Wawancara Dengan Dr. William P. Sabandar – (1)
Umum
Dalam misi BRR tercantum: “Membangun kembali masyarakat Aceh dan Nias, baik kehidupan individu maupun sosialnya”. Misi lain adalah: “Membangun kembali pemerintahan sebagai sarana pelayanan masyarakat’. Bagaimana penjelasan Pak Willy mengenai pelaksana misi itu dan apa hasil-hasil nyata yang telah dicapai?
Skala pembangunan kembali Nias dengan kapasitas yang sangat besar saat ini telah mendorong perubahan yang mencolok dalam berbagai bidang. Terjadi semacam lompatan yang menyebabkan shock bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
Terdapat ketimpangan yang besar antara kemampuan masyarakat dan pemerintah daerah untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan dengan laju perubahan itu sendiri. Nilai dan wawasan masyarakat tidak dapat mengimbangi cepatnya proses perubahan yang tiba-tiba datang.
Tentu saja ada kemajuan positif yang telah dicapai melalui perubahan dimaksud, tetapi juga terjadi hal-hal negatif yang datang bersamaan atau sebagai akibat adanya perubahan-perubahan tersebut.
BRR adalah badan bentukan pemerintah yang melaksanakan program berdasarkan mekanisme normal proyek pemerintahan. Parameter keberhasilan program adalah berapa banyak anggaran dapat diserap dalam satu tahun anggaran dan bukan kualitas pencapaian. Selain itu, birokrasi proyek pemerintah lebih mementingkan mekanisme administratif dari pada efektifitas program.
Pada sisi yang lain, penanganan pemilihan pasca bencana bagi sebagian lembaga atau kelompok masyarakat adalah bisnis. Sikap masyarakat korban bencana yang melihat bantuan sebagai keharusan dan bahkan bencana dimaknai sebagai berkah merupakan pasangan serasi dari kepentingan survival pemberi bantuan.
Ketergantantungan terhadap bantuan, dapat membahayakan. Untuk itu masyarakat Nias dan termasuk pemerintah lokal yang sedang terkejut dengan proses perubahan yang tengah berlangsung tidak boleh dibiarkan tetap berada dalam situasi tidak menentu. Kerjasama dan partisipasi aktif sangat diperlukan, karena setahun lagi, seluruh proses ini akan diambil alih sepenuhnya oleh pemeintah dan masyarakat Nias.
Untuk itu, kami membutuhkan dukungan dan kerjasama semua pihak, terutama kalangan intelektual Nias untuk mempengaruhi proses perubahan yang tengah berlangsung dengan meng-encourage kemandirian serta partisipasi aktif masyarakat dan pemerintah daerah.
William P. Sabandar dan Kepala Distrik Distrik Nias Selatan Siduhu Aro Dachi
mengunjungi Proyek Jalan di P. Tello, Maret 2007
Bagaimana perimbangan program Rekonstruksi dan Rehabilitasi (RR) di berbagai bidang: pertahanan, sosial kemasyarakatan dan lingkungan hidup dibanding dengan program fisik untuk Nias?
BRR melasanakan mandat RR di Aceh dan Nias berdasarkan Master Plan yang disusun oleh pemerintah Indonesia melalui Bappenas, yang kemudian disempurnakan dengan Rencana Aksi NAD dan Nias.
Tabel 1: Proporsi Dana Berdasarkan Action Plan RR Nias 2005-2009. (Catatan Redaksi: karena ukuran Tabel kecil, Tabel dipisahkan dari teks, dan dapat dilihat dengan mengklik kalimat sebelum ini).
Hingga saat ini, sudah berapa besar dana yang telah diserap untuk RR di Nias dan di Nisel dan berapa dana yang tersisa untuk RR hingga 2009 ?
Pada tahun 2005 BRR Perwakilan Nias mengelola dana On Budget (APBN) sebesar Rp. 412 milyar. Penyerapan keuangan pada bulan Desember 2005 mencapai 73,33 persen untuk keuangan dan fisik mencapai 91,75 persen. Karena kegiatan pada tahun 2005 relative terlambat, yaitu baru dimulai pada Agustus 2005, maka TA 2005 dilanjutkan hingga bulan April tahun 2006. Seluruh dana terserap pada bulan April 2006 dan penyerapan fisik bahlan melebihi, yaitu mencapai 102,79 persen.
Tabel 2: Program dan penyerapan TA 2005
Pada tahun 2006 dana On Budget sebesar Rp. 1,2 trilyun. Penyerapan anggaran pada Desember 2006 adalah sebesar Rp. 55,24 persen sedangkan fisik 49,92 persen. Sebagian proyek TA 2006 bersifat kontrak multiyear yang berlanjut pengerjaannya hingga tahun 2007.
Selain itu, dana yang belum terserap pada tahun 2006 dilanjutkan penggunaannya melalui mekanisme dana Trust Fund yang direalisasikan hingga September 2007. Laporan akhir realisasi anggaran TA 2007 termasuk penyerapan dana Trust Fund adalah sebesar 84 persen.
Tabel 3: Program dan penyerapan TA 2006
Pada tahun 2007, dana On Budget yang dikelola BRR Perwakilan Nias mencapai hampir 1,3 trilyun. Penyerapan keuangan hingga 17 November 2007 adalah 45,23 persen dan realisasi fisik sebesar 47,33 persen. Kami proyeksikan sampai akhir tahun 2007, mencapai sekitar 70 persen.
Tabel 4: Program dan progress TA 2007 (status sementara, 17 November 2007)
Pada tahun 2008 dana on budget untuk Nias diperkirakan sebesar Rp. 800 milyar. Jumlah ini menurun dari tahun sebelumnya, sebagai konsekuensi dari berkurangnya alokasi anggaran untuk RR NAD-Nias secara keseluruhan.
William Bersama Kepala Distrik Nias Yuoiter Gulö & Syahbandar Pelabuhan
Sirombu Suryanto di Lokasi Proyek Pelabuhan Sirombu, 6 Agustus 2007.
(Bersambung)