Investor Rencanakan Buka Perkebunan Kelapa Sawit Senilai Rp440 Miliar di Nias
Gunungsitoli, (Analisa)
Sumber daya alam Nias yang menjanjikan dan masih banyak belum digarap secara maksimal, ditambah dengan tingkat kesuburan tanah yang mendukung, membuat salah satu investor datang dari luar mulai mencoba melirik Nias untuk menanamkan modalnya dengan merencanakan membuka perkebunan kelapa sawit.
Hal itu dibuktikan dengan pesentase rencana awal yang dilaksanakan pihak PT Matahari Kahuripan Indonesia dari Makin Group Jakarta di hadapan para pejabat terkait di Kabupaten Nias, Kamis (18/1) lantai II Aula Kantor Bupati Nias Jalan Pancasila Gunungsitoli.
Acara resentase ini, dihadiri Wakil Bupati Nias Temazaro Harefa, Kasubdis Perkebunan Povinsi Sumut, Woshington Siregar, Direksi Makin Grup, Tuah Prastyanto, Kadis Pertanian dan Kehutanan Nias, Ir Agustinus Zega, Kadis Pendapatan Kab Nias, F. Lahagu, Kepala BPN Nias, dan para camat.
Tuah Prasetyanto pada presentasinya menjelaskan, pihaknya akan merencanakan membangun perkebunan kelapa sawit di lahan seluas 20 ribu hektare atau senilai Rp440 miliar.
Untuk mendukung perkebunan ini nantinya, ke depan Makin Goup juga akan membangun fasilitas pendukung seperti pabrik pengolahan kelapa sawit yang direncakan dapat menghasilkan bruto 7.000-6.000 dengan neto 5.000 atau 50 ton/jam
Dijelaskan, sistem yang diterapkan untuk membuka perkebunan kelapa sawit ini di Nias dengan sistem pembagian lahan tanpa ganti rugi.
Sebagian lahan masyarakat pembangunannya dibantu Makin Group sebagai kebun kelapa sawit milik dan dikelola langsung masyarakat dengan pengawasan dari pihak investor sampai berproduksi, sedang lahan lainnya akan dikelola langsung oleh investor, hingga kedepan antara investor dan masyarakat sama-sama mendapatkan keuntungan.
MENDUKUNG
Pihak investor mengharapkan Pemerintah Kabupaten Nias mendukung rencana ini dengan bersama-sama memberikan sosialisasi kepada masyarakat pemilik lahan dalam membangun Nias ke depan, karena selain dari kepuasan dari pemilik sahan sendiri membantu Nias dari ketertinggalan juga untuk memberdayakan masyarakat petani di Kabupaten Nias.
Pihak makin grup untuk rencana awal akan melakukan terlebih dahulu pemetaan dan survey lahan, karena menurut Tuah Prasetyanto hal ini sangat penting guna keberhasilan perkebunan yang akan dibuka, sesuai dengan pengalaman sebelumnya. Keberhasilan suatu proyek maupun perkebunan akan ditentukan planning yang matang.
Sementara Kasubdis Perkebunan Sumut Woshington Siregar menyarankan, agar semua prosedur yang dibutuhkan untuk pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit di Nias ini dapat dipenuhi atau dilaksanakan pihak investor.
Ia juga mmberi saran dalam hal pembagian lahan untuk pemberdayaan masyarakat pemilik lahan agar perbandingannya 60:40 atau dengan kata lain investor 60 persen sedangkan pemilik lahan 40 persen.
Wakil Bupati Nias, Temazaro Harefa mengatakan, Nias selama ini memiliki lahan yang sangat subur dan tidak kalah dengan daerah lain di luar pulau Nias atau bahkan jawa sekalipun, namun sampai saat ini belum dikelola secara benar, hingga manfaatnya belum maksimal dapat dirasakan masyarakat Nias, hingga belum memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Nias secara umum.
Dengan keinginan investor Makin Grup menanamkan modalnya di Kabupaten Nias merupakan hal yang positif dan harus didukung sepenuhnya untuk mengejar ketertinggalan Nias dari daerah lain.
Wakil Bupati Nias berjanji untuk memberhasilkan rencana itu pihaknya akan langsung turun ke daerah kecamatan untuk melakukan sosialisasi kepada masayarakat pemilik lahan.
Ia juga menegaskan kepada seluruh camat untuk proaktif melakukan sosialisasi tentang manfaat jika perkebunan kelapa sawit ini dibangun di Nias. (kap)
Sumber: Analisa Online, 19 Januari 2007
August 7th, 2009 at 1:35 PM
jika dilihat sekilas, rencana itu sungguh sangat baik untuk kemajuan nias dalam hal pemanfaatan sda nias. tapi hal itu perlu dipertimbangkan secara matang agar kelak tidak terjadi polemik yang ujung-ujungnya merugikan masyarakat nias. kami ono niha yang ada di perantauan barharap agar pemerintah benar-benar lebih mempertimbangkan kepentingan rakyat di masa yang akan datang dan kepentingan jangka panjang. jangan asal setuju atau ngge-ngge saja,tetapi harus betul-betul mempertimbangkan setiap keputusan yang diambil.
July 16th, 2014 at 5:30 PM
Jika ini terwujud nias ke depan akan semakin sejahtera krn tanaman kelapa sawit di nias sngt cocok krn di kelilingi olh laut shngga pasokan air lbh dari cukup,kami hrpkan ini segera di realisasikan Jangan hanya wacana .Tuhan Yesus memberkati
May 2nd, 2016 at 4:38 PM
Rencana itu sangat bagus pak, klo pemerintah perhatian di Nias karena satu2nya pabrik kelapa sawit dinias gak ada makanya kita itu agak terbelakang di dunia ekonomi,biarpun ada niat masyarakat Nias nanam kelapa sawit dikebunnya tapi hasilnya dijual kemana klo sudah berbuah.Dengan demikian Ide itu sangat bagus cuman jangan sampai jadi merugikan masyarakat kita(Nias)