate Change Congress 2009 – Denmark
http://climatecongress.ku.dk/newsroom/congress_key_messages/