Memakan Banyak Ikan Bisa Meningkatkan Daya Ingat
NEW YORK (Reuters)–Memakan lebih banyak ikan bisa meningkatkan daya ingat, dan lebih banyak ikan dimakan lebih baik. Demikian hasil sebuah penelitian yang dilakukan di Norwegia.
Para peneliti menemukan bahwa laki-laki dan perempuan lanjut usia yang sering memakan ikan memiliki daya ingat, konsepsi visual, kecakapan gerak spasial, atensi, orientasi dan uji kemahiran verbal yang lebih baik daripada yang jarang / sedikit makan ikan.
“Ke enam uji kognitif ini dikerjakan lebih baik oleh para subjek yang memakan ikan,†kata peneliti utama Dr. A. David Smith dari Universitas Oxford, Inggris. Lebih lanjut, ia mengatakan, pengaruh ini lebih besar seiring dengan makin meningkatnya konsumsi ikan hingga batas sekitar 80 gram perhari.
Smith dan para koleganya menguji kemampuan kognitif dan konsumsi rata-rata harian ikan dan makanan laut dalam makanan sejumlah 2031 laki-laki dan perempuan berumur antara 70 dan 74 tahun, yang direkrut dari daerah Norwegia Barat.
Secara keseluruhan 1951 partisipan melaporkan makan 10 gram atau lebih ikan atau makanan laut segar, yang dibekukan atau yang dikalengkan, atau produk-produk ikan seperti minyak ikan. 80 partisipan yang lain mengkonsumsi kurang dari 10 gram per hari. Demikian dilaporkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.
Partisipan yang memakan ikan (baik yang berlemak maupun yang tidak) di atas 10 gram per hari memiliki skor lebih baik dalam 5 dari 6 test dibandingkan dengan yang memakan ikan sedikit (di bawah 10 gram/hari).
Konsumsi ikan kaleng dan sandwich ikan juga memberikan skor yang lebih baik dalam 3 tes kognitif. Sebaliknya, para senior yang hanya mengkonsumsi minyak ikan hanya memperlihatkan skor yang baik pada 1 tes.
Para peneliti mengusulkan penelitian lanjut untuk menentukan apakah keuntungan kognitif dari memakan ikan atau makanan laut tergantung pada jenis ikan atau pada proses pengolahan.
“Kemudian, kita juga ingin melihat unsur-unsur apa dalam ikan yang penting,†kata Smith. Karena kami menemukan bahwa konsumsi ikan tak berlemak sama pengaruhnya dengan konsumsi ikan berlemak, maka keuntungan kognitif mungkin bukan hanya dihasilkan dari asam-asam lemak omega-3, komentarnya.
Sumber: American Journal of Clinical Nutrition, November 2007 (RTR, 21/11/07)