Pemkab Nias Selatan Buka Penerimaan Guru Bantu Daerah (GBD)
“Mereka akan jadi guru permanen di setiap sekolah, yang direkrut dari masing-masing kecamatan dan akan ditempatkan di kecamatan masing-masing berdasarkan kuota setiap sekolah. Jadi, tidak ada lagi nanti guru asal Kecamatan Gomo ditempatkan di Hibala (Pulau-Pulau Batu, red) sehingga memastikan efektifitas mengajar,†ujar Bupati Nisel Idealisman melalui pesan singkatnya kepada Nias Online di Jakarta, Minggu (22/1/2012).
Sementara itu, ketika ditanya mengenai status para tenaga honorer yang sebelumnya mengajar di berbagai sekolah, Bupati Idealisman mengatakan, para tenaga honorer itu juga diberi kesempatan melamar dan bahkan akan diprioritaskan penerimaannya.
Ditanya mengenai status para GBD tersebut apakah akan dijadikan pegawai negeri sipil (PNS), Bupati Idealisman mengatakan, hal itu akan mengarah ke sana. Para GBD itu akan berstatus sebagai pegawai daerah dengan SK Bupati.
Dihubungi terpisah pada Senin (23/1/2012), Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Nisel Magdalena Bago menjelaskan, penerimaan lamaran GBD tersebut mulai dibuka pada 20 Januari-10 Februari 2012.
Magdalena mengatakan, masa pendaftaran sengaja dibikin lama, yakni 20 hari dengan beberap pertimbangan. Di antaranya, mengingat faktor geografis yang relatif sulit, dengan masa penerimaan pelamaran yang lebih lama, warga di seluruh daerah Nisel bisa mengetahuinya. Kemudian, juga bertujuan agar warga Nisel di luar daerah namun ingin mengabdi di Nisel dengan menjadi GBD memiliki kesempatan untuk mengetahui informasi dan mendaftarkan diri.
“Tahun ini kita akan menerima 800 orang untuk guru SMA dan SMK. Memang juga ada rencana penerimaan 100 orang tenaga guru untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tapi ini dulu yang kita kerjakan, penerimnaan GBD untuk SMA dan SMK ini,†ujar Magdalena.
Kriteria calon GBD, juga standar saja, kata dia. Yakni, kualifikasi pendidikan S-1 dan minimal D-3, terutama dari latarbelakang keguruan. Untuk jenjang S-1, meski mengharapkan latarbelakang pendidikan keguruan, tapi tetap juga mengakomodir latarbelakang pendidikan umum.
Untuk memasukkan lamaran, jelas dia, calon GBD bisa datang langsung ke Kantor Dinas Pendidikan Nisel dan mengisi formulir pendaftaran. Peserta juga wajib membawa dan memperlihatkan ijazah asli. Bila memiliki pengalaman kerja, juga wajib dibawa dan memperlihatkan surat pengalaman kerja yang aslinya.
“Pelamaran semua dipusatkan di Disdik Nisel supaya lebih terkoodinir,†jelas dia.
Seleksi
Selanjutnya, kata dia, semua pelamar akan menjalani seleksi secara independen oleh Universitas Medan (Unimed) untuk menyeleksi kemampuan akademik dari para peserta. Seleksi akan dilaksanakan pada 15 Febuari 2012 dan diharapkan tiga hari kemudian hasilnya sudah diketahui.
“Selanjutnya, diharapkan Maret 2012, para GBD yang lolos seleksi sudah mulai mengajar,†papar dia.
Dia menjelaskan, para pelamar juga akan diberi kesempatan memilih untuk mengajar di kecamatan mana. Meski begitu, pihaknya mengharapkan, para pelamar akan memilih kecamatannya sendiri untuk mengabdi. Sehingga kesulitan yang sering terjadi selama ini dimana beda kecamatan asal dengan kecamatan tempat mengajar, tidak lagi terjadi.
Ditanya soal gaji para GBD tersebut, Magdalena mengatakan, karena statusnya GBD, maka gaji mereka akan diambil dari APBD Nisel. Ditanya soal besaran gaji, dia mengatakan, meski di Nisel tidak memiliki UMR, tapi pihaknya mengusahakan agar gaji tidak terlalu rendah, walau tidak seperti gaji PNS.
Magdalena menuturkan, sebenarnya Nisel mengalami kekurangan guru berstatus PNS sekitar 6.200 orang untuk SD, SMP, SMA dan SMK. Namun, karena berbagai keterbatasan, termasuk menyikapi moratorium yang ditetapkan pemerintah pusat, maka Pemda Nisel menyikapi dengan mengangkat dahulu guru-guru GBD untuk SMA dan SMK dan PAUD. Guru PAUD yang direkrut akan disebar di 100 Kelompok Belajar (Pokjar) di seluruh pelosok Nisel.
Magdalena juga mengimbau putra-putri Nisel yang memiliki kualifikasi dan profesional di bidangnya untuk kembali mengabdi membangun daerah Nisel.
“Kami panggil untuk kembali untuk mengabdi dan memakai peluang yang dibeikan pemda Nisel untuk membangun daerah. Siapa lagi yang membangunnya kalau bukan kita,†jelas dia. (EN)
kepada pemerintah kabupaten nias selatan,, banyak guru yang hanya asal saja datang di sekolah dalam hal ini rasa tanggujawab terhadap Tuhan, pemerintah dan masyarakat tidak ada… guru adalah seorang pahlawan dalam mendidik generasi penerus dan sebagai teladan dalam lingkungan masyarakat…