Akankah Warga Dunia Terus Disuntikkan Dosis Tambahan (Booster) ?
Bulan Juni 2021 lalu, Alon Rappaport, Direktur Medis Pfizer di Israel mengatakan vaksin produknya cukup efektif dalam menghadapi varian Delta yang saat itu mulai menyebar.
“Data yang kami miliki saat ini, yang berakumulasi dari riset kami di lab dan dari tempat – tempat di mana varian Delta menggantikan varian Inggris sebagai varian umum, mengindikasikan bahwa vaksin kami sangat efektif, sekitar 90%, dalam mencegah COVID-19,” kata Rappaport pada waktu itu.
Sebulan kemudian, Kementerian Kesehatan Israel melaporkan bahwa efektivitas vaksin buatan Pfizer/BiNTech itu ternyata hanya tinggal 39% dalam mencegah COVI-19 yang menyebar lewat varian Delta dari SAR-Cov-2.
Makin menurunnya efektifitas vaksin mencegah COVID-19 mendorong pengakuan pejabat tinggi medis Israel bahwa warga Israel harus meneria kenyataan bahwa dosis tambahan (yang lebih dikenal dengan nama booster) akan diperlukan.
“Mengingat bahwa virus berada di sini dan masih akan terus di sini, kita pun perlu mempersiapkan diri untuk injeksi ke empat”, kata Salman Zarka, Direktur Pusat Medis di Safed, Israel, yang juga adalah Komisioner Coronavirus Israel.
Menurut salah satu situs data vaksinasi dunia, Israel merupakan salah negara yang berada paling depan dalam laju vaksinasi. Pada tanggal 27 Desember, Israel merupakan negara pertama yang memberikan dosis vaksinasi pertama ke 16% penduduknya. Pada akhir Januari 2021, Israel masih menempati tempat teratas dengan 21% penduduknya telah mendapat vaksinasi penuh dan 14.2% mendapat vaksin dosis pertama. Pada akhir Februari 2021 persentase ini bergeser masing – masing menjadi 39% dan 15%. Israel masih berada di tempat teratas hingga tanggal 4 Juni 2021, dengan persentase masing-masing 58.5% dan 3.6%. Sejak itu, laju vaksinasi di Israel menurun, sehingga pada tanggal 7 September 2021, Israel pada posisi 15, dengan persentasi warga yang divaksinasi penuh 62.7%.
Israel mulai memberikan dosis tambahan (booster – dosis ketiga) pada tanggal 30 June 2021. Dilaporkan, dosis tambahan ini memberikan perlindungan 5 sampai 6 kali setelah 10 hari dalam untuk mencegah sakit serius. (brk/*)