Gunungsitoli – Teluk Dalam Sudah Dapat Ditempuh Dalam Waktu 2 Jam
Gunungsitoli (SIB)
Pasca bencana alam gempa tektonik tahun 2005 di Nias, masyarakat Nias mulai menikmati hasil pembangunan terutama kondisi jalan yang sudah mulus seperti jalan dari Gunungsitoli menuju ibukota Telukdalam.
Sebelum BRR membangun jalan dari ibukota Gunungsitoli menuju Kecamatan Teluk Dalam, jalan tersebut tidak dapat ditempuh dalam jangka waktu 5 jam, tetapi sekarang setelah BRR membangun jalan dari kota Gunungsitoli menuju Kota Teluk Dalam sudah dapat dijangkau dalam tempo 2 jam. Masyarakat mengucapkan terimakasih kepada BRR NAD Nias karena telah memberi pembangunan yang sangat bermanfaat.
Di balik itu, masyarakat Kecamatan Tuhemberua yang diwakili oleh anggota DPRD Nias, Drs Foanoita Zai, Dalifati Ziliwu SPd, meminta kepada BRR Perwakilan Nias agar kondisi jalan provinsi pada Link.079.1 tersebut dilakukan perbaikan karena sangat memprihatinkan. Hampir 15 tahun tidak pernah tersentuh perbaikannya oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Menurut Foanoita Zai, mulai dari Km 29,5 Desa Alo’oa sampai Km 36 Desa Silima Banua Kecamatan Tuhemberua kondisi jalan dalam keadaan rusak, aspal sudah hampir tidak nampak sehingga banyak ditemui genangan air di badan jalan.
Setelah gempa bumi kondisi jalan tersebut semakin parah mulai dari Desa Lasara Sawo Km 44 sampai Km 50 Desa Sifahandro kondisi jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda empat dan enam. Foanoita Zai dan Dalifati Siliwu SPd meminta kepada Satker BRR agar segera melakukan penanganan jalan tersebut untuk memperlancar perekonomian masyarakat karena akibat jalan rusak hasil pertanian sulit di pasarkan karena kendaraan untuk tranportasi tidak ada yang beroperasi.
Ketika dikonfirmasi kepada Satker BRR Perwakilan Nias, Buyung Sitompul membenarkan, kondisi jalan dari Tuhemberua menuju Lahewa paling parah dan telah diusulkan di BRR NAD-Nias. Usul tersebut belum dikabulkan sehingga perbaikan jalan tersebut belum dapat dilakukan perbaikan oleh BRR Perwakilan Nias. Dana untuk itu diperkirakan Rp 150 miliar baru bisa pembangunan jalan tersebut dilaksanakan, katanya. (T15/c)
Sumber: SIB, 2 September 2007