MDF Sediakan Bantuan Senilai US$ 20 Juta Bangun Infrastruktur di Nias dan Nisel
Medan (SIB)
Gubsu Drs Rudolf M Pardede menerima kunjungan Andre Bald dari Infrastructures Specialist World Fund (ISWF), Senin (4/2) di ruang kerjanya lantai X Kantor Gubsu. Andre Bald menjelaskan multi donor fund (MDF) menyediakan bantuan US$ 20 juta (sekitar Rp 200 miliar) untuk membangun infrastruktur jalan dan jembatan di Nias dan Nisel yang akan dimulai tahun ini hingga 4 tahun ke depan.
Bantuan ini, kata Bald merupakan hibah (grand) dari negara-negara donor yang tergabung di MDF dengan partner agency World Bank. Program ini sifatnya transisi yang dilaksanakan untuk membantu Nias dan Nias Selatan (Nisel) pasca bencana alam gempa dan Tsunami untuk pembangunan di bidang pertanian, perikanan, pariwisata dan pembangunan jalan (access road) dan jembatan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat dan diharapkan nantinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Gubsu Drs Rudolf M Pardede mendukung kegiatan ini agar terlaksana dengan baik apa lagi dari negara-negara donor sudah menyediakan dana. Untuk itu Gubsu meminta seluruh instansi terkait baik di Pemprovsu, Pemkab Nias dan Nisel serta masyarakat di kedua kabupaten itu untuk mendukung kegiatan kemanusiaan itu.
Dijelaskan, pada tahun 2006 Pemprovsu mengusulkan kepada MDF untuk membantu kedua kabupaten tersebut sebesar US$ 6,8 juta, namun setelah melalui kajian-kajian yang matang akhirnya MDF memutuskan untuk membantu sebesar US$ 20 juta.
Gubsu yang didampingi Kabiro Pemberdayaan Perempuan Setdapropsu Ir Hj Nurlisa Ginting yang juga bertindak sebagai penghubung, Kepala Bapedalda Prof Syamsul Arifin SH, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Propsu Ir Iman Pandia, Wakadis Jalan dan Jembatan Ir Naek Hutagalung dan Kabid Humas Pimpinan Propsu Drs ML Tobing langsung menghubungi Bupati Nias Binahati B Baeha dan Bupati Nisel Fahuwusa Laia SH MHum agar menerima kedatangan tim dari negara donor dengan baik serta mempersiapkan detail plan daerah masing-masing.
“Kita berharap bisa melaksanakan program yang telah dipersiapkan dengan baik agar bisa membangkitkan kembali perekonomian masyarakat Nias dan Nias Selatan pasca gempa dan tsunami. Karena jika tidak, dana yang telah disediakan akan kembali kepada negara donor,†ujar Gubsu. (M3/q) (SIB, 5 Febr. 2008)
Ya’ahowu!
Bapak/Ibu/Sdra/Sdri, Nias dan Nias Selatan.
Kita jangan terlena dengan bantuan-bantuan MDF atau lembaga Donor lainnya. Yang selalu berkacak pinggang terhadap masyarakat Nias karena menganggap dirinya sebagai DEWA PENOLONG. Sadar atau tidak sadar itulah lembaga donor yang sudah tidak asing lagi dengan bahasanya ” KAMI TIDAK MENJANJIKAN ” setiap mensosialisasikan program-program mereka kepada kita masyarakat Nias.Sebenarnya visi dan misinya begitu mulia tapi didalamnya banyak pemain sinetron yang mampu memerankan perannya sesuai dengan skenario yang diatur oleh sutradaranya.
Masyarakat Nias jangan mau dipermainkan karena mereka menciptakan penjajahan secara tidak langsung kepada Nias khususnya dan Indonesia umumnya dengan mengatasnamakan kemiskinan dan bencana.
Sekali lagi lembaga donor / NGO atau UN2 tersebut tidak setulus hati membangun Nias.
Sebab mereka memiliki strategi tersendiri untuk menciptakan perpecahan diantara masyarakat dan juga antara masyarakat dan pemerintah.
Menawarkan program / bantuan untuk masyarakat, foto sana sini ambil data dan sebagainya. Katanya sich Non Goverment tapi didalamnya penuh dengan kerumitan. Mata kita harus terbuka dan bukan terbuka karena dana yang mereka iming-iming didepan mata yang belum tentu kita akan menerimanya. Sebab bila tidak sesuai dengan persyaratan yang mereka inginkan maka dana tersebut dikembalikan keasalnya. Di situ dapat kita melihat dan menilai seperti apa mereka itu.
Pemerintah jangan ikut-ikutan memepermainkan masyarakat, tapi mari kita dukung sepenuhnya NGO yang memang benar-benar membangun Nias ini dengan tulus iklas. Jangan sampai kita diperalat sehingga tercipta perpecahan diantara kita masyarakat dan juga pemerintah. Pertahankan NGO yang benar membantu kita dan usir atau kembalikan ke HABITATnya NGO yang hanya mondar mandir di Pulau Nias tercinta ini untuk mendapatkan apa yang dapat mereka jual untuk program-programnya.
Sekali lagi kita jangan takut dengan NGO’s yang bobrok dan satukan tekad “MASYARAKAT NIAS JANGAN DIPERMAINKAN”
Ono Niha Zebua
soekoe_pribumi@yahoo.com
Saya melihat umumnya pembangunan infrastruktur pasca gempa & tsunami tidak memperhatikan faktor lingkungan serta daya dukung di sekitarnya. Mohon kepada pemangku kebijakan, pelaksana serta penerima bantuan untuk lebih bijak dapat setiap keputusan. Pulau Nias dengan segala kebaikannya penting untuk kita kelola secara bijak dan berkelanjutan, bukan hanya untuk saat ini namun juga untuk anak cucu kita.
salam sejahtera,
eep