Manusia Pohon Gusarkan Menkes
* RS Maryland Tak Bisa Dihubungi
Bandung, WASPADA Online
Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadillah Supari mengecam komersialisasi gambar Dede ‘Si Manusia Pohon’, oleh Fox dan Discovery Channel. Terhadap hal ini, Dede tidak diuntungkan. Yang diuntungkan adalah Fox. Dede diduga hanya mendapatkan US$ 500. Hal ini disampaikan Menkes kepada wartawan menjelang meninggalkan RS Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Minggu (25/11). Menkes usai menjenguk Dede dirawat di RS ini sejak Jumat (23/11) lalu. Dede dirawat di RSHS atas perintah Menkes diperintah oleh Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono.
Dede bersama Dr Anthony Gaspari dari University of Maryland
(dari: Situs A Welsh View)
Berikut petikan wawancara Menkes dengan wartawan:
Apa kasus ini tidak diambil sisi positifnya saja Bu. Tanpa ada pemberitaan ini, barangkali perhatian terhadap Dede tidak sebesar ini?
Positifnya jelas positif. Tapi positif buat siapa? Itu nantinya di dalam harga.
Maksudnya?
Ya harga kontrak. Kamu tidak ngerti deh. Kamu tuh berpikirannya wah ditayangkan nih, untung. Ya kan?
Ya Bu. Kan juga untung bagi pasien kan?
Nggak. Untung bagi Fox. Itu namanya you inlander. Aku tahu maksud kamu. Wis ditolongin Discovery Channel, saiki ditolongi pemerintah. Sekarang yang diuntungin pemerintah berapa? Seharusnya bukan pemerintah yang nolongin. Dia yang punya sendiri. Dia dapat 500 dollar. Padahal, Fox jual ke Discovery Channel itu berapa? Pasti itu seribuan hingga jutaan dollar.
Memang ibu tahu?
Belum. Tapi pasti ada. Terus si Dede itu haknya berapa persen dari sana? Saya tidak menyatakan untung Dede sedikit. Tapi, kita lihat konsepnya, yaitu kontrak diambil gambar dan dikomersialkan. Sekarang saya tanya, berapa Fox menjual ke Discovery Channel dan berapa bagian untuk si Dede? Ini namanya perlindungan kepada yang lemah.
Jadi, maksud penunjukan lawyer yang ibu minta ini untuk memperjelas kontrak dengan Discovery?
Ya ini untuk mendapatkan haknya. Kita belum tahu apakah benar Pak Dede hanya menerima 500 dollar.
Mengenai spesimen yang diambil luar negeri, apakah ada aturannya?
Itu sudah ada UU-nya. Tapi lolos terus. Ada orang asing yang ngambil darah, kok malah kita bilang makasih.
Apakah pemerintah merasa kecolongan dengan penayangan gambar Dede?
Kok kecolongan? Apanya yang dicolong? Kan tidak ada aturannya?
Kapan kirim surat ke Maryland?
Segera akan saya kirimkan secara resmi ke RS Maryland.
Perlu persetujuan SBY?
Tidak perlu, cukup di bawah Depkes
Pada tahun 1996, Dede pernah dirawat di sini. Setelah keluar, apakah ada pengawasan dari pemerintah terhadap Dede? Mengapa kok dia dibawa ke sini baru sekarang?
Ya tidaklah. Dulu kan cuma kutil. Lagi pula dia tidak muncul-muncul lagi. Jadi, dalam pikiranmu bahwa ini untung, kita harus bilang matur nuwun. Kalau dalam pikiranku, berapa yang mereka dulang. Jangan marah ya..
Tangan Dede Yang Ditumbuhi Kutil (Sumber: Situs A Welsh View)
Menkes Gusar
Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadillah Supari gusar. Depkes sudah berupaya menghubungi dr Antoni Gaspari, dokter spesialis kulit dari RS Maryland, untuk menanyakan spesimen Dede ‘si manusia pohon’ yang diambil dan dibawa ke AS. Tapi, dokter itu susah dihubungi.
“Kita telah menghubungi dr Antoni Gaspari, dokter spesialis kulit dari RS Maryland, dan diterima oleh susternya. Tapi, setiap kali tahu yang menelepon dari Indonesia, dia langsung tutup. Saya katakan di sini, Antoni Gaspari tidak mau dihubungi siapa pun dari Indonesia,” tegas Menkes dengan nada tinggi dalam jumpa pers seusai menjenguk Dede di RSHS, Bandung, Minggu (25/11).
Menurut Menkes, ada aturan pengambilan sampel darah seperti yang dilakukan dr Antoni Gaspari terhadap Dede. Pengambilan darah Dede yang kemudian dibawa ke AS ini tanpa sepengetahuan Depkes. “Itu sudah ada UU-nya. Tapi lolos terus. Makanya, ada orang asing yang ngambil darah kok, kita malah diminta terima kasih,” kata dia.
Karena itu, Menkes akan segera mengirimkan surat secara resmi ke RS Maryland menanyakan sampel darah Dede. Menurut dia, surat itu tidak perlu persetujuan Presiden SBY. “Tidak perlu, surat ini cukup di bawah Depkes saja,” kata Menkes.
Menkes yakin Discovery Channel dan Fox telah mengomersialkan gambar Dede, sementara Dede mendapat hak yang tidak sepadan. Menkes tidak yakin dengan janji bahwa Dede akan menjalani pengobatan di AS. “Itu kan baru dijanjikan mau dibawa ke luar negeri. Ambil sampel sana-sini. Yang saya tahu, hingga saat ini dia belum dibawa ke luar negeri, baru sekadar dijanjikan,” tegas dia. (dtc) (Waspada, 27 Nov. 2007)
niat baik seorang dokter yg jauh2 datang dari amerika buat mengobati malah dicurigaiin,peduli apa dgn discovery chanel? komersialkan gambar? justru semakin diberitakan akan semakin banyak yg menaruh rasa peduli dan bisa menolong dede..
bayangkan aja jika anda yg menjadi dede yg menderita penyakit ini sudah dari umur 17 thn,apa dinegara ini banyak yg peduli?kalo peduli kenapa belasan tahun ga sembuh2?
akui saja kalo ilmu kedokteran kita msh kalah jauh dibanding diluar sana dan perlu lbh bnyak belajar lg, ga perlu pakai GENGSI!
di amerika ada acaranya di TLC seharusnya dede hrs dibayar ratusan juta tuh..hrs ada kontrak..jgn cuma dikerjain aja
Ya alloh, di awal dia baik2 aja
semoga engkau menyembuhkan’y kmbli
amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
sbar eaaaaaaa percya bhwa alloh khan m’ymbhkan kmu