Bandara Airstrip di Nias Selatan Tunggu SK Menhub
JAKARTA — Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias segera membangun sebuah bandara airstrip di Nias Selatan. Bandara itu dipersiapkan sebagai bagian dari program pemerintah membangun bandara-bandara di daerah bencana.
“Kita sudah siap membangun bandara itu. Kita sudah mengajukan ijin kepada Menteri Perhubungan (Menhub) untuk penetapan lokasi. Kita tinggal menunggu ijin yang dikeluarkan. Dan sudah diberikan sinyal bahwa itu akan jadi prioritas,” ungkap Ketua BRR Kuntoro Mangkusubroto kepada wartawan usai penandatanganan penyerahan aset kepada Menteri Perhubungan (Menhub) Hatta Rajasa di Jakarta, Kamis (19/04).
Kuntoro menjelaskan, bandara itu tidak akan dibangun dengan kelengkapan seperti pada bandara pada umumnya. “Namun, akan dikerjakan dengan kemampuan bisa didarati pesawat Hercules. Hal itu sangat penting untuk kondisi darurat,” jelasnya. Bandara airstrip biasanya setingkat di atas bandara perintis. Bandara-bandara airstrip paling banyak ditemukan di daerah Papua.
Dihubungi terpisah, Ketua BRR-Nias William Sabandar kepada Investor Daily membenarkan bahwa proses pembangunan bandara airstrip itu sudah siap dikerjakan. “Kita tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) Menhub tentang penetapan lokasi. Bila sudah keluar, pengerjaannya langsung kita tender,” ujarnya.
William mengatakan, pembangunan bandara itu membutuhkan dana sekitar Rp 15 miliar dan akan dikerjakan dalam dua tahun. “Tahun ini kita akan mempersiapkan lahan dan selanjutnya, tahun depan konstruksi akan dimulai,” tuturnya. Rencana lokasi bandara itu terletak di Desa Botohili Tanö dan akan dibangun dengan landasan sepanjang 1.100 meter, dan akan dilengkapi dengan terminal dan akses masuk. “Lokasinya sangat bagus. Sebab,tidak jauh dari sana adalah pantai Lagundri dan Pantai Sorake tempat tempat favorit wisatawan asing untuk surfing,” paparnya.
Serahkan Aset
Sementara itu, empat aset berupa dua pelabuhan dan dua bandara yang selama ini dibangun oleh BRR di Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan diserahkan oleh Ketua BRR Kuntoro Mangkusubroto kepada Dephub yang diterima oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Hatta Rajasa.
“BRR menyerahkan empat fasilitas, yaitu pelabuhan Lahewa, pelabuhan Gunung Sitoli dan Bandara Binaka, ketiganya di kabupaten Nias. Satunya, bandara Lasondre yang terletak di Pulau Tello Kabupaten Nias Selatan,” ujar Menhub Hatta Rajasa.
Hatta mengakui, fasilitas-fasilitas yang diserahkan itu masih perlu penambahan fasilitas lainnya. Hatta menjelaskan, penyerahan kali ini adalah yang kedua kali setelah sebelumnya BRR juga menyerahkan pelabuhan Meulaboh yang sepenuhnya dibangun atas bantuan Singapura dan pelabuhan Malahayati yang dibangun dengan bantuan dari pemerintah Belanda.
Sementara itu, Kuntoro mengungkapkan sejumlah aset lainnya akan diserahkan kepada Dephub setelah selesai. “Di antaranya, pelabuhan Sinabang, terminal pelabuhan Ulee lheue, pelabuhan Calang, termasuk penyerahan airport, di antaranya airport Gayo Luwes,” tambah dia.
William menjelaskan, empat fasilitas itu dikerjakan dengan biaya sekitar Rp 25 miliar. “Sekitar Rp 7 miliar untuk pelabuhan Lahewa, Rp 7 miliar bandara Lasondre, Rp 3 miliar untuk pelabuhan Gunung Sitoli dan Rp 8 miliar untuk bandara Binaka,” tuturnya. William menambahkan, tiga fasilitas itu masih akan mendapatkan pembangunan fasilitas tambahan. Yaitu, perpanjangan dermaga dan pembangunan terminal baru di pelabuhan Lahewa dengan nilai sekitar Rp 10 miliar. Di Gunung Sitoli akan dibangun pelabuhan baru dengan nilai Rp 80 miliar dan telah siap tender.
“Sedangkan untuk bandara Binaka, sedang diprogramkan perpanjangan landasan yang sebelumnya telah diperpanjang dari 1.300 meter menjadi 1.600 meter. Juga akan dibangun terminal baru. Semuanya menggunakan dana dari BRR,” tambahnya.
Sementara itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Nias telah merencanakan pengembangan bandara Binaka pasca pembiayaan oleh BRR-Nias. “Pemda Nias akan mengalokasikan dana APBD untuk mengembangkan dengan memperpanjang landasan sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar. Termasuk perluasan kawasan bandara,” ujar Bupati Nias Binahati B. Baeha. Binahati mengatakan, landas pacu bandara itu akan diperpanjang hingga di atas 2000 meter. Karena itu pemda Nias akan melakukan pembebasan lahan yang juga akan digunakan untuk pengembangan fasilitas bandara, misalnya perkantoran.(c98)
jadi…
pembebasan lahan di Bandara
Binaka, kapan akan dimulai…
Masyarakat sgt mendukung klo
bandara binaka akan di bangun dan
di standarkan dgn bandara bertaraf Internasional..
Thanks…