Kejari Gunungsitoli Tahan Kepala SD Terkait Dugaan Korupsi Dana BOS
Gunungsitoli – Kejaksaan Negeri (Kejari) Gunungsitoli, Senin (27/10) menahan Kepala SDN 071143 Kecamatan Afulu, SB A.Ma.Pd terkait dugaan korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) periode 2006 dan 2007 senilai Rp59.429.500 juta.
Kepala Kejaksaaan Negeri Gunungsitoli Dade Ruskandar SH MH didampingi jaksa penyidik Frans Rudy Putra Zebua, SH yang juga sehari-hari sebagai kasi Intel Kejari Gunungsitoli yang dijumpai Analisa di ruang kerjanya mengatakan, penahan tersangka dilakukan untuk memperlancar proses penyidikan dan hal itu sudah menjadi program pemerintah saat ini, karena tindak pidana korupsi merupakan kejahatan besar.
Hasil penyidikan dalam kasus ini, ditemukan ada kerugian negara yakni pada dana BOS periode Juli-Desember 2006 dan dana buku tambahan Rp12.546.500 juta.
Kemudian, Dana BOS periode Januari-Juni 2007 senilai Rp14.752.00 serta ditemukaannya indikasi lain yakni, dana BOS priode Juli-Desember 2007 senilai Rp32.131.000 yang hingga saat ini belum ada SPJ dibuat tersangka SB A.ma.Pd.
“Setelah mendapat laporan dari masyarakat, kita mencoba melakukan penyidikan secara maraton, hasil penyidikan dan temuan dari pihak dinas sendiri ditemukan ada kerugian negara. Tentunya untuk memperlancar proses penyidikan dan mendukung program pemerintah dalam penanganan kasus korupsi, kita harus menahan tersangka,†katanya.
Dari perbuatan tersangka dikenakan pasal 2 ayat 3 dan pasal 9 UU Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan UU tindak pidana korupsi No 31 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman pidana penjara minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun.
Delapan kasus yang telah dan sedang ditangani pihak Kejari Gunungsitoli khususnya tahun 2008, kasus dana Bos ini merupakan salah satunya.
Pantauan Analisa di Kejaksaan Negeri Gunungsitoli setelah dilakukan pemeriksaan, tersangka dan didampingi pengacaranya diboyong ke Lembaga Pemasyarakatan Gunungsitoli dengan mengendarai mobil tahanan Kejari Gunungsitoli. (Analisa Online, 29 Oktober 2008)