Dirjen Perhubungan Hentikan Penerbangan Nias-Nisel
Medan, (Analisa)
Anggota DPRD Sumut dari daerah pemilihan Kabupaten Nias dan Nias Selatan, mengaku kecewa atas keputusan Dirjen Perhubungan yang memutus rute penerbangan pesawat SMAC dari Bandara Gunungsitoli Nias menuju Bandara Lasondre Nisel (Nias Selatan) dan sebaliknya. Sehingga Kabupaten yang baru dimekarkan itu terancam terisolir serta menjadi kabupaten termiskin dan terbelakang.
Kekecewaan itu dilontarkan anggota DPRD Sumut Dapem Nias dan Nisel Aliozisokhi Fau, Spd kepada wartawan, Selasa (10/7) di DPRD Sumut.
“Kita sangat kecewa atas keputusan Dirjen Perhubungan yang memutus penerbangan pesawat SMAC jurusan Nias-Nisel, sehingga Kabupaten Nisel yang mulai merangkak meningkatkan perekonomiannya, kembali terpuruk dan terancam terisolir serta menjadi Kabupaten terbelakang,†ujar Alio Fau.
Anggota Komisi E ini mengaku tidak mengetahui secara pasti apa penyebabnya Dirjen Perhubungan memutus penerbangan SMACK dari dan menuju Nias-Nisel ini. Sehingga dalam waktu dekat kan mempertanyakan hal ini ke Dirjen Perhubungan maupun Pemkab Nias dan Nisel.
LUMPUH
Ditambahkan anggota FP Demokrat ini, akibat diputusnya penerbangan SMAC tersebut, sudah dapat dipastikan segala kegiatan bisnis di Pulau-Pulau Batu Nisel akan lumpuh total dan kembali lesu. Karena sarana transportasi cepat yang selama ini menjadi idola para pelaku bisnis tidak dapat difungsikan lagi.
“Memang ada sarana transportasi kapal laut menuju Pulau-pulau Batu Nisel, tapi memakan waktu 8 jam perjalanan. Itupun jika cuaca baik. Jika cuaca buruk, seperti datangnya badai besar, bisa memakan waktu berminggu-minggu,†ujar Alio sembari berharap agar Dirjen Perhubungan RI meninjau kembali pemutusan rute penerbangan menuju Nias-Nisel itu.
Alio juga berharap kepada Pemkab Nias dan Nisel cepat tanggap serta mencari solusi terbaiknya atas kebijakan Dirjen Perhubungan ini, guna menghindari daerah Pulau-pulau Batu Nisel yang terdiri dari 101 pulau ini tidak terus-menerus mengalami keterpurukan. Apalagi kedua daerah itu baru mengalami bencana gempa dan tsunami.
“Kita juga sempat heran mendengar adanya informasi pemutusan penerbangan tersebut, sebab Bandara Lasondre baru-baru ini telah dilakukan perbaikan dan pembenahan, terutama landasan pacunya sudah diperpanjang dan dipertebal. Begitu juga arus penumpang, terus mengalami peningkatan,†ujar Alio sembari berharap Dirjen Perhubungan segera meninjau kembali pemutusan itu. (sug)
Sumber : www.analisadaily.com
Tanggal : 11 Juli 2007