Susuwongi
hiza nono wofo
ba hogu nohi
nafaigi mbunia
o ginigini
asöndru dödöda
wamondrongo li
me ilau mowengu
susuwongi
ba he uwisa wanga’i
bbe danga aröu sibai
Hiza nono wofo … dst.
Catatan:
- Terima kasih atas tambahan dan koreksi dari Fofou’sö.
- Lagu ini sangat ceria, sangat populer tahun 1960-an.
- Dalam komentarnya, Fofou’sö merangkaikan “he” dan “uwisa” menjadi he’uwisa. Saya cenderung memisahkannya dengan alasan: di situ ada dua pengertian: he (bagiamana) dan wisa (jalan, cara, tindakan). Maka ada: he uwisa, he tawisa, he miwisa, he öwisa. “La’ua, wara he tawisa…” -> Biarlah, kita mau buat apa … Kalau kita merangkaikan menjadi heuwisa, hetawisa, dst, maka semakin sulit menerangkannya dari segi tatabahasa (“imbuhan” tidak biasanya muncul di tengah-tengah kata, melainkan di awal atau akhir sebuah kata). Kita juga sulit mengklaim hal itu sebagai “ciri khas” Li Niha.
Lagu ini dulu sering dinyanyikan oleh almarhum orang tua saya sebagai lagu nina bobo. Hanya saja ada sedikit perbedaan kata-kata dalam liriknya, yang saya ingat adalah sebagai berikut:
Hiza nono wofo
Ba hogu nohi
Tafaigi mbunia
No ginigini
Asöndru dödöda
wamondrongo li
Me ilau mowengu
susuwongi….
Ref. Ba he’uwisa wanga’i
Ube danga ambö sibai….
Ada juga lirik lainnya, saya tidak tau apakah ini berupa bait sambungan atau versi lain dari lagu ini, dulu juga sering dinyanyikan sebagai lagu nina bobo, sebagai berikut:
So nono manugu
Nibe zibayagu
Ono manu meda
Si gariti bu
Ha sihulöwongi
la’andrö saribu
Ha tanö’owi
Ba utaba diwogu….
Ref. Ba he’uwisa wemanga
Ube nasio
Ba lö lada…
Bagi donk ke kita syair lagu nias, agar generasi baru di perantauan dapat mewarisi lagu-lagu daerah nias. kirimkan ya ke kita lewat email. Saohagolo