Kepala BRR Nias: Permasalahan Masyarakat di Desa Hanya Persulit Proses R-R
Gununmgsitoli, (Analisa)
Permasalahan- permasalahan masyarakat yang terjadi di desa, hanya mempersulit dan memperlambat proses rehabilitas dan rekonstruksi di Kabupaten Nias.
Hal itu ungkapkan Kepala Badan Rehabilitas dan Rekonstruksi Perwakilan Nias, Willam Sabandar saat melakukan sosialisasi sekaligus menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Desa Hiliduho Kecamatan Hiliduho di SMUN I Kecamatan Hilidiho Kabupaten Nias, Jumat (29/9).
Sosialisasi ini dihadiri, Camat Hiliduho, Oimonaha Waruwu dan unsur Muspika Kecamatan Hiliduho, Koordinator Publik Informasi dan Komnikasi BRR Nias, Emanuel Migo, Kepala Pengendalian dan perencaaan BRR Nias, Nirartha Samahdi, tokoh masyarakat, tokoh adat se Kecamatan Hiliduho, Kepala Desa Hiliduho Yasona Mendrofa dan Kepala Desa Lasara Tanose, Elifati Mendrofa dan sejumlah kades lainnya.
Willam Sabandar menjelaskan, menaggapi dan menjawab permasalahan yang terjadi selama ini di berbagai desa di Kabupaten Nias, pihak BRR Nias membuat dan mengeluarkan satu prosedur tetap (Protap), khususnya dalam hal pembangunan rumahbagi korban bencana yang tujuan nya agar semua permasalahan yang terjadi di desa dapat diselesaikan.
Untuk mendapatkan satu keputusan mengenai daftar nama-nama penerima bantuan rumah di desa, sebelumnya desa melaksanakan satu pertemuan atau musyawarah desa (Mudes) melibatkan unsur perangkat desa, tokoh adat, tokoh masyarakat dan lainnya, hingga segala bentuk permasalahan yang terjadi di desa dapat diputuskan bersama.
Selanjutnya, hasil keputusan itu seperti, daftar nama-nama penerima bantuan perumahan dan lainnya yang menyangkut bantuan yang diberikan BRR Perwakilan Nias dapat ditempelkan di balai desa atau tempat umum lainnya di desa.
Sebagai uji publik jika ada masyarakat yang keberatan dan belum masuk dalam daftar dapat segera melapor kepada Kades.
Data itu diteruskan kepada Camat untuk di teruskan kepada BRR bagiaan perumahan. Hasil data itu, BRR Perumahan akan mengutus Konsultan Survei untuk melihat sejuh mana kebanaran data yang disampaikan dari desa dan kecamatan dan dari hasil survei itu, BRR perumahan akan mengeluarkan daftar nama-nama tetap penerima bantuan rumah yang kemudian camat dan kepala desa menempelkan kembali daftar itu di papan pengumuman untuk diketahui masyarakat.
Wilaam juga memastikan kepada seluruh masyarakat, seluruh korban yang hancur rumahnya baik rusak totat, rusak berat dan rusak ringan akan mendapatkan bantuaan perumahan karena bantuan BRR di Nias akan terus berlangsung sampai dengan tahun 2009. tegasnnya.
Sebelumnya, diawali dengan dialog kepada masyarakat desa yang dipimpin kordinator PIC Emanuel Migo yakni untuk mencari dan mengumpulkan semua akar permasalahan yang terjadi. (yh)
Sumber: Analisa, 6 Oktober 2007
BRR sebaiknya jangan hanya mempermasahkan warga masyarakat. kalau anda memang kurang bertanggung jawab terhadap tugas, dan pelayanan anda lebih baik angkat kaki dari nias.
Saudaraku ono niha silahkan bergabung di website baru kita ono niha: niasbaru.wordpress.com. kehadiran anda di tunggu lho! Tuhan memberkati.
BRR jangan mencari kambing hitam, yang mempersulit proses R-R di Nias justru dipicu dari oknum BRR sendiri, terjadinya ketidak adilan dalam penyaluran bantuan, kolusi dan lain lain. Jadi kalau memang BRR gagal dalam program ini, ya jangan cari cari alasan dan alibi, tapi tetap bijaksana dan tegas dalam kelanjutan Program BRR di Nias sesuai dengan Planning yang telah ditetapkan dari awalnya.
Terimakasih, Tuhan selalu memberkati.