Surat Sanggahan Tak Digubris, Dua Warga Lapor ke Camat Gunungsitoli
*Terkait Bantuan Perumahan BRR
Gunungsitoli, (Analisa)
Merasa sanggahan yang dilayangkan melalui surat tidak digubris Badan Rehabilitasi dan Rekonstruski (BRR) Perwakilan Nias, terkait bantuan pembangunan rumah baru untukwarga korban bencana, dua warga Desa Simandraolo Kecamatan Gunungsitoli melapor ke Camat Gunungsitoli.
Dua warga yang melapor itu, Murniati Zebua bersama Sayarna Telaumbanua. Di hadapan Camat Gungsitoli dan beberapa wartawan mereka menuturkan, mereka merupakan utusan dari beberapa warga Desa Simandaolo Kecamatan Gunungsitoli, yang kecewa terhadap BRR Nias yang hingga saat ini tidak menggubris dan mengindahkan sanggahan dan keberatan mereka tentang hasil keputusan BRR Nomor P-0386/BRR.I/ Dis.Nias/ VI/2007 tentang pengumuman calon penerima bantuan pembangunan rumah baru tanggal 5 Juni 2007 lalu, yang dihasilkan melalui Musyawarah Desa (Mudes) sebelumnya.
“Kami sangat kecewa dengan BRR, kami dua kali menyurati untuk menyanggah hasil pengumuan calon bantuan pembangunan rumah baru di desa kami. Namun hingga saat ini tidak ada jawaban dari BRR, bahkan ketika kami datang ke kantor BRR bagian Perumahan, pihak BRR mengatakan hal itu sesuai prosedur,†ungkap Murniati Zebua.
Murniati Zebua mengatakan, sanggahan dan keberatan yang mereka tujukan kepada BRR, karena dari hasil pengumuman para calon penerima bantuan di desa mereka tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya.
Lima dari tujuh penerima bantuan di desa mereka, sesuai hasil pengumuman pihak BRR tanggal 5 Juni 2007 Nomor P-0386/BRR.I/ Dis.Nias/ VI/2007 pada dasarnya rumah para calon penerima bantuan itu belum hancur atau rusak.
Tetapi rumah-rumah yang ditunjukan kepada tim verifikasi BRR saat di lapangan rumah-rumah yang sudah hancur karena telah ditinggalkan pemiliknya puluhan tahun, bahkan ada yang sengaja menghancurkan rumahnya hanya untuk mendapatkan bantuan itu.
Para warga dan sekretaris desa mereka pernah menyanggah para calon nama penerima bantuan itu, saat Mudes dilaksanakan. Semantara ia dan beberapa warga lain yang memang pada saat gempa 28 Maret lalu rumah mereka benar-benar hancur dan rusak, hingga saat ini belum terdaftar sebagai calon penerima bantuan perumahan. Padahal, Tim verifikasi dari BRR mensurvei dan mendata mereka.
PEMBOHONGAN
Selain itu, hal paling menyedihkan para warga, yakni pembohongan dilakukan oknum kepala desa kepada mereka, yakni setelah mereka melakukan sanggahan tanggal 9 Juni dan 15 Juni 2007 sesuai dengan Protap BRR, oknum kepala desa kembali mengundang mereka melakukan pertemuan pada tanggal 17 Juni 2007 untuk membahas klarifikasi sanggahan serta pengesahan kelompok swadaya masyarakat.
Namun pertemuan itu, belum terlaksana karena pihak BRR tidak ada yang hadir, hingga kepala desa mengatakan akan memberitahukan dan mengundang kembali mereka bila diadakan pertemuan kembali.
Ironisnya, ungkap Murniati setelah mereka mendapatkan informasi pada tanggal 14 Juni 2007, oknum kepala desa dengan sepihak melakukan pertemuan dengan pihak BRR yang saat itu dihadiri Halmut Dakhi, Viktor Gea dan beberapa orang lainnya dari BRR staf bagian perumahan.
Tanpa mengundang mereka dan aparat desa lainnya. Tetapi yang diundang hanya yang namanya sebagai penerima bantuan.
Sementara itu, Camat Gunungsitoli Yanueli Nazara, BA saat ditanya Analisa tentang masalah bantuan perumahan dari BRR itu mengatakan, hingga saat ini pihak kecamatan kewalahan dan bingung menghadapi para keluhan para warga.
Karena prosedur tetap yang dikeluarkan BRR dalam hal bantuan perumahan saat di lapangan tidak dilakukan dengan benar dan baik, hingga banyak warga yang keberatan.
Seperti contoh, ungkap Yanueli, saat pertemuan dengan pihak BRR, pemerintah daerah dan DPRD yakni sesuai dengan kesepakatan, setiap pembangunan rumah di desa-desa harus ditandatangani camat setempat tetapi hal itu tidak terlaksana.
Menurut camat, masalah perumahan di BRR perwakilan Nias hingga saat ini belum juga tuntas. Akibatnya, kinerja BRR yang baik di bidang lain yang dikerjkan pihak BRR selama ini seakan tertutupi dengan belum tuntasnya masalah perumahan itu.
“Permasalahan seperti ini tidak hanya terjadi di Desa Simandraolo, tetapi bisa dipastikan hampir seluruh desa di di Kecamatan Gunungsitoli mendapatkan permasalahan yang sama, hingga kita sangat bingung dan kewalahan untuk menghadapinya,†kata Camat.
Selain itu, pihak kecamatan Gunungsitoli sendiri hingga saat ini belum mempunyai data berapa banyak rumah yang telah dibangun BRR, khususnya di Kecamatan Gunungsitoli.
Mengenai data ini, beberapa kali pihak kecamatan meminta kepada BRR namun hingga saat ini belum juga diberikan, hingga pihak kecamatan sulit mengontrol bantuan perumahan kepada warga itu. (kap)
Sumber: Analisa, 18 Agustus 2007