Sumut Peringkat Ke-7 Soal Kerawanan Pangan

Friday, January 26, 2007
By Berkat

Medan ( Berita ) :

Sumut menduduki peringkat ke-7 dari 31 provinsi di Indonesia yang mengalami kerawanan pangan.Laporan itu dikeluarkanHuman Development Index (HDI)2005, kata Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Pusat, Kaman Nainggolan dalam Rapat Koordinasi DKP Provinsi Sumut dan DKP kabupaten/kota se-Sumut, di Medan, Selasa (23/01).

“Kerawanan pangan itu erat kaitannya dengan kemiskinan,” katanya menegaskan. Index kemiskinanyang diukur berdasarkanHPI pada tahun 2005, menyebutkanSumut berada pada peringkat ke-15.

Menurut dia, pemenuhan pangan merupakan hal yang sangat strategis untuk diwujudkan, baik dari sisi sosial, moral maupun sebagai investasi untuk meningkatkanpertumbuhan ekonomi melalui peningkatan SDM dan pemanfaatan sumber daya lokal.

Pangan tidak hanya berarti beras, meskipun sampai saat ini pemerintah masih memandang beras sebagai komoditas yang strategis, baik ditinjau dari penyerapan tenaga kerja maupun tingkat partisipasi masyarakat yang mengkonsumsinya.

Dalam PP Nomor 68 tentang Ketahanan Pangan, pemerintah pusat memberikan keleluasaanyang luas kepadapemda (provinsi, kabupaten/kota dan desa) dalam penyelenggaraan pangan di daerahnya masing-masing.

Mengingat pangan merupakan sumberdaya yang unik dan kompleks, maka PP 68/2002 juga menetapkan bahwa perumusankebijakan, evaluasi dan pengendalian ketahananpangandilakukan dengan berkoordinasi dengan DKP.

Sementara itu, Gubernur SumutRudolf M Pardedemengatakan rapat koordinasi tersebut merupakan implementasi dan perwujudan dari peraturan Gubernur Sumut Nomor 13 tahun 2006, tentang DKP Provinsi Sumut yang tugasnya antara lanmelaksanakan koordinasi perumusan kebijakan dan program ketahanan pangan daerah meliputi aspek ketersediaan distribusi dan konsumsi.

Gubernur mengingatkan,rencana pembangunan jangka menengah Provinsi Sumut tahun 2006-2010 telah menetapkan sektor pertanian sebagai salah satu prioritas pembangunan di bidang ekonomi yang difokuskanpada program pembangunan ketahanan pangan, disamping agribisnis dan program peningkatan kesejahteraan petani.

Ketahanan pangan Sumut pada tahun 2006 yang berbasis keragaman potensi sumber daya pangan yang ada, secara umum kondisinya cukup baik.

Namun pada beberapa komoditas, terjadi berbagai tantangan dan kendala.

Untuk itu,katanya, dalam rapat koordinasi ini agar dibahas dan dievaluasi berbagai tantangan dan kendala untuk selanjutnya dicari dan disepakati solusipenanganannya.

Menurut Gubernur, penandatangan MoU antara Gubernurdengan bupati pelaksana DPM-LUEP, merupakan kerjasama yang cukup baik.

Sejak tahun 2003 telah dilaksanakan program DPM-LUEP di Sumut. Program ini telah berhasil menstabilkan harga gabah petani, sehingga selalu berada di atas harga yang ditetapkan pemerintah.

Kepala Badan Ketahanan Pangan SumutEffendi Lubis dalam laporannya mengatakan untuk tahun 2007, Sumut memperoleh alokasi dana DPM-LUEP Rp16, 2 miliar dengan rincian Rp10 miliar untuk stabilitas harga gabah dan Rp6,2 miliaruntuk stabilitas harga jagung.

Ia mengatakan, alokasi ini mengalami peningkatan sebesar 36 persen dibanding tahun 2006 lalu. Dana DPM-LUEP tahun 2007 akan dialokasikanpada 11 kabupaten sentra produksi gabah dan jagung, yakni Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Sergai, Simalungun, Asahan, Taput, Tobasa, Humbang Hasundutan, Tapsel, Madina dan Karo.

Untuk tahun ini, penanganan daerah rawan pangan melalui desa mandiri pangan dilaksanakan di sembnilan kabupaten/kota yakni enam kabupaen/kota lama (Nias, Labuhan Batu, Dairi, Medan, Binjai, Dairi dan Padangsidempuan) serta tiga kabupaten baru yakni, Tapsel, Tapteng dan Madina.

Dalam acara tersebut juga dilakukan n Penandatanganan MoU Pengelolaan Dana Penguatan Modal (DPM)-Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEO) untuk pengendalian harga gabah dan jagung di tingkat petani tahun 2007 oleh Gubernur SumutRudolf M Pardede dengan 11 bupati se-Sumut.

Ke-11 bupati yang menandatangani MoU dengan Gubernur Sumut yakni, BupatiSimalungun, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan,Langkat, Asahan, Sergai, Tobasa, Deliserdang, Humbahas dan Bupati Karo. (Ant)

sumber :www.beritasore.com
tanggal : Jan 24, 2007 at 08:48 AM

Leave a Reply

Comment spam protected by SpamBam

Kalender Berita