Al Gore, IPCC berbagai Hadiah Nobel Perdamaian 2007
OSLO, Norway – Al Gore dan U.N.’s Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memenangi Hadiah Nobel Perdamaian 2007 hari Jumat (12/10) dan mantan wakil presiden AS itu memanfaatkan kesempatan ini untuk mengingatkan bahwa pemanasan global merupakan “tantang terbesar yang pernah kita hadapi.”.
Para pemimpin dunia, termasuk President Bush yang mengalahkan Gore secara tipis pada pemilihan presiden AS tahun 2002 memberikan selamat kepada para pemenang sementara para skeptik terhadap kontribusi manusia terhadap pemanasan global mengkritik kemenangan Gore.
Dalam sebuah statemen, Gore mengatakan ia “sangat dihargai … Kita menghadapi darurat planet yang sungguh-sungguh. Krisis iklim bukan sebuah isu politik, ini adalah tantangan moral dan spiritual bagi seluruh kemanusiaan.”
“Krisis iklim merupakan tantangan paling berbahaya yang pernah kita hadapi, tetapi juga kesempatan terbesar yang kita miliki untuk membuat perubahan,” katanya kemudian dalam sebuah konferensi pers singkat Palo Alto, California.
Film dokumentar buatan Gore “An Inconvenient Truth,” tentang pemanasan global mendapat dua piala Oscar, untuk Dokumenter Terbaik dan Lagu Asli Terbaik.
“Komitmennya yang kuat yang dipantulkan lewat aktivitas politik, kulaih-kuliah umum, film dan buku-buku telah memperkuat perjuangan melawan perubahan iklim,” sitasi Nobel mengatakan. “Barangkali Gore satu-satunya individu yang telah berbuat banyak untuk menciptakan pemahaman global terhadap tindakan-tindakan yang perlu diambil.”.
Dua Dekade Karya Panel PBB
Komite Hadiah Nobel juga menyebutkan karya the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) berupa laporan-laporan ilmiah selama dua dekade yang telah “menciptakan konsensus yang sangat jelas tentang hubungan antara aktivitas manusia dan pemanasan global.”
IPCC mewadahi 2500 peneliti dari lebih 130 negara dan tahun ini mengeluarkan laporan yang mengaitkan aktivitas manusia dengan perubahan iklim mulai dari gelombang panas sampai banjir. IPCC dibentuk tahun oleh PBB tahun 1988 untuk menolong membimbing pemerintah berbagai negara.
Perubahan iklim telah menempati posisi penting dalam agenda internasional tahun ini. IPCC mengeluarkan berbagai laporan; pembicaraan tentang pengganti Protokol Tokyo 1997 akan dimulai sementara di bagian utara Eropa keprihatinan makin meningkat tentang mencairnya Arktik.
Komite Nobel mengatakan pemanasan global “mungkin mengakibatkan migrasi besar-besaran dan menyebabkan kompetisi yang lebih besar akan sumber-sumber daya alam. Perubahan-perubahan ini akan menambah beban bagi negara-negara yang rentan. Konflik dan perang dalam atau antar negara mungkin akan meningkat.”.
Gore mengatakan ia akan menyumbangkan hadiah uang yang diterimanya untuk yayasan nirlaba Alliance for Climate Protection.
Ketua Komite, Ole Danbolt Mjoes, mengatakan hadiah kepada Gore tidak seharusnya diartikan sebagai kritik terhadap permerintahan Bush.
“Hadia Nodel perdamain tidak pernah dimaksudkan untuk mengkritik apa pun,” katanya. “Hadiah Nobel untuk perdamaian adalah pesan positif dan dukungan untuk para pejuang perdamaian di dunia.”
Presiden Bush menolak menandatangani Protokol Kyoto karena menurutnya hal ini akan membahayakan perekonomian AS dan karena Protokol Kyoto tidak menuntut kewajiban yang sama dari negara-negara yang menghasilkan polusi besar seperti Cina dan India. Persetujuan Kyoto memberi beban kepada negara-negara kaya yang memberikan kontribusi besar pada emisi karbon.
Senat AS memveto pengurangan wajib emisi karbon sebelum perundingan Kyoto diselesaikan. Protokol Kyoto tidak pernah diserahkan kepada Senat untuk ratifikasi oleh pemerintahan Clinton.
“AL Gore telah berjuang untuk lingkungan sebagai wakil presiden,” kata Mjoes. “Banyak yang tidak mendengarnya … tetapi dia jalan terus.”
Gedung Putih mengatakan Hadiah Nobel untuk Gore tidak dilihat sebagai sinyal meningkatnya tekanan pada pemerintahan Bush atau indikasi pendekatan Bush melenceng.
“Presiden Bush tentu saja bergembira atas kemenangan Gore,” kata jurubicara Gedung Putih Tony Fratto. “Beliau senang atas kemenangan para ilmuwan IPCC. Ini jelas penghargaan penting.” (MSNBC-12/10/07)