Tolak Protap Adalah Harga Mati
Sibolga WASPADA Online
Memunculkan kembali wacana pembentukan Protap, akan menimbulkan konflik di masyarakat Sumut yang dari dahulu selalu menjaga suasana kondusif. Terlebih-lebih adanya oknum yang pro Protap mengeluarkan statemen dengan ancaman serta mendiskreditkan anggota DPRD-SU yang notabene putra daerah Sibolga dan Tapanuli Tengah, membuat berang masyarakat Sibolga dan Tapanuli Tengah.
“Kami masyarakat Sibolga dan Tapanuli Tengah siap mendukung pernyataan H. Sukran Tanjung yang menolak Protap. Kalau memang harus berdarah kita juga siap melayani karena menolak Protap adalah harga mati bagi masyarakat Sibolga dan Tapanuli Tengah, baik itu yang ada di daerah ini mau pun di perantauan.” Demikian ditegaskan Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Sibolga Tapanuli Tengah, Drs. H. Mustafa Sibuea, bersama Ketua Pengurus Pusat Majelis Budaya Pesisir Dan Pariwisata Sibolga-Tapteng Pantai Barat Sumut, Radzoki Nainggolan, SE, Ketua Ikatan Mahasiswa Sibolga dan Tapanuli Tengah, Mazuddin, Ketua Ikatan Masyarakat Sibolga-Tapteng, dr. Emirtaris Psb, Spb, Ketua Gema Peta Kusnan Effendy, ST, Ketua Hikbar Sumut, Drs. Sarkawi Simbolon, Ketua Ikatan Masyarakat Sorkam Sumut, Drs. Ali S. Hutapea kepada Waspada, Jumat (6/4).
Menurut mereka, masyarakat Sibolga dan Tapanuli Tengah dari dulu sudah bulat menolak wacana Protap. Sebab itu masyarakat tidak akan pernah takut dengan ancaman walau sekali pun dengan darah karena memang pendirian Protap akan membawa kesengsaraan bagi masyarakat, disebabkan dipicu orang-orang serakah akan jabatan dan proyek, tanpa memikirkan masyarakat yang saat ini ekonominya sudah semakin morat-marit.
Lebih lanjut ditegaskan, hendaknya oknum mengatasnamakan pro pendirian Protap berjuang dengan cara terhormat, bukan dengan premanisme yang akhirnya memecah-belah masyarakat Sumut yang benar-benar cinta ketentraman. “Di Sumut sudah tidak ada lagi yang menginginkan cara-cara premanisme yang tidak berpendidikan.”(c25) (wns)
Sumber: Waspada, 6 April 2007
February 26th, 2009 at 11:29 AM
Untuk Dian yang terhormat, Waduh! Anda belum kenal saya…sudah bilang BODOH. Dari pernyataan anda saja jelas anda seorang emosional. Logika ditaruh dibelakang.
Protap bukan masalah etnis.., tetapi masalah daerah administrasi. Jika persoalan Protap itu sekarang ini jadi runcing. Karena orang emosional seperti anda masih banyak di Pakpak Barat, Dairi dan wilayah Sumut lainnya. Prihatin kan!!!
Persoalan Ibu Kota di Siborong-borong atau di Balige itu bukan problem bagi saya, yang terpenting, bagaimana kabupaten-kabupaten miskin di wilayah bakal protap dapat diperhatian.
Anda sudah emosional egois pula. Senang ditimang-timang kemiskinan yang bukan karena diri sendiri. Semangat protap adalah semangat membangun, miskin atau kaya karena diri sendiri dan menjadi resiko sendiri.
Catatan: Redaksi telah menghlangkan beberapa kalimat yang tidak pantas.
February 26th, 2009 at 1:23 PM
buat dian…
Kalo anda tidak terima dengan berdirinya PROTAP, dan anda mengancam PAKPAK BARAT DAN DAIRI akan hengkang dari NKRI. Sungguh pemikiran yang dangkal sekali, tidak bisa menerima aspirasi rakyat. Tapi jika benar2 hengkang tidak apa2 juga, tapi perjuangkan aspirasi dengan benar. Tapi PROTAP adalah ASPIRASI AKU SEBAGAI ORANG BATAK… TUHAN PASTI MEMBERKATI PROTAP … AMIN
March 13th, 2009 at 12:31 PM
He3x…
@ semuanya yang berkomentar mengenai Protap !
Ngawur…kalian semua…urus diri masing2lah…jangan sok mikirin Protap ! dah ada yg ngurusin itu…ojo koar2 deh…
sana ! cuci kaki…tidur…biar besok bisa cari makan buat uang sekolah anak dan untuk makan…