Nias Kurang Tenaga Kesehatan Berkualitas

Tuesday, September 4, 2007
By nias

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kabupaten Nias dan Nias Selatan kekurangan tenaga kesehatan. Koalitas tenaga kesehatan pun tidak memadai. “Padahal kondisi kesehatan masyarakat setempat memprihatinkan,” kata konsultan kesehatan untuk badan rehabilitasi dan rekonstruksi (BRR) Nias Astrid Kartika di kantor BRR Nias, Senin (3/9).

Badan rehabilitasi rekonstruksi akan selesai bertugas di Aceh dan Nias tahun depan. BRR bertugas di Aceh dan Nias mulai pascatsunami.

Nias dan Nias Selatan termasuk kabupaten tertinggal di Sumatera Utara. Tingkat kematian ibu dan bayi tergolong tinggi. Selain itu, anak-anak banyak yang tenderita gizi buruk dan gizi kurang. Astrid mengatakan 43 puskesmas yang terdapat di Kabupaten Nias dan Nias Selatan hanya ditangani 20 dokter. “Tenaga kesehatan yang berstatus pegawai negeri sipil masih sedikit,” ujarnya.

Kedua kabupaten, kata dia, memiliki wilayah berupa kepulauan. Sehingga, aksesibilitas masyarakat terhadap pusat layanan kesehatan sangat sulit. “Infrastruktur jalan menghambat akses ke pelayanan kesehatan. Pertolongan terhadap kondisi darurat sulit dilakukan,” katanya.

BRR Nias berencana membangun sebelas puskesmas plus di dua kabupaten itu. Puskesmas itu, dia melanjutkan, akan memberikan fasilitas lebih. Misalnya rawat inap yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Nias.

Enam di Nias dan lima di Nias Selatan. Pembangunan itu bahkan sudah masuk dalam daftar isian pelaksanaan anggaran tahun ini. Namun, ujar Astrid, penerapan puskesmas plus baru akan dilakukan tahun depan. “Selama ini anggaran digunakan untuk pematangan konsep,” katanya.

Pilot Project dilakukan di Nias dan Nias Selatan sejumlah masing-masing 3 puskemas. Pembangunan akan dilakukan di antaranya di Kecamatan Awa’ai, Alas, Gunung Sitoli, dan Lahusa.

Masalah kesehatan di Nias:

  1. Rendahnya dukungan finansial untuk operasional manajemen dari pemerintah kabupaten
  2. Terbatasnya jumlah tenaga kesehatan terutama dokter
  3. Terbatasnya kualitas tenaga kesehatan terutama paramedis dan bidan
  4. Rendahnya kemampuan pengelolaan/ manajemen Puskesmas
  5. Rendahnya perhatian terhadap sanitasi dan kebersihan lingkungan Puskesmas
  6. Rendahnya angka kunjungan masyarakat ke Puskesmas KURNIASIH BUDI

Sumber: Tempo Interaktif, Senin, 03 September 2007

One Response to “Nias Kurang Tenaga Kesehatan Berkualitas”

  1. denny

    menurut saya, bukan rendah nya tingkat kesadaran masyarakat ke puskesmas, tetapi lebih di karenakan fasilitas puskesmas yang tidak memadai ditambah lagi kwalitas tenaga kesehatan yang kurang. hal ini yang menyebabkan masyarakat nias jarang atau bahkan tidak ada yang ke puskesmas. sebagai contoh, dulu waktu saya masih di kecil di pulau tello, di seberang SMP Negeri ada puskesmas tetapi tenaga medis tidak ada, kalaupun ada hanya sebentar, di tambah lagi peralatan yang tidak ada, obat-obatan yang tidak ada. tenaga medis yang datang hanya sekedar konsultasi. lambat laun puskesmas tersebut tidak rawat sampai-sampai puskesmas tersebut hancur. sekarang di pulau tello ada RSU yang di bangun dengan bantun BRR tetapi sayang nya kwalitas tenaga medis nya kurang memadai, masyarakat menilai tenaga medis yang di datangkan adalah mereka yang baru lulus dari fakultas sehingga masyarakat sebagai kelinci percobaan. ini yang menyebabkan masyarakat menjadi malas ke puskesmas / RSU. Selayaknya pemerintah harus lebih jeli dan lebih peka terhadap masalah ini, karena ini menyangkut kesehatan masyarakat, bagaimana kita mengharapkan masyarakat nias bisa bersaing di “dunia luar” kalau kesehatan saja tidak terjamin. saya juga sangat bangga dengan BRR yang telah membangun RSU di p.tello, dari sana kita mengharapkan kesehatan masyarakat bisa lebih baik lagi.

    #2042

Leave a Reply

Kalender Berita

September 2007
M T W T F S S
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930