Paus Benediktus: Pemisahan Gereja – Negara ‘Fundamental”

Saturday, September 13, 2008
By nias

Paus Benediktus XVI mengatakan bahwa pemisahan kekuasaan Gereja dan Negara merupakan hal yang ‘fundamental’ tetapi menekankan juga peran penting agama bagi masyarakat. Hal ini dikatakan Paus pada hari pertama kunjungannya di Perancis, kemarin (12/09).

“Di satu sisi, merupakan hal yang fundamental membedakan antara dunia politik dan dunia agama,” kata Paus setelah pembicaraannya dengan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy. “Di sisi lain, perlu disadari peran agama yang tak tergantikan delam pembentukan suara hati nurani dan sumbangan yang dapat diberikannya dalam pembentukan konsensus etis dalam masyarakat.”

Dalam pidatonya menyambut kedatangan Paus, Presiden Sarkozy mengatakan adalah merupakan “kegilaan” menjauhkan diri dari agama.

Hari ini, Sabtu (13/09) Paus memimpin upacara misa di Paris yang dihadiri lebih dari 200,000 orang Katolik Perancis. Paus tiba pada jam 9.30 waktu setempat (7.30 GMT) di tempat perayaan di kompleks bersejarah Invalides sebelah selatan sungai Seine dengan mobil khusus kepausan “popemobile”. Di sana telah menunggu semalaman sekitar 60,000 muda-mudi Katolik yang melakukan arak-arakan sambil memegang lilin.

Pada pagi hari yang sangat cerah itu, Paus Benediktus mengambil tempat di podium yang dihiasi dengan 12 pohon zaitun perlambang perdamaian. Paus diapit oleh 50 uskup dan 900 orang imam berjubah putih. Perayaan Misa itu dihadiri oleh para pejabat pemerintah Perancis termasuk Perdana Menteri Francois Fillon.

Puluhan ribu peziarah, kebanyakan keluarga dengan anak-anak kecil, datang dari berbagai daerah menuju Paris pada malam sebelumnya untuk mendapatkan kesempatan melihat dan mendengar suara Paus yang telah berumur 81 tahun itu.

Kunjungan empat hari Paus ke Perancis berlangsung di tengah kondisi melorotnya jumlah umat yang menghadiri perayaan Misa mingguan di gereja-gereja di seluruh Perancis.

Perancis dikenal sebagai “putri tertua” Gereja Katolik yang merupakan agama dengan jumlah pengikut terbesar. Perancis juga dikenal sebagai negara dengan jumlah pengikut Yudais dan Muslim terbesar di Eropa. Sejak tahun 1905 Perancis telah mengenal hukum yang memisahkan kekuasaan gereja dan negara.

Kunjungan Paus Benediktus ke Perancis merupakan yang pertama kali setelah terpilihnya ia menjadi Paus pada tahun 2005 menggantikan mendiang Paus Yohanes Paulus II. Kunjungan ini merupakan kunjungan keluar negeri ke 10; yang terakhir kunjungan di Australia pada bulan Juli 2008 dalam rangka Hari Muda-i Katolik Sedunia. (AFP/OCIT*)

Tags: ,

One Response to “Paus Benediktus: Pemisahan Gereja – Negara ‘Fundamental””

  1. ediz waruwu

    wah hebat juga ya Prancis…beraneka ragam agama yang besar

    #3506

Leave a Reply

Kalender Berita

September 2008
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930