Tangkal Terorisme di Nias, BNKP Imbau Jemaat Bentuk ‘Tim Cinta Damai’
Surat Penggembalaan yang ditandatangani Ephorus Pdt. Dr. Tuhoni Telaumbanua, M. Si dan Sekretaris Umum Pdt. Dorkas Orienti Daeli, M. Th itu diterbitkan pada Minggu, 1 Juni 2013.
Surat Penggembalaan yang disebar dalam dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Nias itu terdiri dari 5 pesan utama.
Pertama, mengajak jemaat berdoa kepada Tuhan demi kedamaian dan keamanaan Kepulauan Nias, agar terhindar dari ancaman teroris.
Kedua, meminta agar Resort dan Jemaat melakukan pembahasan tentang langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mengantisipasi keberadaan dan aktifitas para teroris di Kepulauan Nias.
“Ketiga, agar di setiap Jemaat dan kalau perlu di setiap lingkungan – dibentuk “Tim Cinta Damaiâ€, yang bertugas untuk mencari dan menyebar informasi serta mencegah keberadaan dan kegiatan para teroris di kepulauan Nias. Komisi-komisi yang ada di jemaat perlu bersatu padu untuk antisipasi perubatan yang mengorbankan orang banyak. Kalau sudah terbentuk, harap diinformasikan kepada BPHMS-BNKP,†seperti dikutip dari Surat Penggembalaan itu yang di-upload Pdt. Tuhoni sendiri di grup Facebook, “Turia Sinode BNKP†dan dikutip Nias Online, Senin (3/6/2013).
Dalam penjelasannya, Pdt Tuhoni juga meminta para facebookers bisa membaca dan menyebarkan Surat Penggembalaan tersebut.
Pada butir keempat, BPHMS-BNKP mengingatkan jemaat agar mewaspadai pendatang baru dan aktivitas mereka.
“Keempat, agar diwartakan kepada seluruh warga jemaat supaya mewaspadai setiap pendatang baru, yang tidak jelas identitas, baik dengan alasan berjualan keliling, mencari tempat kost, dan sebagainya,†jelasnya.
Sedangkan butir kelima, meminta agar bila ada hal-hal yang mencurigakan (termasuk perekrutan dan pelatihan bela diri), agar dilaporkan kepada aparat pemerintah atau aparat keamanan (kepolisian/TNI).
Pendeta di jemaat BNKP Hosiana di Gunungsitoli, Pdt. S. A. Lahagu, S. Th yang dikonfirmasi Nias Online juga membenarkan adanya Surat Penggembalaan itu.
BPHMS-BNKP berharap agar kedamaian di bumi Nias terus terpelihara, apalagi menjelang Sidang Raya PGI ke-16 pada Nopember 2014. Acara itu terdiri dari Pertemuan Raya Perempuan dilaksanakan di Teluk Dalam, Pertemuan Raya Pemuda dilaksanakan di Nias Barat, Sidang MPL dilaksanakan di Nias Utara dan Sidang Raya di Gunungsitoli.
Tak lupa, juga mengingatkan seluruh jemaat untuk berdoa dan mengupayakan kesejahteraan kota dimana mereka berada, merujuk pada Yeremia 29:7.
Informasinya masuknya pelaku teroris di Pulau Nias diungkapkan sendiri oleh Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan Polres Nias AKP Berlin Zebua pada 15 Mei 2013, seperti dilansir beberapa media lokal.
Menurut dia, keberadaan para teroris itu berdasarkan informasi dari Badan Intelijen Negara (BIN). Diduga ada tiga orang pelaku teroris yang melarikan diri dan berpindah-pindah di sejumlah wilayah di Pulau Nias. Adapun wilayah yang diduga tempat para teroris itu adalah kecamatan Gunungsitoli dan Gunungsitoli Utara, Pulau Wunga (Nias Utara), Pulau Tello (Nias Selatan) dan Pulau Asu (Nias Barat). (EN)
Waspadalah…. terhadap “emali” samakao niha.
selamat pagi pak, nama saya suardin laia dari Nias selatan, saat ini saya tinggal di Denpasar Bali, saya punya ide pak, dalam mengantisipasi dari pada teroris adalah salah satunya setiap ada pendatang baru harus diperiksa terutama di pelabuhan dan bandara. contohnya pengalaman saya di Bali, sangat ketat pengawasan dari pihak kepolisian dan TNI di bandara dan pelabuhan, baru baru ini ada imigran dari luar negeri,dimana merka tertangkap waktu singgah di Pulau Bali. terimakasih Yaahowu,
Tuhan Yesus memberkati
denpasar, 12 Juni 2013
25- februari 2014
sahallom semua yang rekasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus
selamata pagi saya bernama firasat Hondro. saat ini saya tinggal di kito batu jawa Timur. saya sebagai warga jemaat BNKP simuk akan menghimbau untuk kepada kantor sinodal gunug sitoli, kami sangat mengharap bantun bapak dan ibu, yaitu: menganai masalah Rohani kami di jamaat pulau simuk, zaman global lisasi ini. puda-pemudi simuk ” rusak secara rohani” oleh sebab itu kami sangat membutuhkan yang namanya pelayanan pastoral. atau kami butuh seorang Pdt di pulau simik itu. karna kami kita surve secara faktual jemat simuk itu, seperti anak domba yang hilang. kenapa domba itu bisa hilang karena gembala tidak menggembalakan. oleh sebab dengan sangat-sangat penting bagi. untuk seorang gembala