Komisi V DPR RI Menilai Kondisi Infrastruktur Nias Sekarang Jauh Lebih Bagus Dibanding Sebelumnya
Medan (SIB)
Tim Komisi V DPR RI bidang Pengawasan kinerja BRR (Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi) menilai,capaian yang dilakukan oleh BRR NAD-Nias dalam membangun kembali kepulauan Nias dari kehancuran akibat gempa dan tsunami kemarin cukup menggembirakan. Terbukti, banyak jalan/ jembatan, dermaga/Bandara hingga rumah sakit sudah terbangun dengan kondisi yang jauh lebih bagus dari yang dibangun oleh Pemkab Nias sebelumnya.
Namun yang dikhawatirkan adalah penanganan proyek-proyek besar itu setelah diserahterimakan dan digunakan oleh Pemkab Nias maupun instansi terkait lain nantinya pasca berakhirnya masa tugas BRR tahun 2009 mendatang.
Hal itu diungkapkan Ketua Tim Pengawas BRR dari Komisi V DPR RI Drs HM Syarfi Hutauruk kepda wartawan setibanya dari Nias di Bandara Polonia, Jumat (8/6) sore. Tim pengawas yang meninjau progress yang dicapai BRR terdiri dari sejumlah anggota Komisi V DPR RI.
Apa yang dilihat dan dirasakan langsung dari kunjungan itu kata Syarfi adalah kondisi jalan-jalan Propinsi yang sebelum terjadi gempa dahsyat memang kupak-kapik, kini sudah semakin baik dengan lebar yang bertambah dan kualitas pekerjaannya pun cukup bagus. Demikian juga jembatan, rumah-rumah para korban dan dermaga laut serta bandara juga sudah makin bagus.
Bahkan progres yang cukup cepat itu dicapai oleh satuan kerja transportasi karena sudah ada beberapa dermaga yang diserahterimakan kepada pengelolanya dalam hal ini Dinas dan Departemen Perhubungan.
Syarfi yang menjadi jurubicara Tim DPR itu mengaku terkesan dengan terbangunnya rumah sakit umum Gunung Sitoli yang dinilai termegah di seluruh Kabupaten yang ada di Sumut. Rumah sakit itu dikerjakan atas koordinasi Mercy Malaysia dan BRR Nias.
Bila dibandingkan dengan kondisi sebelumnya yang dibangun dan dirawat Pemkab, sektor infrastruktur, rumah sakit dan gedung-gedung sekolah yang dibangun BRR itu jauh lebih bagus.
“Gedung rumah sakit umum Gunung Sitoli yang dibangun Mercy Malaysia dan BRR itu hampir rampung, kondisinya sangat megah untuk ukuran Sumut. Tinggal sekarang mereka menyiapkan alat-alat kesehatan,†ujarnya.
Tapi Komisi V kata Syarfi mengharapkan agar Pempropsu mempersiapkan diri agar yang dibangun BRR itu bisa dikelola dan dirawat Pemkab Nias maupun instansi pemerintah terkait dengan bagus dan tidak dibiarkan percuma begitu saja.
“Pempropsu dari sekarang harus mengantisipasi hal itu. Pasca berakhirnya BRR, bagaimana kelanjutan pemeliharannya. Ini perlu juga diinventarisir apa-apa yang dibangun oleh BRR dan apa yang dibangun menggunakan APBD,†ujarnya. (M-17/u)
Sumber: SIB, 9 Juni 2007